Tanpa Terapkan PSBB, Pandemi Covid-19 di Daerah Ini Bakal Segera Berakhir yang Jauh Lebih Cepat dari Jakarta. Ternyata Begini Kunci Rahasianya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 10 Mei 2020 | 10:48
 
Obyek wisata Garuda Wisnu Kencana ( GWK) yang terletak di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Kabupaten Badung, Bali
KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI

Obyek wisata Garuda Wisnu Kencana ( GWK) yang terletak di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Kabupaten Badung, Bali

Dan ketiga, jumlah pasien positif corona yang meninggal di Bali hanya 1.48 persen jauh di bawah rata-rata Nasional yang diangka 7.46 persen dan Global/Dunia diangka 7.04 persen.

Pemantauan pemudik di Jalan Pidada Denpasar

Pemantauan pemudik di Jalan Pidada Denpasar

Ketua Tim Lab Pemeriksaan Kasus Covid-19 Bali Ni Nyoman Sri Budayanti mengatakan, salah satu kunci mengendalikan penyebaran Covid-19 di Bali adalah melakukan pemeriksaan atau tes sampel secara cepat.

Karena itu, fungsi lab di sini sangat penting untuk menentukan virus ini ada di mana agar bisa segera diobati dan dilakukan penelusuran kontak. Sehingga potensi penularan kepada warga lainnya bisa dapat dicegah.

Dan yang sakit juga bisa segera mendapat pengobatan. "Perang kalau tak tahu musuhnya kapan kita menangnya? Jadi konsep lab untuk menentukan virus itu ada di situ agar cepat diobati dan cepat tracing," kata Budayanti saat dihubungi, Sabtu (9/5/2020) sore.

Baca Juga: Bukan Cuma Bisnis Ruben Onsu yang Terjun Bebas di Tengah Pandemi, Artis Senior Ini Terpaksa Pinjam Kartu Kredit Keponakan Agar Dapur Tetap Ngebul

Untuk memaksimalkan fungsi laboratoriumnya tersebut, pihaknya mengaku juga melibatkan sejumlah pihak. Seperti tenaga dari berbagai rumah sakit dan universitas untuk melakukan tes sampel.

Adapun yang menjadi prioritas dilakukan pemeriksaan tersebut adalah pasien dalam pengawasan (PDP), tenaga medis, orang dalam pemantauan (ODP), dan orang tanpa gejala (OTG).

Bus Gunung Harta yang membawa pemudik saat dicegat aparat di Pos Sekat Uma Anyar atau di perbatasan Denpasar-Badung, Kamis (30/4/2020) siang

Bus Gunung Harta yang membawa pemudik saat dicegat aparat di Pos Sekat Uma Anyar atau di perbatasan Denpasar-Badung, Kamis (30/4/2020) siang

Pemerintah Provinsi Bali mengklaim mampu mengendalikan penyebaran virus corona atau Covid-19 meski tanpa Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB).

Ketua Tim Lab Pemeriksaan Kasus Covid-19 Bali Ni Nyoman Sri Budayanti mengatakan salah satu kunci Bali mengendalikan penyebaran virus ini yakni pemeriksaan atau tes sampel secara cepat.

Budayanti mengatakan melawan virus yang tak kasat mata ini ibarat perang. Maka langkah pertama untuk memenangkan perang ini adalah mengetahui dulu lokasi musuhnya.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

x