Dikawal Satu Indonesia, Ternyata Cuma Wanita Ini yang Hentikan Aksi Sadis Mario Dandy, Sosolnya Bukan Sembarangan

Senin, 06 Maret 2023 | 09:48
Istimewa

Aksi sadis Mario Dandy kepada David Ozora dihentikan wanita yang sosoknya bukan semabarangan.

Fotokita.net - Ternyata cuma wanita ini yang berani menghentikan aksi sadis Mario Dandy Satriyo ke bagian kepala David Ozora. Sosoknya bukan orang sembarangan.

Korban yang sudah tergeletak tanpa daya masih terus mendapatkan kekerasan dari anak mantan pejabat pajak itu. Melihat kejadian keji itu, seorang wanita sampai berani mengeluarkan teriakan lantang dari rumahnya. Sontak Mario Dandy menghentikan aksi sadisnya.

Teriakan 'woi' dari wanita ituterdengar dari video penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy. Pekikan itu langsung menghentikan tindakan brutal yang dilakukan Mario kepada David.

Ternyata cuma wanita ini yang berani menghentikan tendangan Mario Dandy ke kepala David Ozora. Sosok wanita yang berteriak tersebut merupakan teman dari orangtua David.

"Kami memastikan teriakan itu berasal dari saksi N yang melihat dari balkon lantai dua rumahnya. Di mana ada satu orang yang tergeletak di jalan dan satu orang lainnya berdiri tegap.

Reflek kemudian langsung berteriak 'woi stop'," kata pengacara N, Muannas Alaidid, kepada wartawan, Minggu (5/3/2023).

Istimewa

Mario Dandy disebut saksi kunci di kasus penganaiyaan terhadap David Ozora tak menunjukkan penyesalan.

Penganiayaan kepada David terjadi pada Senin (20/2/2023) di daerah Pesanggarahan, Jakarta Selatan. Saat itu David tengah berkunjung ke rumah wanita N.

Muannas menyebutkansaksi N dan suaminya inisial R juga telah dimintai keterangan oleh kepolisian. Dia menyebut kedua kliennya itu merupakan teman dari orang tua David.

"R dan saksi N adalah saksi fakta dan saksi kunci yang sempat berada di lokasi kejadian sesaat setelah penganiayaan terjadi," katanya.

KataMuannas, teriakan dari saksi N merupakan refleks spontan saat melihat seorang yang tergeletak di jalan.

Baca Juga: Banyak yang Tahu Tapi Diam Saja, Trik Ayah Mario Dandy Beli Rubicon Ternyata Biasa Dipakai Orang Tajir, Ini Respons Polisi

Saksi N kala itu pun belum mengetahui sosok yang tergeletak di jalan itu ternyata David.

"Bahwa saksi N berteriak disebabkan melihat ada orang tergeletak tak berdaya dan ada satu orang yang berdiri tegap di hadapan orang tergeletak tersebut.

Teriakan sekencang itu dilakukan agar tidak ada tindakan lebih lanjut kepada korban yang sudah tergeletak, juga berharap ada orang lain yang mendengar, baik tetangga atau orang yang kebetulan sedang lewat di lokasi kejadian," ucap Muannas.

Pengacara ini juga menyebutkan, saksi N lalu bergegas turun untuk melihat sosok yang terkapar itu.

Istimewa

Mario Dandy tersangka kasus penganiayaan terhadap David Ozora. Aksi sadisnya baru berhenti karena wanita ini.

Muannas Alaidid mengatakan awalnya kliennya hanya melihat dari atas balkon rumanhya seorang pria yang tergeletak dan satu orang lainnya berdiri dalam posisi tegap.

Saksi N berteriak 'woi' agar mengundang perhatian warga sekitar. Namun, saat tiba di lokasi saksi N terkejut usai sosok yang terkapar itu ternyata adalah David.

"Selanjutnya saksi N berlari turun dari balkon lantai 2 rumahnya yang ternyata diikuti juga oleh suaminya R menuju lokasi kejadian.

Kemudian saksi N kaget ternyata orang yang tergeletak itu adalah teman anaknya yang berkunjung di rumahnya," papar Muannas.

Sang pengacara melanjutkan, saat saksi N keluar dari rumahnya menuju lokasi, ia melihat Mario Dandy, Shane, dan perempuan AG. David pun terlihat telah terkapar tidak berdaya.

Muannas berkata, kliennya melihat tidak ada raut penyeselan dari ketiga pelaku. Padahal, saat itu kondisi David dinilai telah kritis."Bahwa saksi N memastikan selain pelaku MDS yang berada di lokasi kejadian yaitu S dan anak AGH.

Ketika saksi N tiba di TKP, posisi mereka tidak sedang menolong korban anak D, tidak ada teriakan minta tolong dan tidak ada air muka sedih," pungkas Muannas.

Baca Juga: Lagi-lagi Dikuliti; Kelakuan Asli Mario Dandy di Sekolah Bikin Geram, Tapi Ibu Kantin Bilang Gini

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya