Siapa Anthony Salim? Konglomerat yang Ikut Terseret Saat Cak Nun Hina Jokowi Firaun, Ini Potretnya

Rabu, 18 Januari 2023 | 13:44
Istimewa

Anthoni Salim pengusaha kakap yang ikut disentil Emha Ainun Najib saat menyebut Jokowi Firaun:

Fotokita.net - Nama Anthony Salim turut disebut-sebut dalampotongan video ceramah ulama Emha Ainun Najib alias Cak Nun viral di media sosial.

Dalam video tersebut Cak Nun menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman. Cak Nun juga menyinggung soal Pemilu 2024.

"Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak. Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Kan, enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki," sebut budayawan yang juga dikenal sebagai tokoh reformasi 1998 ini dalam potongan video viral.

"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut," imbuh suami mantan artis kondang Novia Kolopaking.

Tokoh yang ikut membujuk Soeharto turun dari kursi Presiden RI ini menilai seluruh sistem dan instrumen politik di Indonesia sudah dipegang oleh Firaun, Haman dan Qorun.

"Negara kita sesempurna dicekel oleh Firaun, Haman, dan Qorun. Itu seluruh sistemnya, seluruh perangkatnya, semua alat-alat politiknya sudah dipegang mereka semua. Dari uangnya, sistemnya, sampai otoritasnya, sampai apapun," kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.

Video itu pun akhirnya menuai beragam reaksi dari Ali Mochtar Ngabalin, Guntur Romli, Jubir Luhut, dan tak ketinggalan tentunya netizen.

Usai ramai dihujat, budayawan asal Jawa Timur itu menyatakan legowo menerima segala hinaan yang dialamatkan kepadanya usai heboh potongan video menampilkan dirinya menghina Presiden Jokowi sebagai Firaun.

"Saya tidak marah kepada siapa pun yang menghina saya, yang merendahkan saya," sebut Cak Nun di tengah acara Mocopat Syafaat dan Tawashshulan di Tamantirto, Kasihan, Bantul, DIY, Selasa (17/1/2023) malam.

Baca Juga: Gebrak Meja Saat Rapat Kabinet, Jenderal Penjaga Marwah TNI Ini Tampar Konglomerat Tionghoa Gegara Temui Presiden Pakai Celana Pendek, Foto Profilnya Diunggah

Twitter

Tanpa tedeng aling-aling; Emha Ainun Najib bilang Jokowi sebagai Firaun yang menguasai Indonesia.

Sejak potongan video ceramahnya itu viral di media sosial dan ramai diperbincangkan, ulama yang kerap mengomentari peristiwa politik ini mengaku mendapat banyak cemoohan.

"Saya dinesoni wong sak mono okehe, sak Indonesia, sak donya (saya diamuk orang segitu banyaknya, se-Indonesia, sedunia)," ucapnya.

Namun, dia memilih bertawakal,karena ia percaya ini adalah ujian dari Sang Pencipta saat dirinya tulus berupaya berkontribusi melalui dakwah demi meningkatkan kualitas iman dan bernegara masyarakat.

"Sampai hari ini pun saya bersyukur kepada Allah karena saya tidak punya kebencian kepada mereka semua yang menghina saya, tidak punya. Sampai hari ini. Jadi di puncak kesengsaraan ini saya dikasih ujian terberat oleh Allah. Makanya saya menyebut malam ini kan malam yang sangat khusyuk dan sangat nikmat. Bagi saya ini indah. Ini puncak keindahan," ujarnya.

Cak Nun mengaku 'kesambet' dan secara spontan mengaitkanmateri ceramahnya tempo hari dengan tokoh Firaun, Haman, dan Qorun. Dia tak paham apa yang merasuk ke dalam dirinya waktu itu.

"Moro-moro cangkeme makpecotot (tiba-tiba dari mulut keluar) Firaun, Haman, Qorun, kui. Itu di luar rencana saya dan sama sekali di luar kontrol saya. Maka tadi saya bikin video sama Sabrang, judulnya Mbah Nun Kesambet. Tolong dibaca," tegasnya.

Menurutnya, apa yang menguasainya waktu itu bisa saja iblis, malaikat, dajjal, atau merupakan bentuk campur tangan Allah. Dalam pandangan Maiyah, ada lima hal yang mampu membuatnya berbuat demikian. Yakni, karena hidayah, amr, idlal, thariqun, atau istidraj.

