Fotokita.net -Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM Prof Samekto Wibowo meninggal dunia akibat tergulung ombak di Pantai Pulang Sawal, Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta).
Prof Samekto meninggal saat asyik bikin foto di bawah tebing pantai. Ombak besar yang datang tiba-tiba seketika menggulung tubuh Prof Samekto.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Kabupaten Gunungkidul Surisdiyanto menjelaskan, bahwa kejadian bermula saat korban bernama Prof Samekto Wibowo bersama rombongan datang ke Pantai Pulang Sawal.
Selanjutnya korban dan rekan-rekannya berfoto di bawah tebing pantai tersebut sekitar pukul 11.00 WIB.
"Korban bernama Prof Samekto Wibowo. Dari informasi tadi korban merupakan Guru Besar kedokteran UGM," kata Surisdiyanto kepada wartawan pada Sabtu (24/9/2022).
Surisdiyanto menyebutkan, petugas sempat memperingatkan korban agar menepi.
"Korban sedang berfoto bersama rombongan di bawah tebing sebelah barat Pantai Pulang Sawal. Sudah berkali-kali petugas mengimbau agar menepi, tetapi tidak dihiraukan," kata dia.
Saat sedang asyik berfoto, kataSurisdiyanto, tiba-tiba ombak besar datang dan menghantam korban. Akibatnya korban sempat terseret ke tengah perairan Pantai Pulang Sawal.
Anggota SAR segeramemberi pertolongan. Saat dievakuasi, Surisdiyanto menyebut korban dalam kondisi pingsan.
"Korban mengalami pingsan dan mulut berbusa, diduga terlalu banyak minum air. Dikarenakan kondisi korban semakin melemah, korban dibawa ke Puskesmas Tepus," ujar Surisdiyanto.
Rektor UGM Ova Emilia menceritakan detik-detik Prof Samekto tergulung ombak.
"Jadi sedang reuni sejak semalam. Nah, lagi foto-foto. Kebetulan kan ada Prof Anwar yang mempunyai vila di pantai situ, kelihatannya lagi foto-foto, terus ada ombak.
Beliau (Prof Samekto) jatuh katanya, jadi telungkup gitu. Terus ada ombak lagi, keseret belum sempat bangun. Ini sedang di RSUD Wonosari. Kita tangani di sana," cerita Ova kepada wartawan yang menghugunginya pada Sabtu (24/9/2022).
Ova mengatakan,Prof Samekto merupakan sosok yang baik dan penyabar.
Ova juga menyebut dirinya cukup dekat dengan almarhum saat satu kolega di satu fakultas.
"Beliau orang yang sangat baik. Kebetulan saya sangat dekat, ya. Orangnya sabar dan kalau misalnya ngajarin itu sabar banget, dan orangnya tidak neko-neko.
Kita sangat kehilangan. Beliau sangat ngopeni dengan yang muda-muda dan memberikan kesempatan yang baik," katanya.
(*)