Follow Us

Guncangannya Terasa Kencang Hingga Bikin Panik Warga Jakarta dan Sekitarnya, BMKG Ungkap Penyebab Gempa Rangkasbitung

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 07 Juli 2020 | 13:18
Ilustrasi Seismograph pendeteksi gempa
csengineermag

Ilustrasi Seismograph pendeteksi gempa

Baca Juga: Sempat Bikin Heran WHO Lantaran Tak Pernah Terapkan Protokol Kesehatan, Negara Ini Akhirnya Mencatat Kasus Covid-19 Tertinggi dalam 2 Bulan Terakhir, Ternyata Begini Penyebabnya

Getaran gempa pada skala II Modified Mercalli Intensity (MMI) dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Gempa di Rangkasbitung juga dapat dirasakan di Lebak pada skala III-IV MMI; Cihara, Rangkasbitung, Bayah, Pandeglang, Malingping, Cibeber, Banjarsari, dan Sukabumi pada skala III MMI; Depok dan Bandung pada skala II-III MMI; serta Tangerang Selatan pada skala II MMI.

Getaran pada skala III MMI dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk berlalu dan getaran pada skala IV MMI dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta menimbulkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.

Baca Juga: Kabar Baik Buat Para Abdi Negara, Sri Mulyani Akhirnya Berikan Jawaban Soal Besaran Gaji Ke-13 untuk PNS Golongan I Sampai IV, Inilah Jadwal Pencairannya

Pusat gempa bumi di Rangkasbitung itu berada di koordinat 6.69 Lintang Selatan, 106.14 Bujur Timur, pada kedalaman 82 km berdasarkan pemodelan BMKG gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

ilustrasi gempa bumi
Freepik

ilustrasi gempa bumi

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab gempa yang pusatnya berada di 18 km barat daya Rangkasbitung itu.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengungkap, gempa ini terjadi akibat subduksi lempeng Indo-Australia.

Baca Juga: Foto Hasil Olahannya Bikin Perut Keroncongan, Tapi Saat Tahu 5 Fakta Ikan Mujair Ini Selera Makan Langsung Hilang Seketika

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam dibawah lempeng Eurasia," jelas Rahmat dalam siaran pers BMKG, Selasa (7/7/2020).

Menurut dia, hasil analisis mekanisme sumber gempa BMKG menunjukkan, lindu Rangkasbitung memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Editor : Fotokita

Latest