Follow Us

Senang Lihat Foto di Instagram? Ikuti 5 Cara Simpel Ini Agar Kesehatan Mental Terjaga

Gita Laras Widyaningrum - Selasa, 12 Maret 2019 | 19:44
Dari kiri ke kanan, tampilan logo baru Instagram, Layout, Boomerang, dan Hyperlapse
K.N Rosandrani

Dari kiri ke kanan, tampilan logo baru Instagram, Layout, Boomerang, dan Hyperlapse

Unfollow akun yang tidak memberikan kebahagiaan

Setiap menelusuri feeds Instagram, tanyakan kepada diri sendiri apa yang dirasakan ketika melihat foto-foto tersebut.

Apakah foto liburan teman membuat sedih karena kita hanya duduk menatap layar komputer seharian? Apakah foto keponakan kita yang masih bayi membuat kita senanga? Menurut Weinstein, kita harus menentukan sendiri mana foto yang membuat bahagia, dan mana yang tidak. Sebab, gambar yang sama pun bisa memberikan efek berbeda pada orang lain.

Baca Juga : Cara Simpel Biar Foto Instagram Kita Enggak Bisa Dishare Orang Lain

“Bagi beberapa orang, memfollow akun desain dan dekorasi bisa memberikan efek menenangkan. Namun, bagi orang lain, itu bisa membuat iri karena rumahnya tidak sebagus itu. Konten yang sama, reaksi berbeda,” papar Weinstein.

Jika belum yakin apakah akun yang kita follow berdampak baik atau buruk bagi kesehatan mental, Weinstein menyarankan untuk coba berhenti mengikutinya selama beberapa waktu. Jika dalam beberapa minggu mulai merindukan postingan dari akun tersebut, kita bisa memfollownya kembali.

“Kebanyakan dari kita mulai menyadari bahwa akun tersebut tidak sehat, ketika berani meng-unfollownya. Itu merupakan bagian dari kesadaran diri,” kata Weinstein.

Unggah Foto Syahrini Berbalut Gaun, Reino Barack: I Love You! | Instagram @princessyahrini
dok. Instagram @princessyahrini

Unggah Foto Syahrini Berbalut Gaun, Reino Barack: I Love You! | Instagram @princessyahrini

Follow akun positif

Ketika sudah tahu mana akun yang membuat bahagia, selanjutnya kita pasti akan mencari konten serupa. Bagi beberapa orang, akun meme atau yang sesuai hobi seperti travelling dan seni bisa memberikan kebahagiaan.

Ingatkan pada diri sendiri bahwa apa yang ditampilkan belum tentu sesuai dengan kenyataan

Tentu kita tahu bahwa Instagram merupakan “penyaringan” dari versi nyatanya. Namun, tetap saja sulit menjaga pemikiran ini ketika scrolling Instagram.

Source : nationalgeographic.co.id

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest