Follow Us

Jokowi Kabarkan Kekurangan Stok Pangan Saat Ramadhan di Tengah Pandemi, Kasus Warga Kelaparan Pun Terus Bermunculan: Apa Kabar Bansos Corona?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 02 Mei 2020 | 14:10
Nasib Pilu, Berderai Air Mata Ibu 4 Anak Ini Mengaku Kelaparan Sebelum Akhirnya Meninggal Dunia, Di tengah Wabah Corona 2 Hari Hanya Minum Air Galon: si Bungsu Sampai Sakit!
Kompas.com

Nasib Pilu, Berderai Air Mata Ibu 4 Anak Ini Mengaku Kelaparan Sebelum Akhirnya Meninggal Dunia, Di tengah Wabah Corona 2 Hari Hanya Minum Air Galon: si Bungsu Sampai Sakit!

Menurut LP3ES, pemerintah gagal memenuhi hak konstitusional warganya. Sebab, setelah dikabarkan menderita kelaparan karena tak berpenghasilan akibat wabah Covid-19, Yuli meninggal dunia pada 20 April kemarin.

Tangkap layar keluarga Yuli yang terpaksa meminum air untuk menutupi kelaparan
YouTube Kompas TV

Tangkap layar keluarga Yuli yang terpaksa meminum air untuk menutupi kelaparan

Dalam kasus ini, terlihat bahwa warga negara belum mendapatkan hak dasarnya atas penghidupan yang layak.

"Kelaparan yang dialami oleh Ibu Yuli dan keluarganya yang berujung pada meninggalnya Ibu Yuli adalah pelanggaran konstitusional oleh negara," kata Direktur Center for Media and Democracy LP3ES, Wijayanto, dalam sebuah diskusi yang digelar Kamis (30/4/2020).

Baca Juga: Anak Buah Jokowi Kembali Bawa Kabar Baik, Pandemi Covid-19 Bisa Selesai Lebih Cepat Asalkan Pemerintah dan Rakyat Kompak Lakukan Hal Ini

"Atau sekurang-kurangnya ia adalah refleksi bahwa negara gagal memenuhi amanah konstitusi sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945, Pasal 27 Ayat 2 dan Pasal 24 Ayat 1, 2 dan 3 UUD 1945," lanjutnya.

Wijayanto mengatakan, sekalipun Yuli meninggal bukan karena kelaparan, pemerintah tetap dinilai gagal.

Sebab, sebelum meninggal, faktanya warga berusia 43 tahun itu mengalami kelaparan.

Peristiwa ini dinilai menjadi sebuah ironi, lantaran di saat yang bersamaan pemerintah mengucurkan dana hingga Rp 405 triliun untuk penanganan wabah Covid-19.

"Ironinya, uang sebesar Rp 405 triliun tak mampu mencegah seseorang mengalami kelaparan dan meninggal," ujar Wijayanto.

Menurut Wijayanto, peristiwa kelaparan tidak akan terjadi jika bantuan dari pemerintah tepat sasaran dan tepat waktu.

Baca Juga: Lebih Cepat dari Prediksi WHO, Ilmuwan China Bawa Angin Segar Buat Kita: Vaksin Covid-19 Sebentar Lagi Siap Digunakan

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular