Follow Us

Pemimpin Mereka Telah Tiada Akibat Serbuan Pasukan Khusus AS, Tapi Anggota Militan ISIS Tampaknya Masih Penasaran dengan Perempuan Cantik Nan Perkasa Ini. Siapakah Dia?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 12 November 2019 | 17:52
Al-Baghdadi meledakkan dirinya setelah dikepung oleh pasukan
Metro.co.uk

Al-Baghdadi meledakkan dirinya setelah dikepung oleh pasukan

Fotokita.net - Presiden AS Donald Trump menyatakan Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi tewas dalam serangan malam pasukan khusus.

Dalam pernyataannya di televisi, dia menyebut pasukan AS membunuh "sebagian besar" pengikut Baghdadi di terowongan, dan membuatnya tersudut.

Trump menambahkan selain Baghdadi, tiga anaknya juga tewas dalam serangan pasukan khusus AS.

Baca Juga: Dikabarkan Ledakkan Rompi Bom Bunuh Diri, Kenali Pendiri ISIS yang Jadi Buruan Utama Presiden AS Donald Trump

"Dia mengaktifkan rompi bom bunuh diri miliknya. Dia membunuh dirinya sendiri. Sekarat seperti anjing," terang Trump dikutip AFP Minggu (27/10/2019).

Adapun media AS sempat memberitakan dua istri Baghdadi juga terbunuh. Dia menjelaskan operasi itu ditempuh selama satu jam menggunakan helikopter yang diterbangkan dari sebuah pangkalan rahasia.

Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi disebut-sebut sebagai orang paling dicari di seluruh dunia.

Pada bulan Oktober 2011, Amerika Serikat secara resmi menetapkan ia sebagai "teroris" dan menawarkan hadiah uang sebesar US$10 juta (Rp140 triliun) untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya atau kematiannya.

Al-Baghdadi punya reputasi sebagai taktisi di medan perang yang sangat terorganisir dan bengis.

Ia dilahirkan di dekat Samarra, sebelah utara Baghdad, pada tahun 1971. Nama aslinya adalah Ibrahim Awad al-Badri.

Baca Juga: Donald Trump Nyatakan Pemimpin ISIS Telah Lenyap dari Muka Bumi, Ternyata Foto Ini Buktikan Abu Bakar al-Baghdadi Adalah Mata-mata yang Dididik oleh Negara yang Enggak Kita Sangka

Berbagai laporan menyebutkan ia menjadi imam di sebuah masjid di kota tersebut selama invasi yang dipimpin AS pada 2003.

Baghdadi Muncul Kembali dalam Video Propaganda setelah 5 Tahun
Daily Mail

Baghdadi Muncul Kembali dalam Video Propaganda setelah 5 Tahun

Kabar tewasnya Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi pada pekan lalu tak lepas dari sejumlah informan yang memberikan keterangan berharga.

Salah satunya adalah saudara ipar Baghdadi, Muhammad Ali Sajid al-Zobaie, yang ditahan sejak tahun lalu. Dilaporkan The Independent Selasa (29/10/2019), baik sumber intelijen Irak dan pakar pergerakan radikal dari Wasatiyyah Centre, Fadel Abo Raghif, berujar kebanyakan informasi tentang Baghdadi datang dari Sajid.

Status Sajid yang notabene ipar Baghdadi sebagai informan mengantarkan Baghdad ke terowongan gurun dekat Qaim, di mana mereka menemukan lokasi rahasia berisi peta hingga senjata ringan.

Baca Juga: Di Kala Pemimpin Dunia Sambut Gembira Kabar Kematian Pemimpin ISIS di Suriah, Jubir Negara Ini Malah Mencibir Berita Itu. Apa Alasannya?

Pakar ISIS Hisham Hashimi mengatakan, temuan itu mengantarkan intelijen ke lingkaran penyelundupan yang mungkin digunakan Baghdadi.

Dari situ, mereka mendapatkan informasi bahwa Pemimpin ISIS itu berada di Barisha, desa dekat Provinsi Idlib, selama lima hari terakhir.

Abu Bakar al-Baghdadi dikabarkan tewas bunuh diri.
newyorker.com

Abu Bakar al-Baghdadi dikabarkan tewas bunuh diri.

Tidak ada yang tahu apa alasan Abu Bakar al-Baghdadi di Barisha. Namun, tempat itu dikenal sebagai "zona aman" karena tak kelompok ekstremis lain yang menguasai.

Padahal, Idlib disebut merupakan basis operasi bagi kelompok ekstremis lain seperti Hayat Tahrir al-Sham yang merupakan rival ISIS.

Selain itu, lokasinya yang dekat perbatasan dan hanya diizi oleh masyarakat nomaden membuat desa tersebut cocok sebagai lokasi bersembunyi. Baghdadi diyakini berusaha untuk mengeluarkan keluarganya ke Turki berbekal bantuan dari pria bernama Abu Mohamed al-Halabi.

Baca Juga: Selalu Jadi Misteri, Peta Lokasi Persembunyian Terakhir Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Terbongkar! Rupanya Dekat dengan Negara Musuhnya Selama Ini

Halab atau Abu Mohamed Salama adalah komandan kelompok bernama Hurras al-Din, yang memilih lepas dari Hayat Tahrir al-Shams setelah sebelumnya berpisah dengan Al-Qaeda.

Selain itu seperti dikutip Reuters, pejabat anonim keamanan Irak menerangkan mereka menangkap informan lain, Ismael al-Ethawi yang merupakan pembantu Baghdadi.

Lokasi penyerangan tempat persembunyian pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi di Suriah oleh Pasukan Gabungan Amerika Serikat.
BBC Indonesia

Lokasi penyerangan tempat persembunyian pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi di Suriah oleh Pasukan Gabungan Amerika Serikat.

Dari Ethawi, mereka mendapatkan "kepingan teka-teki yang hilang", seperti berbagai lokasi yang digunakan, atau taktik pertemuan Baghdadi.

Berbekal pernyataannya, Irak memahami bahwa Baghdadi sering bertemu para komandannya di minibus berisi sayur untuk menghindari deteksi.

Baca Juga: Usai Dipastikan Hilang Nyawa dan Jalani Tes DNA, Jenazah Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Berakhir Tragis di Tangan Pasukan AS

Dalam pernyataan Presiden AS Donald Trump, Baghdadi disebut tewas setelah meledakkan bom bunuh diri yang dibawanya di terowongan.

Abu Bakar Al Baghdadi Si Pemimin ISIS Ternyata Agen Mossad
Intisari.id

Abu Bakar Al Baghdadi Si Pemimin ISIS Ternyata Agen Mossad

Pria yang kepalanya dihargai 25 juta dollar AS, atau Rp 350 miliar, itu memutuskan bunuh diri setelah disudutkan di ujung terowongan.

Pasukan Delta yang dikerahkan untuk memburunya langsung melakukan tes DNA untuk memastikan jenazah itu merupakan Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.

Di kalangan masyarakat biasa, tidak ada yang banyak tahu soal Joanna Palani.

Namun di dalam dunia kemiliteran, nama Joanna Palani cukup terkenal.

Siapakah Joanna Palani?

Dilansir dari Grid.id pada Selasa (12/11/2019), Joanna Palani adalah seorang sniper atau penembak jitu dari Denmark.

Di mana dia bergabung dengan Unit Perlindungan Wanita Kurdi (YJP) dalam upaya melawan organisasi ISIS.

Palani merupakan perempuan berkewarganegaraan Denmark, yang dikenal akan kisahnya terlibat dalam peperangan melawan ISIS di Suriah.

Baca Juga: Berikan Informasi Kunci, Sosok yang Enggak Kita Sangka Ini Akhirnya Mau Bongkar Lokasi Persembunyian Terakhir Pemimpin ISIS

Memiliki paras yang cantik bak seorang model, rupanya Joanna Palani memiliki kemampuan seorang sniper yang luar biasa.

Bahkan keberanian dan kemampuannya, membuat Joanna Palani menjadi sniper yang paling dicari oleh pejuang ISIS.

Melansir dari laman Dailymail, perempuan yang dijuluki Lady Death ini mengakui bahwa ia telah membunuh 100 orang anggota ISIS.

Akibatnya, Palani diburu oleh ISIS, dan kepalanya dihargai hingga 1 juta dollar AS atau sekitar Rp14 miliar bagi siapa saja yang bisa menangkapnya.

Sniper cantik Joanna Palani.
Peter Summers

Sniper cantik Joanna Palani.

Mengutip Kompas.com, Kalani lahir di sebuah kamp pengungsian di Gurun Ramadi, Irak, selama Perang Teluk 1993, yang kemudian bermigran ke Denmark saat usianya masih 3 tahun.

Gadis blasetran Iran-Kurdi ini harus meninggalkan Iran Kurdistan karena alasan politik dan kebudayaan kala itu.

Mewarisi darah pejuang dari kakek dan ayahnya membuat Palani terdorong untuk memulai revolusi melalui aksi militan.

Baca Juga: Masih Ingat Kasus Ratna Sarumpaet? Foto-foto Perempuan Usai Jalani Operasi Kecantikan Wajah Memang Bikin Ngeri Seperti Ini

Pada 2014, wanita cantik ini keluar dari bangku kuliahnya, dan mulai melakukan perjalanan ke Suriah di usianya yang masih terbilang muda, 21 tahun.

Sniper cantik Joanna Palani.
allthatsinteresting.com

Sniper cantik Joanna Palani.

Ia pun menceritakan bagaimana awal perjalanan, dan pelatihan yang diikutinya sebelum terjun ke garda terdepan untuk melawan ISIS.

"Saya ingat pertama kali saat menarik pelatuk dan merasak kekuatan dari sebuah senjata.”

“Saya tidak cukup bagus (memegang senjata) tapi saya sangat menyukainya."

"Saya menyukai kekuatan senjata itu, dan fakta bahwa kekuatan itu bukan dari senjata itu sendiri, tetapi pada orang yang memegang senjata itu.”

“Saya ingin menjadi lebih baik," jelas Palani seperti dikutip Grid.ID dari Dailymail.

Lebih lanjut, Palani menjelaskan bahwa dirinya sangat menyukai proses pelatihannya di kamp.

"Saya sangat menyukai pelatihan saya.”

“Itu mengingatkan saya pada sosok Lyuda (Pavlichenko) Lady Death dari Tentara Merah Rusia," jelas Joanna seperti yang dikutip dari laman Dailymail.

Perlu Anda tahu, Lyudmila Mikhailovna Pavlichenko adalah seorang penembak Soviet dalam Tentara Merah pada Perang Dunia II, yang dikenal karena membunuh 309 orang.

Baca Juga: Terlupakan dalam Sejarah Perjuangan Indonesia, Kenali Profil Perempuan Amerika yang Menulis Pidato Pertama Bung Karno dalam Bahasa Inggris

Lyudmila Mikhailovna Pavlichenko dianggap sebagai salah satu penembak militer papan atas sepanjang masa dan penempak perempuan tersukses dalam sejarah.

Sniper cantik Joanna Palani.
lensculture.com

Sniper cantik Joanna Palani.

Apalagi darah Palani selalu mendidih setiap kali mendengar berita pejuang ISIS memperlakukan buruk anak-anak dan perempuan.

Selama di Timur Tengah, Palani adalah bagian dari pasukan yang membebaskan sekelompok gadis Yazidi yang diculik untuk dijadikan budak seks di Iran.

"Saya adalah seorang penembak jitu.”

“Saya suka menggunakan otak dan tubuh saya untuk fokus pada misi saya," ungkap Joanna dengan bangga.

"Saya dilatih oleh banyak kelompok di Kurdistan dan di luar wilayah Kurdi di Suriah," tambahnya.

Dia juga dilaporkan memerangi pemerintahan rezim Bashar al-Assad di Suriah. (Maria Andriana Oky)

(Artikel ini sudah tayang di grid.id dengan judul “Kepalanya Dihargai Rp 14 Milliar, Inilah Sosok Joanna Palani, Sniper Cantik yang Paling Dicari Tentara ISIS”)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest