Fotokita.net - Berkat peneliti UGM ini, Indonesia sebentar lagi punya alat deteksi Covid-19 lewat embusan napas.
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) mengungkapkan, Indonesia sebentar lagi akan punya alat pendeteksi Covid-19 melalui saluran pernapasan.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, alat tersebut merupakan inovasi anak bangsa.
"Semangat berinovasi belum berhenti."
"Peneliti di UGM melahirkan yang mudah-mudahan sebentar lagi bisa kita pakai secara massal."
"Adalah pendeteksi virus Covid-19 dengan embusan napas."
"Ini menurut kami inovasi yang luar biasa," ujarnya dalam webinar, Jumat (11/12/2020).
Bambang menjelaskan, para peneliti itu pertama kalinya mendeteksi Covid-19 ada di saluran pernapasan.
"Karena penyakit ini menyerang saluran pernapasan."
"Artinya, di situ mengandung suatu senyawa yang bisa diindikasikan terpapar oleh virus Covid-19," jelasnya.
Alat deteksi ini siap diproduksi massal, maupun dipakai sesegera mungkin.
Karena, tinggal mengurus tahap akhir perizinan di Kementerian Kesehatan.
"Dari pembicaraan terakhir dengan pengembang di UGM, masih ada 1 final report."
"Di-submit ke Kementerian Kesehatan untuk dapat izin edar," papar Bambang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 10 Desember 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 149.018 (25.4%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 67.613 (11.5%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 63.610 (10.4%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 63.043 (9.7%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 22.402 (3.8%)
RIAU
Jumlah Kasus: 21.847 (3.7%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 21.752 (3.6%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 21.440 (3.7%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 16.424 (2.9%)
BALI
Jumlah Kasus: 15.182 (2.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 14.440 (2.4%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 13.824 (2.4%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 12.339 (1.9%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 10.085 (1.8%)
ACEH
Jumlah Kasus: 8.458 (1.5%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 7.666 (1.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 7.612 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 7.458 (1.1%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 7.057 (1.2%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 6.038 (1.0%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 5.521 (1.0%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 4.916 (0.9%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 4.769 (0.9%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 4.491 (0.7%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 3.290 (0.6%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 2.688 (0.4%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 2.534 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 2.496 (0.4%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 2.308 (0.3%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 2.244 (0.3%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 2.006 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 1.541 (0.3%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 1.508 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 1.318 (0.2%).
(Yanuar Riezqi Yovanda)