Punya Tempat Khusus Buat Ferdy Sambo, Mako Brimob Pernah Dikuasai Teroris Saat Ahok Jadi Tahanan, Foto Kondisinya Sempat Berseliweran

Minggu, 07 Agustus 2022 | 10:19
Facebook

Mako Brimob yang punya tempat khusus buat Ferdy Sambo pernah dikuasai teroris saat Ahok jadi tahanan. Foto kondisinya berseliweran.

Fotokita.net - Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat menyediakan tempat khusus buat Irjen Ferdy Sambo yang menjalani pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran etik dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) penembakan Brigadir Yosua atau Brigadir J.

Polri sudah meluruskan informasi terkait penangkapan dan penahanan Ferdy Sambo. Menurut keterangan resmi Polri, Ferdy Sambo baru ditempatkan di tempat khusus di Mako Brimob Kelapa Dua.

Mako Brimob yang punya tempat khusus buat Ferdy Sambo ternyata pernah dikuasai teroris saat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi tahanan di tempat itu. Foto kondisi Mako Brimob ketika rusuh sempat berseliweran di media sosial.

Kadiv Humas PolriIrjen Dedi Prasetyo menjelaskan status Ferdy Sambo yang dibawa ke Mako Brimob pada Sabtu (8/8/2022)."Malam ini yang bersangkutan (Ferdiy Sambo) ditempatkan di tempat khusus, yaitu Mako Brimob Polri," kata Dedi kepada wartawan di Mabes Polri secara daring, Sabtu malam.

Saat menyampaikan keterangan resmi, Dedi juga menjelaskan bahwa Inspektorat Khusus (Irsus) Polri telah menetapkan Irjen Ferdy Sambo melanggar aturan tidak profesional dalam menangani olah tempat kejadian perkara (TKP) meninggalnya Brigadir Yosua di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Dedi mengatakan,Timsus tengah mendalami proses penyidikan terkait masalah TKP Duren Tiga, bekerja secara pro justicia. Selain Timsus, Irsus juga tengah memeriksa 25 orang personel Polri mengenai tidak profesional dalam menangani TKP Duren Tiga.

"Seperti yang disampaikan Bapak Kapolri tadi malam (Jumat) bahwa Irsus sudah melakukan pemeriksaan terhadap 25 orang. Dari 25 orang ini empat sudah ditempatkan di tempat khusus (Pansus)," urai Dedi di depan awak media.

Baca Juga: Pantas Kapolri Copot Jabatan Ferdy Sambo, Irsus Polri Punya Bukti Mantan Kadiv Propam Sengaja Rusak TKP, Foto Kondisi Terkininya Jadi Misteri

Facebook

Mako Brimob yang punya tempat khusus buat Ferdy Sambo pernah dikuasai teroris saat Ahok jadi tahanan. Foto kondisinya berseliweran.

Penempatan khusus bagi empat orang itu, Dedi mengatakan, dalam rangka untuk proses pembuktian, kemudian dilakukan sidang etik karena tidak profesionalian laksanakan olah TKP.

"Dari hasil kegiatan pemeriksaan tim gabungan Pengawasan Pemeriksaan Khusus terhadap perbuatan Irjen FS yang diduga melakukan pelanggaran prosedur dalam penanganan tindak pidana meninggalnya Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri," terang Dedi.

Dedi menambahkan, dari hasil pemeriksaan Irsus terkait masalah peristiwa tersebut sudah memeriksa kurang lebih 10 saksi. "Dari keterangan 10 saksi dan bukti yang ada, dari Irsus menetapkan bahwa Irjen FS diduga melakukan pelanggaran terkait ketidakprofesioanalan dalam olah TKP," ujar Dedi.

Mako Brimob yang punya tempat khusus buat Ferdy Sambo ternyata pernah dikuasai teroris. Ketika itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menjadi tahanan ikut merasakan ketegangan tragedi di sana. Peristiwa ini terjadi pada 8 Mei 2018.

Saat Mako Brimob dikuasai teroris, Ahok menuliskan cerita tragedi kerusuhan itu dalambuku "Panggil Saya BTP: Perjalanan Psikologi Ahok Selama Berada di Mako Brimob“.

