Agus lantas menceritakan rentetan kejadian yang berujung pada pemukulan terhadap 10 siswa itu. Awalnya, Agus meminta siswa untuk berani bertanya.
Hal itu untuk membuka pola berpikir siswa. Sebab, seminar yang sedang diisinya adalah seminar tentang kewirausahaan.
"Jadi inti dasarnya motivasi enterpreneur adalah membuka pola berpikir. Pertama saya mengajarkan untuk berani bertanya. Saya meminta untuk yang duduk di belakang pindah ke depan. Tidak ada yang pindah. Tetap saya lanjutkan," katanya.
"Berikutnya tetap sayamengajarkan mindset-mindset, misalkan jualan seperti itu. Jualan Instagram seperti ini. Jualan di YouTube seperti ini, jualan di blog seperti ini. Berikutnya ternyata di baris ketiga ada yang tertidur. Tertidur masih tetap saya lanjutkan," ungkapnya.
Selanjutnya, saat Seminar Motivasi Berwirausaha itu masih berlangsung, Agus mengaku kembali mendapati ada siswa yang tidur. Siswa itu lantas dihukum duduk di depan.
"Saya diminta untuk ke tengah. Ternyata di belakang juga ada yang tertidur. Dari situ, saya masih logika, logika saya masih jalan, nalar saya masih jalan. Saya hukum untuk duduk di panggung supaya tidak tidur. Ada dua anak saya minta duduk di depan. Tetap saya lanjutkan," jelasnya.
Setelah kejadian itu, Agus yang menjadi pembicara meminta siswa yang duduk di belakang untuk maju ke depan. Pada saat itu, Agus mengaku memberikan pernyataan kepada para siswa untuk tidak tertawa.
Namun, saat operator salah menulis kata 'goblok', siswa kembali tertawa. Kata goblok yang harusnya berakhiran k ditulis dengan akhiran g.