Fotokita.net - Pada Selasa (25/6/2019) pagi data hasil pemantauan AirVisual membuat jagat maya ramai. Ketika itu Jakarta masuk dalam 4 kota dengan pencemaran udara terburuk di dunia setelah Dubai, New Delhi, dan Santiago.
Kini, AirVisual kembali menghadirkan data. Lagi-lagi menunjukkan tingkat polusi udara Jakarta yang makin parah. Bahkan, AirVisual tak bosan-bosanya mengingatkan warga Jakarta, kualitas udara Ibu Kota tak lagi sehat.
Pada Minggu (28/7/2019) pagi pukul 08.00 WIB, kualitas udara Ibu Kota DKI Jakarta tercatat 189 kategori tidak sehat dengan parameter PM2.5 konsentrasi 128,5 ug/m3 berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara.
Ketika menggunakan acuan US AQI maka hasil analisa pencemaran udara untuk parameter PM2.5 dengan konsentrasi 0-10 ug/m3 termasuk kategori sedang, lalu 36 hingga 55 ug/m3 kategori tidak sehat untuk kalangan tertentu. Kemudian, 56-65 ug/m3 adalah kategori tidak sehat, 66-100 ug/m3 kategori sangat tidak sehat dan 100 ug/m3 ke atas kategori berbahaya.
Selain itu, seperti dikutip Antara, AirVisual juga mencatat kondisi kelembaban Ibu Kota pada akhir pekan, yaitu 83 persen dan kecepatan angin 3,6 kilometer per jam.
Baca Juga: Polusi Jakarta Semakin Kejam, Foto-foto Udara Ini Beri Buktinya!
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin meminta pemerintah menggunakan standar baku mutu kualitas udara seperti yang diterapkan oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) untuk mengukur kualitas udara. "Setidaknya setara dengan standar yang ditetapkan oleh WHO," ucap dia.
Pemerintah, kata dia, memaksakan menggunakan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang sudah tertinggal dari perkembangan zaman yang merupakan produk SK Menteri Lingkungan Hidup pada 1972.
Buruknya kualitas udara di Ibu Kota disebabkan beberapa hal seperti jumlah kendaraan, industri, debu jalanan, rumah tangga, pembakaran sampah, pembangunan konstruksi bangunan, dan Pelabuhan Tanjung Priok. "Data yang kami miliki pada 2018 tercatat sembilan juta kendaraan roda empat dan 21 juta kendaraan roda dua di wilayah Jabodetabek," tuturnya.
Baca Juga: Bahu Membahu Bersihkan Abu Erupsi Tangkuban Parahu, Lihat Foto-foto Terkini!