Bahkan, desas-desus senjata api yang berhasil dikuasai narapidana teroris di Mako Brimob sudah sampai ke telinga Ahok di penjara. Saat itu, Ahok mendengar kabar para teroris sudah menguasai tahanan Lapas Blok A, B, dan C.

"[Dengar-dengar] senjata bisa dikuasai dari hasil mereka [narapidana teroris] membongkar tempat simpan barang bukti," tulis Ahok dalam catatannya di penjara, Kamis, 10 Mei 2018.Ahok mengulang cerita kerusuhan di Mako Brimob. Selama 40 jam, 156 narapidana teroris menguasai Rutan Mako Brimob hingga menyerah dibekuk Polri.

Baca Juga: Ferdy Sambo Dibawa ke Mako Brimob, Orang Kepercayaan Jokowi Bicara Soal Sanksi Pidana, Misteri Foto Brimob Bersenjata Lengkap di Bareskrim Terjawab

Facebook

Mako Brimob yang punya tempat khusus buat Ferdy Sambo pernah dikuasai teroris saat Ahok jadi tahanan. Foto kondisinya berseliweran.

Versi Polri, ada 9 anggota Polri yang disandera, 5 anggota gugur dibunuh, sedangkan 4 dibebaskan dalam keadaan luka-luka. Insiden ini berawal dari masalah makanan kiriman dari keluarga di lapas, lalu berujung ricuh di Blok B dan menjalar ke Blok A dan C, hingga satu narapidana tertembak karena merebut senjata petugas.

"Saya begitu marah mengetahui lima polisi yang baru lulus, berusaha 'memperbaiki' jalan pikiran para teroris justru ditangkap dan digorok lehernya," kata Ahok. "Kemarin (Rabu, 9 Mei) seharian tidak bisa menerima kunjungan keluarga, teroris masih menguasai tahanan Lapas Blok A, B, dan C," tutur Ahok.

Ketika peristiwa itu terjadi, Ahok tidak merinci dia menghuni blok mana. Tetapi, Ahok mengaku mendengar ada kerusuhan, mendengar ada lima polisi yang gugur, dan kesal sendiri dengan ulah teroris yang meneror tempat mereka dibui.

Dalam bukunya, Ahok baru menceritakan ada kerusuhan pada 10 Mei. Pada 9 Mei 2018, Ahok hanya mengulang kenangan bersama ibunya, juga momen bersama istrinya, Puput Nastiti Devi. Ahok mengaku hanya bisa berdoa agar Tuhan melindungi polisi yang menjaga Mako Brimob.

"Kalau situasi teroris yang kejam dan tidak ber-Tuhan yang benar seperti itu? Aku hanyalah boleh berdoa, minta Tuhan lindungi polisi dan kasih hikmat bijaksana untuk polisi yang bertindak. Harus banyak belajar," tambah Ahok.

Pada 9 Mei 2018, Kadiv HumasPolri Irjen Setyo Wasisto menuturkan, narapidana terorisme telah mengusai seluruh blok yang ada di Rutan Mako Brimob, termasuk blok tempat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ditahan.

Menurut Setyo, napi terorisme menguasai enam blok tahanan terletak di dalam tiga gedung. "Satu rutan ada enam blok, sekarang semua sudah dikuasai," ujar Setyo saat memberikan keterangan di Markas Korps Sabhara Baharkam, Depok. "Gedung A, B, C itu sudah dikuasai semua, memang semua tahanan itu ada di situ semua. Satu kompleks ada 6 blok," ucap Setyo saat ditanya soal tempat Ahok ditahan.

Baca Juga: Tatonya Bikin Heboh, Pengawal Ferdy Sambo Ternyata Jago Tembak di Medan Konflik, Foto Sosoknya Disorot Habis-habisan

Facebook

Mako Brimob yang punya tempat khusus buat Ferdy Sambo pernah dikuasai teroris saat Ahok jadi tahanan. Foto kondisinya berseliweran.

Setyo menuturkan pihaknya belum bisa memastikan kondisi tahanan yang lain. Sebab, polisi kesulitan untuk masuk ke area rutan yang dikuasi oleh penyandera. Ia juga belum bisa memastikan jumlah napi teroris yang menjadi pihak penyandera.

Namun, kata Setyo, ada sekitar 30 sampai 40 orang yang pertama kali melakukan provokasi kericuhan dan membobol teralis besi tahanan di gedung C. Kelompok tersebut kemudian menguasai seluruh area Rutan Mako Brimob. "Sekitar 30 sampai 40 orang dari kelompok yang keras. Artinya mereka yang awalnya melakukan provokasi," kata Setyo.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal mengungkapkan bahwa terdapat korban jiwa dalam insiden keributan antara narapidana terorisme dan beberapa polisi di Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Selasa (8/5/2018) malam.

Menurut Iqbal, lima polisi gugur dan satu narapidana tewas dalam insiden tersebut. Satu narapidana terorisme itu ditembak karena melawan dan merebut senjata petugas.

"Kami sampaikan bahwa kejadian insiden ini memakan korban jiwa. Ada lima rekan kami dan satu dari mereka (narapidana terorisme) terpaksa kami lakukan upaya kepolisian karena melawan dan mengambil senjata petugas," ujar Iqbal saat memberikan keterangan pada awal media yang meliput tak jauh dari gerbang Mako Brimob, Rabu (9/5/2018).

Kata Iqbal, enam jenazah sudah di bawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. "Rekan kami yang gugur saat ini sudah di RS Polri Kramat Jati," kata Iqbal.

Sementara itu, masih ada satu anggota polisi yang disandera oleh narapidana terorisme di dalam rutan Mako Brimob. Namun ia memastikan pihak kepolisian telah mengamankan situasi sehingga tidak akan melebar ke luar area Mako Brimob. Selain itu, proses negosiasi pun masih terus dilakukan.

Baca Juga: Hilang dari Daftar Pejabat Polri, Begini Ucapan Anak Buah Irjen Ferdy Sambo yang Diungkit-ungkit Lagi, Foto Terkininya Sulit Ditemukan

Facebook

Mako Brimob yang punya tempat khusus buat Ferdy Sambo pernah dikuasai teroris saat Ahok jadi tahanan. Foto kondisinya berseliweran.

"Satu rekan kami masih di dalam sedang disandera saat ini di tengah situasi kondusif kami dapat mengamankan situasi dan memblokir tahanan tersebut sehingga tidak melebar keluar. kami terus melakukan negosiasi," ucapnya.

Iqbal menuturkan, insiden antara narapidana terorisme dan beberapa polisi berawal dari keributan antara tahanan dan petugas kepolisian.

Keributan itu bermula dari penolakan pihak keluarga narapidana terorisme saat polisi hendak memeriksa makanan yang dibawa. Ketika itu pihak keluarga bermaksud menjenguk salah satu narapidana terorisme. "Bahwa pemicunya adalah hal yang sepele, pemicunya adalah masalah makanan," ujar Iqbal.

Iqbal menegaskan, sesuai standar prosedur operasional, seluruh makanan yang berasal dari luar dan diberikan kepada tahanan harus melalui pemeriksaan.

"Sesuai SOP memang makanan diverifikasi oleh kami apakah ada barang-barang lain, itu terjadi keributan, cekcok," kata Iqbal.

Saat terjadi keributan beberapa petugas polisi disandera. Ada enam polisi yang disandera sejak kemarin dan senjata diduga direbut oleh para tahanan narapidana teroris.

"Sehingga langkah-langkah yang kami ambil pertama melakukan upaya kepolisian untuk mengendalikan situasi. Alhamdulillah situasi sejak kemarin hingga hari ini sangat terkendali karena kami mengutamakan upaya persuasif yaitu negosiasi kepada beberapa tahanan yang ingin dan mau diajak untuk komunikasi," tuturnya.

Baca Juga: Sempat Jadi Mentor Ferdy Sambo, Jenderal Polisi Ini Ketahuan Cari Cuan dengan Cara Begini, Foto Terkininya Dibanjiri Komentar

Facebook

Mako Brimob yang punya tempat khusus buat Ferdy Sambo pernah dikuasai teroris saat Ahok jadi tahanan. Foto kondisinya berseliweran.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya