Tembak Brigadir J dengan Mata Terpejam, Pengakuan Bharada E Soal Aksi Ferdy Sambo di TKP Terbukti Jujur, Foto Sosoknya Dapat Dukungan

Sabtu, 10 September 2022 | 12:40
Polri TV

Pengakuan Bharada E soal aksi Ferdy Sambo di TKP terbukti jujur. Dia menembak Brigadir J dengan mata terpejam. Foto sosoknya dapat dukungan.

Fotokita.net - Bharada Richard Eliezer atau Bharada E mengakui dia menjadi penembak pertama dalam kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Saat itu, Bharada E menembak Brigadir J dengan mata terpejam. Hal ini terlihat dalam foto adegan rekonstruksi yang digelar beberapa waktu lalu.

Bharada E yang menjadi salah satu tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J menjalani pemeriksaan dengan alat pendeteksi kebohongan (lie detector). Pemeriksaan ini sengaja digelar Bareskrim Polri sebagai penguat alat bukti.

Dalam pemeriksaan dengan lie detector, Bharada E ditanyakan mengenai kejadian saat penembakan Brigadir J. Pengakuan Bharada E soal aksi Ferdy Sambo di tempat kejadian perkara (TKP) terbukti jujur. Foto sosolnya mendapat dukungan dari netizen agar konsisten bicara jujur hingga persidangan nanti.

Bareskrim Polri telah melakukan pemeriksaan kepada Bharada Eliezer, Bripka Ricky dan Kuat Ma'ruf memakai lie detector terkait kasus dugaan pembunuhan Brigadir J.

"Barusan saya dapat hasil sementara uji polygraph terhadap RE, RR dan KM, hasilnya 'no deception indicated' alias jujur," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian kepada wartawan yang meminta konfirmasinya pada Selasa (6/9/2022).

Andi menekankan, pemeriksaan dengan metode ini bertujuan untuk memperkaya bukti petunjuk. Dia tak menjelaskan detail materi pemeriksaan ketiga tersangka dugaan pembunuhan Yosua itu.

"Uji polygraph sekali lagi saya jelaskan bertujuan untuk memperkaya alat bukti petunjuk," katanya.

Bharada E saat inimenjadi salah satu tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua. Dia dijerat sebagai tersangka bersama Ferdy Sambo, Bripka Ricky, Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf.

Baca Juga: Hasil Lie Detector Bripka Ricky Jujur, Bharada E Marah Seniornya Ngeles Begini, Foto Adegan Rekonstruksi Disinggung

Peran Bharada E adalah menembak Brigadir J usai diperintah Irjen Ferdy Sambo. Sementara, Irjen Ferdy Sambo diduga merekayasa kronologi kasus pembunuhan seolah-olah terjadi baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J di rumah dinasnya.

Ferdy Sambo juga diduga menembak Yosua. Hal itu diketahui dari pengakuan Bharada Eliezer saat diperiksa Komnas HAM.

Selain itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga pernah menyebut Bharada Eliezer berbalik arah dari awalnya mengikuti skenario Sambo menjadi memberi keterangan sesuai yang dialami. Sigit menyebut keterangan Bharada E itu membuat kasus semakin terang.

Bripka RR dan KM diduga berperan ikut membantu dan menyaksikan penembakan Bharada E terhadap korban. Sedangkan peran Putri adalah mengikuti skenario awal yang telah dirancang Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo membuat pengakuan penting saat menjalani pemeriksaan dengan Komnas HAM. Bertempat diMako Brimob Kelapa Dua, Depok, tiga komisioner Komnas HAM, yaitu Ahmad Taufan Damanik, Choirul Anam, dan Beka Ulung Hapsara memeriksa eks Kadiv Propam pada Jumat (12/8/2022).

Dalam pemeriksaan yang berlangsung selama satu jam itu, Ferdy Sambo telah melepaskan seragam Bhayangkara-nya. Ia memakai pakaian biasa. Ia pun sesekali menangis saat mengungkapkan pengakuannya sebagai pengatur rancang bangun skenario penembakan ajudannya, Brigadir J.

“Saya semua. Saya yang merancang (skenario) itu semua,” ujar Ferdy Sambo sembari menangis seperti yang diceritakan Ahmad Taufan Damanik pada Selasa (16/8/2022) seperti dilansir kumparan.

Berpengalaman di bidang reserse bertahun-tahun selama masa tugasnya, alam pikir Sambo mengalir jauh ke depan kala merencanakan pembunuhan dan mempersulit penyelidikan. Ini, misalnya, terlihat saat ia memutar balik mobil sebelum menuju rumah dinasnya.

Pukul 17.05 WIB, setelah rencana pembunuhan disusun, Putri bersama Ricky, Kuat, dan Richard menuju rumah dinas Sambo di Kompleks Polri yang tak sampai satu kilometer dari Jl. Saguling. Lima menit kemudian, pukul 17.10 WIB, giliran Sambo yang keluar.

Baca Juga: Blak-blakan! Pengacara Bharada E Sebut Deolipa Yumara Sebar Hoaks Soal Telepon Pacar Richard Eliezer, Foto Sosoknya Muncul

Polri TV

Pengakuan Bharada E soal aksi Ferdy Sambo di TKP terbukti jujur. Dia menembak Brigadir J dengan mata terpejam. Foto sosoknya dapat dukungan.

Rombongan Putri melintasi Jl. Saguling, lalu belok kanan ke Jl. Duren Tiga Barat, dan akhirnya sampai di rumah dinas yang berada di pojok antara Jl. Duren Tiga Barat dan Jl. Duren Tiga Utara I.

Sementara mobil Sambo yang diiringi motor patwal juga melewati rute yang sama. Namun, mobil Sambo tak langsung berhenti di rumah dinas. Ia justru melewati rumah dinas dan belok kiri ke Jl. Duren Tiga Utara I, seperti hendak keluar dari Kompleks Polri.

Dari rekaman CCTV, terlihat motor patwal yang mengawal Sambo berhenti sejenak di depan Jl. Duren Tiga Utara No. 48. Rombongan Sambo kemudian putar balik menuju rumah dinas.

Yang ketika itu tak langsung disadari polisi: mobil yang putar balik ini adalah skenario pertama Sambo. Ia sengaja membuat kesan seolah-olah sedang menuju tempat lain, lalu berbalik arah menuju rumah dinas karena—berdasarkan karangan di kepalanya—menerima laporan dari Putri tentang pelecehan seksual dan baku tembak oleh Yosua.

Setelah memutar mobilnya, Sambo pun menuju rumah dinas—yang sebetulnya sejak awal menjadi tujuannya. Rekan-rekan polisinya pun teperdaya.

“Padahal dalam rancangan (Ferdy Sambo), dia memang akan datang ke situ (rumah dinas untuk) mengeksekusi Yosua. Dia sudah siapkan skenario bahwa nanti seolah-olah ada pelecehan seksual, Ibu (Putri) teriak, kemudian terjadi tembak-menembak. Diakui semua,” kata Taufan.

Baku tembakantara Richard dan Yosua adalah muslihat utama Sambo. Padahal, Yosua sama sekali tak menembak. Ia dipanggil masuk ke dalam, didudukkan, dipegangi, dan ditembak oleh Sambo dan Richard.

Richard melakukan tembakan fatal ke arah dada atas perintah Sambo. Sementara Sambo yang menggunakan sarung tangan hitam juga ikut menembak Yosua.

“(Ferdy Sambo) enggak terlalu jelas mengaku (menembak Yosua) atau enggak. Tapi yang diulang-ulang (dikatakan Sambo), ‘Saya yang memerintahkan, saya yang atur semua.’ Sambil nangis-nangis,” kata Taufan.

Baca Juga: 'Kalau Itu Terjadi Nekat Banget' Pelindung Bharada E Sentil Hubungan Unik Putri Candrawathi dan Brigadir J Selama Ini, Foto Sosoknya Jadi Sorotan

Polri TV

Pengakuan Bharada E soal aksi Ferdy Sambo di TKP terbukti jujur. Dia menembak Brigadir J dengan mata terpejam. Foto sosoknya dapat dukungan.

Menurut pengakuan Richard, Ferdy Sambo ikut menembak Yosua, tepatnya pada tembakan terakhir. Namun, Richard tak yakin tubuh Yosua bagian mana yang Sambo tembak. Sebab, Bharada E menembak sambil memejamkan mata dan menoleh ke belakang karena takut melihat Yosua mati.

“Dia ngeri membayangkan kenapa harus menembak. Dia tahu akibatnya Yosua akan mati. Dia punya kedekatan dengan Yosua. Itu seniornya, tidur sama dia tanggal 7 di Magelang. Dia sekamar sama Yosua,” ujar Taufan.

Pengakuan Bharada E menembak Brigadir J dengan mata terpejam bukan isapan jempol. Foto adegan rekonstruksi yang digelar di rumah dinas Ferdy Sambo menjadi buktinya. Dalam foto itu, Richard tampak memejamkan matanya sembari mengarahkan pistol ke tubuh Yosua. Foto ini bisa dilihat dalam artikel Fotokita.net.

Selain itu, hasil pemeriksaan Bharada E yang memakai lie detector juga sudah dinyatakan jujur.Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy, mengungkap apa yang disampaikan kliennya hingga dinyatakan jujur lewat hasil uji kebohongan.

Mulanya, Ronny menerangkan, Bharada E mulai dites dengan lie detector sejak menyatakan diri ingin terbuka. Dia mengatakan Bharada E saat itu diuji dengan lie detector terkait apa yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo.

"Klien saya ini sudah dites lie detector sebulan lalu pasca dia mau terbuka jujur apa yang terjadi. Lie detector yang ditanyakan ke klien saya terkait dengan peristiwa di Duren Tiga," terang Ronny kepada wartawan yang menghubunginya pada Sabtu (10/9/2022).

Ronny menyebutkan, salah satu poin penting yang ditanyakan ialah siapa yang menembak Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) sore. Bharada E, katanya, mengakui kala dirinya yang pertama menembak Yosua dan Ferdy Sambo merupakan orang terakhir yang menembak Yosua.

"Salah satu poin krusial adalah siapa saja yang menembak J (Brigadir J). Klien saya menjawab 'Saya pertama dan FS yang menembak terakhir'," ujar Ronny menjelaskan pengakuan Bharada E.

Baca Juga: Istri Ferdy Sambo Ngaku Disuruh Bohong, Bharada E Tembak Brigadir J dengan Mata Terpejam Karena Alasan Ini, Foto Putri Candrawathi Nangis Dibahas

TribunJambi

Pengakuan Bharada E soal aksi Ferdy Sambo di TKP terbukti jujur. Dia menembak Brigadir J dengan mata terpejam. Foto sosoknya dapat dukungan.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya