Soleimani adalah arsitek operasi klandestin dan militer Teheran di luar negeri sebagai kepala Pasukan Quds Pengawal Revolusi.
Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei berjanji pada hari Jumat bahwa Iran akan membalas dendam keras atas kematiannya.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa jika ada serangan Iran lebih lanjut pada target AS, Washington akan menanggapi dengan serangan sah terhadap pembuat keputusan yang mengatur serangan tersebut.
Tewasnya perwira tinggi militer Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, akibat serangan udara yang diluncurkan Amerika Serikat pada Jumat (3/1), berdampak pada perjanjian nuklir 2015.
Iran menyatakan bahwa mereka resmi melanggar kesepakatan tersebut dan tidak lagi mematuhi batasan pengayaan uranum yang diatur dalam perjanjian nuklir 2015. Dengan kata lain, Iran akan kembali melanjutkan program nuklirnya.
Sebagai buntut dari hal ini, pembicaraan mengenai senjata nuklir pun otomatis ikut terangkat. Tidak heran bila kemudian juga berimbas pada pembahasan mengenai perang nuklir. Apa yang sebaiknya kita lakukan ketika hal tersebut terjadi?
Mengungsi ke tempat terbaik
Belajar dari perang-perang yang terjadi sebelumnya, hindari beberapa tempat strategis seperti pangkalan militer, pusat-pusat kekuasaan dan politik, fasilitas industri strategis, dan tempat-tempat keramaian lainnya.
Oleh karena itu, pergilah menuju daerah seperti pedesaan yang tidak menjadi area strategis. Berlindung sebaik mungkin.
Namun sebelum Anda berhasil menuju tempat tersebut, pertimbangkan juga cara yang akan digunakan menuju tempat tersebut. Bila memungkinkan menggunakan kendaraan, pastikan Anda memiliki pasokan bahan bakar yang cukup. Atau pertimbangkan juga jalur yang Anda pilih, untuk menghindari kepadatan lalu-lintas yang terjadi.