Nah, adapun titik terdekat bumi dengan matahari disebut Perihelion. Fenomena ini terjadi setiap bulan Januari.
Andi menjelaskan, sebenarnya fenomena Aphelion tidak berdampak signifikan pada Indonesia.
Posisi bumi yang berada pada titik terjauh dari matahari juga tak memengaruhi panas yang diterima bumi.
Hal ini karena radiasi dari matahari terdistribusi secara merata di seluruh permukaan bumi.
"Sehingga, jarak bumi ke matahari tidak terlalu signifikan memengaruhi tingkat radiasi yang mengenai permukaan bumi," terang Andi.
"Jadi dampak signifikan dari Aphelion tidak ada, tetapi cuaca yang belakangan ini lebih dingin lebih disebabkan oleh angin muson tenggara yang bertiup dari Australia ke Asia," papar Andi.
Dia menjelaskan, distribusi yang paling signifikan memengaruhi cuaca bumi disebabkan oleh pola angin.
Mengingat saat ini angin bertiup dari arah selatan yang tengah mengalami musim dingin, maka Indonesia akan merasakan suhu yang lebih dingin.