"Kemungkinan, itu bisa perintah Allah, memang Allah merintah saya sebagaimana peristiwa yang dulu-dulu. Atau Allah memberi hidayah kepada saya kemudian saya maintain, atau Allah istidraj atau mbombong saya, atau Allah menyesatkan saya, atau Allah meninggalkan saya.

Kalau Allah nggak mengizinkan kan aku ora mecotot metu (nggak keluar dari mulut saya). Jadi saya tawakal, terserah kepada Allah, tapi siap menghadapi segala sesuatunya," tandasnya.

Baca Juga: Dicap Wanita Matre, Nia Ramadhani Blak-blakan Minta Anak Konglomerat Penuhi Syarat Ini Sebelum Terima Lamaran di Usia Muda

Twitter

Dihujat setelah menghina Presiden, Cak Nun mengaku menikmati mendapat hujatan dari seluruh Indonesia.

Lantas, siapa Anthony Salim, konglomerat yang disebut Cak Nun sebagai Qorun dalam era pemerintahan Jokowi. Potretnya membuat penasaran netizen di media sosial.

Anthony Salim adalah anak dari pasangan Soedono Salim dan Kim Kin Neo. Ia almamater dari North East Surrey College of Technology di Inggris, jurusan bisnis.

Anthoni Salim dikenal sebagai seorang putra orang terkaya Indonesia bisa berkembang diluar bayang-bayang ayahnya. Yang lebih hebat lagi adalah ia bisa keluar dari bisnis seperti yang dilakukan oleh ayahnya, yang dekat dengan kekuasaan.

Walau dia punya koneksi dengan elite politik namun dia bisa dengan bijak menjaga jarak dengan orang orang partai. Tentu karena itu dia harus menghindar dari bisnis rente.

Ketika ayah Anthony, Soedono Salim masih aktif, dia lebih memilih berkarir di perusahaan keluarga di luar negeri. Tahun 1998, di usia senja, ayahnya mundur dari bisnis. Itu bertepatan dengan badai moneter yang melanda Indonesia, sang ayah meminta dia meneruskan bisnis keluarga.

Saat itu Salim Group menghadapi tuntutan hutang dari pemerintah sebesar Rp. 55 triliun. Dampaknya bisa menghancurkan semua bisnis yang telah dibangun ayahnya sejak muda.

Anthony tidak menyerah. Dia ambil hikmah. Semua terjadi karena model bisnis ayahnya yang dekat dengan kekuasaan. Inilah yang harus dibayar, dan diubah.

Dengan keputusan berani dia menyerahkan BCA, Indocement, Indomobil, termasuk semua perkebunan sawit seluas 1.155.745 hektare kepada pemerintah sebagai pelunasan hutang.

Padahal ketiga bisnis itu tadinya adalah tambang emas bagi Group Salim. Anthoni tidak peduli. Dia harus berubah. Selanjutnya dia fokus kepada bisnis makanan & minuman dan distribusi.

Padahal perusahaan tersebut ketika itu belum dewasa. Dia sangat paham bahwa bisnis yang berkelanjutan di masa depan adalah bisnis yang berhubungan dengan perut dan penguasaan distribusi retail.

Baca Juga: Bukan Cuma Jogging Dikawal Polisi, Ternyata Ayah Richard Muljadi Disebut Malu Karena Sang Anak Nekat Lakukan Hal Ini Saat Masih Jalani Hukuman Rehab Narkoba

Istimewa

Anthoni Salim pengusaha kakap yang dosebut Qorun ternyata menguasai beragam bisnis di Tanah Air.

Makanya dia fokus kepada Indofood dan Indomaret. Tadinya kedua perusahaan itu adalah anak perusahaan dari holding ayahnya yang hanya sebagai bisnis pelengkap dari keberadaan PT. Bogasari, monopoli Terigu di Indonesia.

Kini apa yang terjadi dengan keputusannya tahun 1998? Indofood masuk 10 perusahaan terbaik di Indonesia. Terbaik dari sisi menagement dan keuangan.

Total omzet PT Indofood Sukses Makmur tahun 2018 mencapai Rp73,39 triliun. Indomaret dengan jumlah gerai 15.335 unit meraih omzet tahun 218 sebesar Rp. 73,37 triliun.

Kalau ditotal kedua perusahaan itu omzet yang diraih mencapai Rp. 147 Triliun. Bagaimana dengan daya serap tenaga kerja? Untuk Pt. Indofood saja berdasarkan data akhir 2018 jumlanya mencapai 91.217 karyawan.

Sementara Indomaret, jumlahnya hampir sama yaitu 90.000. Kalau ditotal jumlah keduanya menyerap angkatan kerja mencapai 180.000.

Kalau ditotalkan semua anak perusahaan Indofood, diluar produk mie instan, kecap, sause, seperti, produk minuman merek Asahi , susu Nestlé, Indomilk, Susu Cap Enak, Orchid Butter, Tiga Sapi, dan Indoeskrim, Aqua, tentu jumlah omzet dan karyawan akan sangat besar, mungkin nomor satu di Tanah Air.

Tapi yang paling penting, berkat kehadiran Indofood, Indonesia sangat mandiri di bidang makanan dan minuman kemasan. Tidak ada rumah tangga Indonesia yang tidak mengenal produk indofood.

Hampir tidak ada produk merek asing bisa menguasai pasar. Semua merek asing baik produk maupun distribusi hanya menguasai segelintir pasar saja. Mengapa? Karena Antony punya PT. Bogasari pabrik terigu terbesar di Indonesia.

Di luar Indofood , Anthoni juga masuk ke bidang lain. Namun investasi ke bisnis tersebut sifatnya hanya portfolio. Seperti bersama pengusaha Chairul Tanjung, dia memiliki saham di Bank Mega. Bersama Medco, dia punya saham di beberapa bisnis.

Baca Juga: Dulu Bikin Geger Karena Terciduk Pakai Narkoba di Toilet, Ternyata Nenek Pengusaha Kaya yang Dikawal Polisi Saat Jogging di Bali Bukan Orang Sembarangan

Istimewa

Bisnis ayahnya bangkrut, Anthoni Salim bangkit dan kini disebut menguasai Indonesia.

Bersama Martua Sitorus dia juga punya saham di beberapa bisnis. Sementara investasi di luar negeri di bawah First Pacific limited diserahkan kepada profesional tanpa dia terlalu ikut campur. First Pacific Limited, terdaftar di Bermuda, markasnya di Connaught Place Central, Hong Kong.

Sayap bisnis terpenting First Pacific meliputi tiga perusahaan besar di Manila, yakni Philippine Long Distance Telephone Company (PLDT), Metro Pacific Corporation, dan Level Up! International Holdings Pte Ltd. PLDT adalah provider telekomunikasi terbesar di Filipina.

Selebihnya, First Pacific merambah bisnis properti dan industri pangan di beberapa negara, seperti Australia, Selandia Baru, China, Afrika, AS, Eropa. Bahkan First Pacific menanamkan uang sebesar 10 miliar dolar (Rp140 triliun) untuk membangun kawasan industri di Provinsi West Bengal, India.

Ketika krisis moneter 1998 empat perusahaan Sawit milik ayahnya, yakni PT Salim Sawitindo, PT Bhaskara Multipermata, PT Minamas Gemilang, dan PT Anugerah Sumbermakmur, terpaksa dilego ke Kumpulan Guthrie Berhard dari Malaysia untuk bayar utang ke pemerintah.

Di tangan Anthony, kejayaan keluarga Salim di bisnis sawit hendak dikembalikan. Langkah itu dimulai tahun 2007. Ketika itu, Anthony berhasil menyandingkan dua raksasa bisnis crude palm oil (CPO): Indofood Agri Resources (IndoAgri) dan London Sumatera.

Kini luas kebun sawit yang dikuasai sebesar 123.494 hektare (ha). Anthony lebih focus ke Industry CPO dan downstream. Pabriknya didirikan di Sumatera Utara, Kalimantan, dan Surabaya.

Baca Juga: Kekayaannya Lenyap Puluhan Triliun Rupiah di Tengah Pandemi, Bos Rokok Ini Tetap Jadi Orang Terkaya di Indonesia. Kenapa Bisa?

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya