Saat perjalanan sudah 15 menit atau sekitar pukul 12.28 WIT, ia melihat sebuah perahu cepat dengan kecepatan tinggi dari arah Saonek Monday ke Piyanemo.
Perahu itu hendak menghindari kapal, namun malang justru menabrak sekoci gandeng milik kapal pesiar yang juga melintas di peraian tersebut.
Akibat tabrakan tersebut perahu itu mengalami kebocoran di lambung kiri. Para penumpang mulai terjun ke laut, termasuk kru yang berusaha mencari pertolongan.
"Saya dengar teriakan minta tolong, saya lihat kru melompat, pada saat itu juga kami spontan menolong walaupun masih pakai seragam dinas lapangan (PDL)," katanya.
Mereka membantu mengambilkan beberapa barang milik penumpang yang berserakan di laut.
Selain itu, mereka juga menolong para korban. Dirinya bersama dua rekan lainnya sedikit mengalami kesulitan saat melakukan pertolongan terhadap para korban karena arus laut dan angin yang kencang.
Selain itu, seluruh korban juga terlihat panik. Ia bersyukur seluruh korban berhasil dievakuasi ke daratan yang berjarak sekitar 800 meter dari lokasim
"Memang beberapa korban menggunakan pelampung tetapi karena dalam keadaan panik mereka tidak bisa mengatasi kepanikan mereka. Puji Tuhan, semua berjalan lancar sehingga 13 penumpang dan dua kru perahu semua selamat," katanya.