Istri Ferdy Sambo Ngaku Disuruh Bohong, Bharada E Tembak Brigadir J dengan Mata Terpejam Karena Alasan Ini, Foto Putri Candrawathi Nangis Dibahas

Senin, 29 Agustus 2022 | 19:15
Facebook

Bharada E menembak Brigadir J dengan mata terpejam karena alasan ini. Istri Ferdy Sambo mengaku disuruh berbohong. Foto Putri Candrawathi dibahas.

Fotokita.net - Putri Candrawathi istri Irjen Ferdy akhirnya mengaku dia disuruh berbohong mengenai peristiwa pelecehan seksual di rumah dinas Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Pengakuan terbaru istri Ferdy Sambo diungkap Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM. Dalam pengakuan itu, Putri Candrawathi disuruh berbohong. Dugaan pelecehan seksual yang dialaminya "dipindahkan" dari Magelang, Jawa Tengah ke Duren Tiga.

Ketika Ferdy Sambo murka terhadap Brigadir J, eka Kadiv Propam itu mengaku memerintahkan ajudannya paling junior, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E menembak Brigadir Yosua. Rupanya Bharada E menembak Brigadir J dengan mata terpejam karena alasan ini. Foto Putri Candrawathi nangis-nangis ramai dibahas.

Dalam skenario awal yang dirancang Ferdy Sambo, dugaan pelecehan seksual yang dialami istrinya terjadi di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga. Akibat dari peristiwa itu muncul insiden baku tembak sesama polisi, antara Brigadir Yosua atau Brigadir J dan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E. Peristiwa ini terjadi pada Jumat (8/7/2022).

Cerita yang terbukti rekayasa seorang jenderal bintang dua yang kaya pengalaman di bidang reserse itu mengalir deras ke telinga anggota kepolisian. Katanya, Brigadir J melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi di rumah dinas Ferdy Sambo.

Kejadian itu, Putri disebut berteriak. Teriakan ibu komandan didengar Bharada E. Akibatnya, terjadi baku tembak yang merenggut nyawa Brigadir J. Belakangan, cerita adu tembak polisi dinyatakan cuma akal-akalan Ferdy Sambo. Tim Khusus menyatakan, peristiwa yang diduga terjadi adalah penembakan terhadap Brigadir J.

Polisi sudah menetapkan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Eliezer, Bripka Ricky, dan Kuat Ma'ruf sebagai tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Yosua. Polisi juga menyetop laporan dugaan pelecehan oleh Yosua terhadap Putri di Duren Tiga.

Terkini, Komnas HAM merilis hasil pemeriksaan istri Ferdy Sambo yang dilakukan pada Sabtu (20/8/2022). Komnas HAM mengatakan, Putri Candrawathi mengakui dia disuruh berbohong. Ibu empat anak ini disuruh mengubah keterangan tempat terjadinya dugaan pelecehan seksual dari Magelang ke Duren Tiga.

Baca Juga: 'Ini Orang Paling Pinter di Bareskrim' Mantan Pengacara Bharada E Ungkap Penyidik yang Bilang Ada Potensi LGBT di Kasus Ferdy Sambo, Foto Sosoknya Ditutup

"Ya di laporan pertama juga sebenarnya tidak secara persis dia mengatakan itu (kekerasan seksual) ya, terutama, karena dia bilang sebetulnya yang terjadi itu di Magelang. 'Saya disuruh untuk mengakui kejadian itu terjadi di Duren Tiga'," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik kepada awak media pada Senin (29/8/2022).

Taufan meenyebutkan, dugaan kekerasan seksual terhadap Putri Candrawathi tersebut memang tidak jelas. Taufan juga menyebut Polri perlu mencari fakta pembanding lain untuk memperjelas ada tidaknya dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.

"Kan kesimpangsiuran ini harus diluruskan dengan mencari fakta yang sebenarnya seperti apa. Saya tidak mau terulang lagi seperti yang di Duren Tiga, telah membuat kehebohan banyak pihak tapi ternyata orang yang bersangkutan saja mengatakan 'Saya cuma disuruh mengakui saja di Duren Tiga sebetulnya peristiwanya di Magelang'. Nanti jangan-jangan dikejar lagi beda lagi kan gitu," papar Taufan panjang lebar.

"Makanya saya kira tugas penyidik saat ini mendalami dan mencari bukti-bukti selain keterangan," tegas Taufan.

Kata Taufan, jika dugaan pelecehan seksual itu tidak bisa dibuktikan, maka penyelidikan dinilai sudah tidak penting. Dia mengatakan hal paling penting saat ini adalah pembuktian skenario pembunuhan Brigadir J.

"Kalau itu tidak bisa, maka saya kira tidak menjadi penting lagi itu, yang penting adalah membuktikan hubungan antara satu peristiwa di mana Ferdy Sambo memerintahkan beberapa anak buahnya untuk mengeksekusi Saudara Yosua," terang Taufan.

Istri Ferdy Sambo akhirnya mengaku disuruh bohong saat menjalani pemeriksaan dengan Komnas HAM. Namun, polisi rupanya sempat terkecoh dengan trik pertama eks Kadiv Propam. Foto Putri Candrawathi nangis-nangis ramai dibahas.

Ferdy Sambo membuat pengakuan penting saat menjalani pemeriksaan dengan Komnas HAM. Bertempat diMako Brimob Kelapa Dua, Depok, tiga komisioner Komnas HAM, yaitu Ahmad Taufan Damanik, Choirul Anam, dan Beka Ulung Hapsara memeriksa eks Kadiv Propam pada Jumat (12/8/2022).

Dalam pemeriksaan yang berlangsung selama satu jam itu, Ferdy Sambo telah melepaskan seragam Bhayangkara-nya. Ia memakai pakaian biasa. Ia pun sesekali menangis saat mengungkapkan pengakuannya sebagai pengatur rancang bangun skenario penembakan ajudannya, Brigadir J.

Baca Juga: Orangtua Bharada E Ada di Tempat Aman, Sengaja Dilindungi dari Orang-orang Ini, Foto Terkininya Dirahasiakan

Facebook

Bharada E menembak Brigadir J dengan mata terpejam karena alasan ini. Istri Ferdy Sambo mengaku disuruh berbohong. Foto Putri Candrawathi dibahas.

“Saya semua. Saya yang merancang (skenario) itu semua,” ujar Ferdy Sambo sembari menangis seperti yang diceritakan Ahmad Taufan Damanik pada Selasa (16/8/2022) seperti dilansir kumparan.

Kepada penyidik, Ferdy Sambo mengungkapkan bahwa motif pembunuhan Yosua bermula dari peristiwa yang terjadi di Magelang. Sambo dan Putri berada di Magelang pada 4–7 Juli 2022 untuk mengantar anak mereka yang bersekolah di SMA Taruna Nusantara.

Mereka berangkat sejak tanggal 4 Juli. Pada 5 Juli, Sambo sempat bertugas ke Semarang. Pada 6 Juli, ia kembali ke Magelang untuk merayakan ulang tahun pernikahannya dengan Putri. Pada 7 Juli, Sambo pulang lebih dulu ke Jakarta untuk bekerja. Pada 8 Juli, Putri menyusul pulang bersama tiga ajudan dan asistennya.

Di antara sekuens itu, menurut Sambo, terjadilah sesuatu yang melukai harkat dan martabat keluarga. Dan “sesuatu” tersebut diduga dilakukan oleh Yosua.

“... (Ferdy Sambo) mengatakan dia menjadi marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya, PC, yang mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga di Magelang oleh almarhum J,” tera Direktur Reserse Kriminal Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi, di Mako Brimob Kelapa Dua, Kamis malam (11/8) malam.

Pada malam tanggal 6 Juli, Ferdy Sambo mendapat laporan tak mengenakkan yang melibatkan Yosua dan Putri, seperti yang didapat kumparan. Diduga, keduanya terlibataffair—yang menurut Sambo adalah pelecehan terhadap istrinya. Malam itu, rumah Magelang memang tegang, sampai-sampai pistol Yosua dilucuti oleh Bripka Ricky.

Ketegangan terus berlangsung sampai keesokannya, dalam perjalanan pulang ke Jakarta. Putri yang biasa disopiri Yosua, ketika itu tak semobil dengan Yosua. Ia bersama Richard dan Kuat, sedangkan Ricky di mobil patwal bersama Yosua.

Berpengalaman di bidang reserse bertahun-tahun selama masa tugasnya, alam pikir Sambo mengalir jauh ke depan kala merencanakan pembunuhan dan mempersulit penyelidikan. Ini, misalnya, terlihat saat ia memutar balik mobil sebelum menuju rumah dinasnya.

Pukul 17.05 WIB, setelah rencana pembunuhan disusun, Putri bersama Ricky, Kuat, dan Richard menuju rumah dinas Sambo di Kompleks Polri yang tak sampai satu kilometer dari Jl. Saguling. Lima menit kemudian, pukul 17.10 WIB, giliran Sambo yang keluar.

Baca Juga: Sudah Terpojok, Kuat Ma'ruf Masih Coba Melawan Hukum Usai Bharada E Jadi Tersangka, Foto Sopir Ferdy Sambo Dibahas

Rombongan Putri melintasi Jl. Saguling, lalu belok kanan ke Jl. Duren Tiga Barat, dan akhirnya sampai di rumah dinas yang berada di pojok antara Jl. Duren Tiga Barat dan Jl. Duren Tiga Utara I.

Sementara mobil Sambo yang diiringi motor patwal juga melewati rute yang sama. Namun, mobil Sambo tak langsung berhenti di rumah dinas. Ia justru melewati rumah dinas dan belok kiri ke Jl. Duren Tiga Utara I, seperti hendak keluar dari Kompleks Polri.

Dari rekaman CCTV, terlihat motor patwal yang mengawal Sambo berhenti sejenak di depan Jl. Duren Tiga Utara No. 48. Rombongan Sambo kemudian putar balik menuju rumah dinas.

Yang ketika itu tak langsung disadari polisi: mobil yang putar balik ini adalah skenario pertama Sambo. Ia sengaja membuat kesan seolah-olah sedang menuju tempat lain, lalu berbalik arah menuju rumah dinas karena—berdasarkan karangan di kepalanya—menerima laporan dari Putri tentang pelecehan seksual dan baku tembak oleh Yosua.

Setelah memutar mobilnya, Sambo pun menuju rumah dinas—yang sebetulnya sejak awal menjadi tujuannya. Rekan-rekan polisinya pun teperdaya.

“Padahal dalam rancangan (Ferdy Sambo), dia memang akan datang ke situ (rumah dinas untuk) mengeksekusi Yosua. Dia sudah siapkan skenario bahwa nanti seolah-olah ada pelecehan seksual, Ibu (Putri) teriak, kemudian terjadi tembak-menembak. Diakui semua,” kata Taufan.

Baku tembakantara Richard dan Yosua adalah muslihat utama Sambo. Padahal, Yosua sama sekali tak menembak. Ia dipanggil masuk ke dalam, didudukkan, dipegangi, dan ditembak oleh Sambo dan Richard.

Richard melakukan tembakan fatal ke arah dada atas perintah Sambo. Sementara Sambo yang menggunakan sarung tangan hitam juga ikut menembak Yosua.

“(Ferdy Sambo) enggak terlalu jelas mengaku (menembak Yosua) atau enggak. Tapi yang diulang-ulang (dikatakan Sambo), ‘Saya yang memerintahkan, saya yang atur semua.’ Sambil nangis-nangis,” kata Taufan.

Baca Juga: Gagal Lulus Tes Kunci, Bharada E Dibikin Terpojok, Timsus Polri Ungkap Foto Dalang Kematian Tragis Brigadir J

Facebook

Bharada E menembak Brigadir J dengan mata terpejam karena alasan ini. Istri Ferdy Sambo mengaku disuruh berbohong. Foto Putri Candrawathi dibahas.

Menurut pengakuan Richard, Ferdy Sambo ikut menembak Yosua, tepatnya pada tembakan terakhir. Namun, Richard tak yakin tubuh Yosua bagian mana yang Sambo tembak. Sebab, Bharada E menembak sambil memejamkan mata dan menoleh ke belakang karena takut melihat Yosua mati.

“Dia ngeri membayangkan kenapa harus menembak. Dia tahu akibatnya Yosua akan mati. Dia punya kedekatan dengan Yosua. Itu seniornya, tidur sama dia tanggal 7 di Magelang. Dia sekamar sama Yosua,” ujar Taufan.

Ketika Putri Candrawathi muncul ke publik pertama kali setelah peristiwa berdarah di rumah dinas Duren Tiga, publik langsung menaruh curiga. Istri ferdy Sambo muncul di depan awak media yang menunggunya di Mako Brimob Kelapa Dua.

Pada awal Agustus lalu, Putri ingin menjenguk suaminya yang sudah menjalani kurungan di patsus Mako Brimob. Namun, dia tak mendapatkan izin menjenguk suaminya.

Saat difoto kamera wartawan, wajah Putri Candrawathi hanya terlihat separuh. Maklum, mukanya ditutupi dengan masker. Foto istri Ferdy Sambo makin dramatis lantaran dia tampak nangis. Publik sempat curiga lantaran ada kemiripan wajahnya dengan salah satu pengacaranya.

Ketika itu, Putri Candrawathi nangis-nangis di depan kamera wartawan ramai dibahas. Terlebih lagi, dia hanya berujar singkat. Dia mengaku mencintai suaminya dengan sepenuh hati.

Baca Juga: Ternyata Bukan Bharada E, Lubang Peluru di Kepala Brigadir J Berasal dari Tembakan Sosok Psikopat Ini, Foto Wajahnya Sampai Dicari-cari

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya