Follow Us

Lelaki Ini Mampu Kurangi Kasus Demam Berdarah di Desanya. Lihat Foto-fotonya

- Jumat, 14 Juni 2019 | 18:28
Suhara Iskandar
Dok. Pertamina

Suhara Iskandar

Fotokita.net - Berkat alat karya cipta Suhara Iskandar, jumlah kasus DBD di Desa Dawuan Barat menurun drastis, hingga menjadi kurang dari 10 kasus.

Setelah dikembangkan terus menerus hingga 2018, hasil riset Suhara menemukan bahwa alat fogging elektrik miliknya dapat digunakan sebagai energi listrik alternatif saat terjadi listrik padam, dan mampu menyalakan lampu rumah tangga selama sekitar 1 hingga 2 jam.

Hasil riset terbaru ini menjawab permasalahan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang masih sering mengalami pemadaman listrik.

Baca Juga: Menimba Ilmu Alam di Kawasan Penanaman Cemara Laut dan Mangrove

Suhara Iskandar––saat itu ia mengenakan kemeja batik–– menenteng sebuah kotak hitam berukuran medium yang terlihat seperti kotak CPU itu di bahunya. Ia mengetuk salah satu rumah yang ia lewati.

Pemilik rumah menyambutnya dengan senyum ramah. Setelah bercengkerama sejenak, Suhara meminta izin masuk ke dalam rumah, dan menyalakan kotak hitam tersebut sampai mengeluarkan asap. Pria berusia 42 tahun itu lantas mengelilingi bagian dalam rumah dengan kotak miliknya terus-terusan mengeluarkan asap.

Yang sedang dilakukan Suhara Iskandar dengan kotaknya saat itu adalah pengasapan, atau fogging. Ia yang menciptakan alat fogging elektrik tersebut.

Musim hujan biasa dianggap membawa rezeki yang berlimpah. Namun, selain rezeki, bila tidak waspada, musim hujan biasanya juga membawa penyakit, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD). Di Desa Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tidak peduli tua dan muda, DBD datang menghantui kala musim hujan tiba.

Baca Juga: Dulu Kekeringan, Desa Ini Jadi Asri dan Tempat Fotografi Nan Unik

Suhara Iskandar
Dok. Pertamina

Suhara Iskandar

Desa dengan populasi penduduk mencapai 4.000 orang tersebut pada tahun 2015 dan 2016 mendapati 100 kasus DBD. Bahkan, menurut data tahun 2016 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, kasus DBD mencapai 1.059 kasus, dan menunjuk Desa Dawuan Barat sebagai salah satu desa endemis DBD karena menyumbang banyak angka kasus DBD.

Mendengar DBD, pemerintah biasa berupaya menanganinya dengan melakukan penyemprotan asap. Hanya saja, dikarenakan unit yang tersedia tidak banyak, penanganan jadi lambat. Mahalnya harga alat fogging menjadi salah satu alasan keterbatasan unitnya. Selain itu, tidak banyak orang yang memiliki keahlian untuk menggunakannya. Ini membuat pencegahan kasus DBD tidak berjalan maksimal.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest