Tolak Ajukan Nama, Begini Alasan Jenderal Andika Perkasa Enggan Ungkap Identitas Dokter RSPAD yang Dipilih Autopsi Ulang Brigadir Yosua, Foto Sosoknya Sengaja Dirahasiakan

Minggu, 24 Juli 2022 | 20:21
Facebook

Jenderal Andika Perkasa enggan ungkap identitas dokter RSPAD yang dipilih autopsi ulang Brigadir Yosua. Foto sosoknya sengaja dirahasiakan.

Fotokita.net - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menolak mengajukan nama dokter forensik yang akan membantu autopsi ulang jenazah Brigadir Yosua atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Andika memberikan keterangan mengenai perkembanganpermintaan dari Perhimpunan Dokter ForensikIndonesia (PDFI) terkait keperluan autopsi ulangjasad Brigadir Yosua alias Brigadir J.

Saat berjumpa dengan wartawan, Andika mengatakan, pihaknya telah menyetujui permintaan bantuan autopsi ulangdari PDFI itu yang menunjuk dokter F dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).

Setelah dipilihPDFI, Andika enggan mengungkap identitas dokter F dari RSPAD yang akan membantu autopsi ulang Brigadir Yosua. Foto sosoknya juga sengaja dirahasiakan. Begini alasan Andika.

Polri memastikan ada tujuh orang ahli dari perhimpunan yang akan mengikuti autopsi ulang Brigadir Yosua. Polri juga menetapkan lokasi autopsi ulang di Jambi.

"Rumah sakit dari permintaan pihak pengacara ada beberapa rumah sakit yang salah satunya RSCM, RSPAD juga boleh. Pihak pengacara juga menyampaikan seperti itu. Dari berbagai rumah sakit, dokter-dokter memang ekspert di bidang kedokteran forensik itu akan dihadirkan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan di Gedung Divisi Humas Polri, Jumat lalu.

Dedi mengatakan, pihak keluarga Brigadir J meminta autopsi ulang di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau RSCM Jakarta Pusat.

Namun, lokasi ini belum bisa dipastikan lantaran masih dalam tahap komunikasi. Begitu pula dengan waktu autopsi ulang Brigadir J. "Ya secepatnya. Secepatnya kalau misalnya pekan depan, pekan depan pasti akan dilakukan oleh penyidik. Penyidik juga tidak mau mengambil risiko," papar Dedi.

Baca Juga: Bikin Jenderal Andika Perkasa Murka, Kodam Diponegoro Sampai Sebar Foto Tampang Kopda Muslimin, Diduga Terlibat Penembakan Istri

Rencana autopsi ulang Brigadir Yosua sudah dirilis. Kegiatan ini akan digelar pada Rabu (27/7/2022) di Jambi. Terkait hal ini, Jenderal Andika Perkasa telah mengabulkan permintaan PDFI yang menunjuk dokter F dari RSPAD.

"Tapi yang jelas dipilih oleh perhimpunanDokter Forensikkarena memang punya kompetensi, dokter F. Ini dariRSPAD," kata Andika kepada awak media di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7/2022).

Andika menjelaskan, keikutsertaan dokter F dalam keperluanautopsi ulang jenazah Brigadir Yosuaini murni bukan keinginan dari TNI. Andikamengaku belum menerima permintaan secara resmi dari Polri untuk bantuan autopsi ulang jenazah Brigadir Yosua.

Namun, Andika telah diberi tahu oleh Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia bahwa mereka sudah memilih Dokter F dari TNI yang bertugas di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat atau RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, untuk terlibat.

"Orangnya juga sudah saya hadirkan di sini, saya ingin mastikan Anda terlibat digabung satu tim di bawah perhimpunan, saya titip pesan jaga kredibilitas integritas dan seterusnya, intinya keilmuan dan objektifitas harus prioritas," kata Andika menceritakan pesannya kepada Dokter F di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu, 24 Juli 2022.

Dirinya mengaku mendengar adanya keinginan dari beberapa pihak termasuk tim kuasa hukum Brigadir Yosuamaupun dari Polri untuk menyertakan dokter forensik dari TNI.

"Jadi bukan saya yang kemudian menawarkan, saya dengar ada keinginan apakah dari tim pembela hukum atau dari pihak Polri," ucap dia.

Baca Juga: Punya Asmara Gelap, Anggota TNI Diburu Jenderal Andika Perkasa Gegara Diduga Rencanakan Tembak Istri Sendiri, Foto Sosoknya Beredar

Instagram

Jenderal Andika Perkasa enggan ungkap identitas dokter RSPAD yang dipilih autopsi ulang Brigadir Yosua. Foto sosoknya sengaja dirahasiakan.

Sejauh ini kata Andika, pihaknya juga belum menjalin komunikasi dengan pihak manapun untuk melibatkan anggotanya tersebut. Terpenting kata dia, jika memang dibutuhkan, maka pihaknya siap untuk membantu proses apapun termasuk untuk autopsi ulang jenazah.

"Yang jelas kami siap, kaki siap karena memnag kami punya sumber daya manusianya. Kami juga punya RSnya seandainya diperlukan," ucap Andika.

Sebelumnya, Andika mengatakan siap membantu Polri. TNI memiliki tiga rumah sakit kelas A serta berbagai rumah sakit kelas di bawahnya yang tersebar di sejumlah daerah. Dengan potensi tersebut, kata dia, TNI siap membantu ekshumasi jenazahBrigadir J.

Andika Perkasa mengatakan, TNI akan menyiapkan rumah sakit, tim dokter senior, hingga peralatan medis terbaik yang dibutuhkan untuk ekshumasi tersebut. "Kami pasti hadirkan dokter-dokter maupun semua perangkat medis yang diperlukan, yang terbaik, karena ini adalah misi kemanusiaan," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu.

Jika memang nantinya TNI dimintai bantuan terkait hal tersebut, katanya, maka pihaknya akan mengawasi secara langsung objektivitas proses tersebut, baik dari pemilihan rumah sakit maupun tim dokter yang akan dilibatkan untuk membantu. Dia menegaskan akan memastikan proses tersebut tidak diintervensi oleh siapa pun.

"Sehingga mereka bisa memberikan penilaian maupun misalnya sumbangsih dari segi keilmuan itu lebih maksimal dan yang lebih penting memang terkendali dalam arti tidak intervensi sedikit pun sehingga mereka bisa memberikan opini yang benar-benar obyektif," jelasnya.

Jenderal Andika memastikan pihak dokter dan rumah sakit pilihannya akan melakukan upaya pengungkapan kasus secara objektif dan tidak dapat terintervensi dari pihak manapun.

Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa Bongkar Hubungan Terlarang Anggota TNI yang Diduga Terlibat Penembakan Istri Sendiri, Foto Tampang Pelaku Beredar

Ryan Boedi

Jenderal Andika Perkasa enggan ungkap identitas dokter RSPAD yang dipilih autopsi ulang Brigadir Yosua. Foto sosoknya sengaja dirahasiakan.

"(Mengenai) permintaan misalnya tenaga dokter dan rumah sakit, saya pasti siap (membantu), ini kan kemanusiaan, apa saja (siap membantu). Tetapi memang saya ingin memastikan detailnya, supaya saya sendiri bisa mengawasi objektivitas dilapangan, karena itu kan tidak mudah."

"Sehingga saya harus pastikan rumah sakit mana (yang kan melakukan autopsi) tim dokternya pun kita pilih yang senior. Sehingga mereka bisa memberikan penilaian maupun misalnya sumbangsih dari segi keilmuan itu lebih maksimal."

"Dan yang lebih penting memang terkendali, terkendali dalam arti tidak ada intervensi sedikitpun, sehingga mereka (dokter rumah sakit) bisa memberikan opini yang benar-benar objektif," kata Jenderal Andika, Jumat (22/7/2022) dikutip dari Tayangan Kompas Tv.

Andika kembali menegaskan kalau keterlibatan Dokter F bukanlah atas tawaran TNI, melainkan keinginan dari tim pembela hukum Brigadir J atau Polri. Kebetulan, perhimpunan memilih Dokter F yang merupakan personel TNI.

Kalaupun nanti dibutuhkan tambahan dokter forensik, Andika siap menambah jumlahnya. Ia pun memastikan Dokter F murni dipilih oleh perhimpunan dan tidak ada arahan dari TNI. "Kami tak mengarahkan pilih ini, enggak, terserah, supaya enggak ada kecurigaan," kata dia.

Begini alasan Andika enggan mengungkap identitas dokter F dari RSPAD yang dipilih untuk membantu autopsi ulang Brigadir Yosua. Foto sosoknya juga sengaja dirahasiakan.Andika memberikan pesan untuk kepada dokter forensik RSPAD yang akan terlibatautopsi ulangjasad Brigadir Yosua.

Andika meminta dokter yang terlibat untuk menjaga integritas dan keilmuanuntuk mengungkap penyebab kematian ajudan Irjen Ferdy Sambotersebut. "Ya saya akan menitipkan pesan bahwa jaga kredibilitaskita jaga integritas dan seterusnya," ucap Andika saat ditemui awak media di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7/2022).

Tak hanya itu, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut juga meminta kepada dokter F untuk mengedepankan objektivitas. Sebab kata dia, penunjukan terhadap dokter F merupakan permintaan dari PDFI secara langsung. "Intinya keilmuan, objektifitas itu harus prioritaskita," ucap dia.

Baca Juga: Diminta Ikut Autopsi Ulang Brigadir Yosua, Ahli Forensik Polri yang Tangani Kasus Pembunuhan Subang Beri Jawaban Begini, Foto Sosoknya Kembali Ramai Dibahas

Facebook

Jenderal Andika Perkasa enggan ungkap identitas dokter RSPAD yang dipilih autopsi ulang Brigadir Yosua. Foto sosoknya sengaja dirahasiakan.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya