Follow Us

Terungkap, Warga Pendatang Ternyata Diselamatkan Oleh Orang Asli Papua dengan Cara Ini Sewaktu Kerusuhan Wamena Pecah

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 01 Oktober 2019 | 06:57
Suasana ruangan Kantor Bupati Jayawijaya yang terbakar saat aksi unjuk rasa di Wamena, Jayawijaya, Papua, Kamis (26/9).
ANTARA/IWAN ADISAPUTRA via BBC Indonesia

Suasana ruangan Kantor Bupati Jayawijaya yang terbakar saat aksi unjuk rasa di Wamena, Jayawijaya, Papua, Kamis (26/9).

Pria itu sejatinya tidak mengalami kerusuhan di Wamena pada 23 September lalu karena dia datang ke kota itu sebelum ricuh dan sudah kembali ke Yahukimo saat terjadi kerusuhan.

"Saya tiba di Wamena sehari sebelum Wamena rusuh, untuk pencairan dana BOS. Setelah di Yahukimo baru saya dengar Wamena rusuh. Tidak ada penerbangan ke Wamena. Terpaksa saya langsung ke Jayapura karena tidak ada akses untuk ke Wamena baik darat maupun udara," paparnya.

Dari istrinya yang tinggal di Wamena dan belakangan menyusul ke Sentani, Krisanthus mengetahui rumahnya sudah rata dengan tanah.

Baca Juga: Unjuk Rasa Pelajar di Wamena yang Berujung Rusuh. Polisi Klaim Karena Mereka Termakan Hoaks. Tapi, Sebetulnya Apa yang Terjadi?

"Istri saya dari Wamena dua hari lalu tiba di Sentani hanya baju di badan. Harta benda, rumah dan segala isinya sudah hangus dan rata dengan tanah. Saya bersyukur karena kami sekeluarga masih selamat, dan untuk sementara kami tinggal di sentani sampai kondisi aman dulu baru kembali lagi ke Wamena," ucapnya.

Kris menuturukan ada 26 orang penduduk Wamena asal Kepulauan Kei yang mengungsi ke Jayapura.

Mereka ditampung di salah satu pos pengungsian di Sentani dengan dukungan keluarga besar masyarakat Kepulauan Kei.

Kondisi saat sebuah bangunan terbakar menyusul aksi berujung ricuh di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019).  Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, dan beberapa kios masyarakat pada aksi berujung ricuh yang diduga dipicu kabar hoaks tentang seorang guru yang menge
AFP

Kondisi saat sebuah bangunan terbakar menyusul aksi berujung ricuh di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019). Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, dan beberapa kios masyarakat pada aksi berujung ricuh yang diduga dipicu kabar hoaks tentang seorang guru yang menge

Untuk meringankan korban kerusuhan di Wamena, Kementerian Sosial (Kemensos) mengirimkan bantuan senilai Rp3,89 miliar.

"Dalam rangka penanganan penyintas pasca kerusuhan di Wamena, Kemensos memberikan layanan pemenuhan kebutuhan dasar berupa bantuan logistik bagi kelompok rentan serta pemulihan usaha ekonomi warga," kata Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Minggu (29/9/2019).

Dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/9/2019) Kemensos menjelaskan, bantuan yang diberikan dalam bentuk penguatan dapur umum untuk sekitar 5.000 jiwa, dan 1.500 paket perlengkapan pakaian anak.

Baca Juga: Aktivitas Kota Wamena Lumpuh, Aksi Unjuk Rasa Siswa Jadi Biang Keladinya. Mengapa Akar Persoalan di Papua Tak Kunjung Usai?

Source : BBC Indonesia

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest