Fotokita - Berita Foto Dengan Fakta Sebenarnya

Atap Tribun Formula E Roboh, Ini Alasan Polisi Ogah Selidiki Pakai Pasal Pidana, Foto Kerangka Sirkuit dari Bambu Ramai Dikomentari

Sabtu, 28 Mei 2022 | 20:10
Foto atap tribun sirkuit Formula E di Ancol viral di media sosial. Ternyata ini alasan polisi ogah selidiki dengan memakai pasal pidana.
Facebook

Foto atap tribun sirkuit Formula E di Ancol viral di media sosial. Ternyata ini alasan polisi ogah selidiki dengan memakai pasal pidana.

Fotokita.net - Sirkuit Formula E berada di kawasan Ancol, Jakarta Utara menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Pemicunya, atap tribun di sirkuit itu roboh pada Jumat (27/5/2022) sekitar pukul 23.00 WIB. Namun, polisi ogah menyelidiki peristiwa itu dengan memakai pasal pidana. Dulu, foto kerangka sirkuit dari bambu ramai dikomentari netizen.

Foto atap tribun yang roboh beredar di media sosial. Dalam waktu sekejap, netizen membagikannya berulang kali hingga menimbulkan beragam komentar.

Dari salah satu foto yang beredar, terlihat atap tribun warna putih Formula E rusak. Atap jatuh ke tribun dan sejumlah sisi sirkuit Formula E.

Panitia memastikan tak ada korban jiwa akibat atap tribun Sirkuit Formula E roboh. Sebab, pada saat kejadian tak ada kegiatan yang berlangsung di Sirkuit Formula E.

"Nggak ada (korban), kan tengah malam kejadiannya dan nggak ada orang sama sekali," kata Ketua Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni saat dimintai konfirmasi.

Dia mengatakan atap grandstand Formula E roboh akibat diterjang badai. "Angin kencang dan hujan badai tadi malam, hanya 1 grandstand saja yang roboh, itu atapnya saja, tapi langsung dikerjain kembali tadi pagi," ujar Sahroni."Kekuatan tambahan pada tenda akan ditambah untuk tidak terulang kembali asalkan nggak badai kayak tadi malam," sambungnya.

Baca Juga: Ini Alasan Polisi Larang Keluarga Korban Tuntut Sopir Pajero, Foto Tersangka Kecelakaan Maut Depan Menara Saidah Terus Disembunyikan

Sahroni mengatakan petugas sudah kembali memperbaiki kerusakan di grandstand tersebut. Diperkirakan perbaikan akan selesai Minggu (29/5/2022). "Insyaallah besok beres," ucapnya.

Sepekan menjelang perlombaan dimulai, atap tribun sirkuit Formula E di Ancol roboh. Pihak kepolisian akan menemui kontraktor agar peristiwa serupa tak terulang pada hari-H."Kita nanti bakal jemput bola untuk memberikan saran dan masukan serta penekanan kepada kontraktor," kata Kapolsek Pademangan Kompol Harry Saputra saat dihubungi, Sabtu (28/5/2022).Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa robohnya atap tribun di sirkuit Formula E harus mendapatkan perhatian khusus. Dalam pertemuan dengan pihak kontraktor nanti, polisi bakal menekankan perihal jaminan keamanan dan keselamatan fasilitas."Kita akan memberikan penekanan pastinya dan saran-masukan tentunya jangan sampai ini terjadi pada hari-H. Untung terjadinya sekarang. Ternyata ada hal lain yang perlu diantisipasi selain juga sistem manajemen crowd, tapi masalah konstruksi juga," jelas Harry.Selain itu, Harry menyebut pihaknya belum akan melakukan penyelidikan lanjut terkait pelanggaran pidana dari peristiwa tersebut. "Ini kan masalah kelalaian konstruksi ya. Kalau penyelidikan lebih lanjut, ini tidak lari ke pidana ya. (Korban) nggak ada, lebih ke masalah konstruksi," katanya.Atap salah satu grandstand atau tribun di sirkuit Formula E, yang terletak di Ancol, Jakarta Utara, roboh akibat diterjang angin kencang dan hujan. Polisi menyebut peristiwa itu diduga akibat adanya masalah konstruksi.

Baca Juga: Ditampar Benny K Harman, Ini Foto Wajah Karyawan Restoran di Labuan Bajo, Ngaku Alami Gangguan Pendengaran

Facebook

Foto atap tribun sirkuit Formula E di Ancol viral di media sosial. Ternyata ini alasan polisi ogah selidiki dengan memakai pasal pidana.

"Kerusakan diakibatkan tiang penyanggah kurang kuat. Itu (keterangan) dari koordinator penanganan sirkuit, ya," ucap Harry.Dari keterangan awal pihak pengelola sirkuit Formula E menyebut pembangunan atap tribun itu telah selesai. Namun persoalan teknis rekonstruksi membuat atap tribun roboh ketika diterjang hujan."Iya, jadi mungkin tiangnya kurang kuat. Mungkin dia didesain, mungkin di negara kita cukup kuat hujannya, jadi tidak cukup kuat penyangganya," ucap Harry.Dari keterangan awal, pihak pengelola sirkuit Formula E menyebut pembangunan atap tribun itu telah selesai. Namun persoalan teknis rekonstruksi membuat atap tribun roboh ketika diterjang hujan."Sudah, sudah jadi. Tapi ya ada faktor teknis di dalam konstruksinya. Makanya kita rencana ada ngobrol lagi dan penekanan serta memberikan masukan jangan sampai pada hari-H (kejadian lagi)," jelas Happy.

Pembangunan Sirkuit Formula E di Ancol dikerjakan PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama selama 54 hari sesuai kontrak kerja yang dilakukan sejak 2 Februari 2022. Sirkuit Formula E Jakarta memiliki panjang 2,4 kilometer dengan lebar 12 meter.

Dalam pembangunannya, Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) memiliki 18 tikungan dengan desain mirip kuda lumping dengan pemandangan Jakarta International Stadium (JIS). Ajang Formula E Jakarta dijadwalkan digelar pada 4 Juni 2022 dengan total anggaran pembangunan lintasan mencapai Rp60 miliar.

Baca Juga: Pantas Foto Tampangnya Belum Dirilis, Sopir Pajero Kecelakaan Maut Depan Menara Saidah Disebut Alami Kondisi Begini, Polisi Buka Suara

Twitter

Foto atap tribun sirkuit Formula E di Ancol viral di media sosial. Ternyata ini alasan polisi ogah selidiki dengan memakai pasal pidana.

Beberapa waktu lalu, foto kerangka sirkuit dari bambu juga ramai dikomentari netizen. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan penggunaan bambu sebagai salah satu material konstruksi pembangunan Sirkuit Formula E.Riza mengatakan penggunaan bambu sebagai salah satu material lapisan sirkuit untuk memperkuat. Penggunaan bambu, dikatakan Riza, biasa digunakan untuk konstruksi pembangunan di daerah pinggiran sungai."Seperti di daerah-daerah pinggiran sungai, pokoknya di mana di situ termasuk cukup berair, untuk penguatan dan itu biasa di dalam teknik sipil," ujar Riza di Balai Kota, Jumat (11/3/2022)."Jadi itu silakan teman-teman di cek langsung, bahkan bisa di-googling, itu hal yang sederhana, bukan sesuatu yang luar biasa. Tapi kan tidak semua menggunakan bambu, itu hanya di titik-titik tertentu saja," sambung Riza.Lebih lanjut Riza mengatakan tidak ada yang spesial dari penggunaan bambu dalam material lapisan pembangunan Sirkuit Formula E di Ancol."Ya kuat, [bambu] itu yang memperkuat justru. Bukan pakai bambu kemudian tidak ada batunya, bukan. Itu kan lapisan tertentu, di bagian tertentu. Itu bagian dari teknik dalam rangka penguatan daya dukung tanah itu sendiri," ucap Riza.Bambu memang dipilih menjadi kerangka permukaan sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara. Bambu itu dipilih karena dinilai dapat membuat tanah lebih padat. Lantas, banyak netizen bertanya apakah bambu cukup kuat?

Baca Juga: Pantas Polisi Sulit Lacak Pengemudi Pajero Arogan, Ternyata Sopir Yaris Pilih Lakukan Ini Usai Ditampar di Tol. Foto Wajahnya Viral

Facebook

Foto atap tribun sirkuit Formula E di Ancol viral di media sosial. Ternyata ini alasan polisi ogah selidiki dengan memakai pasal pidana.

"Jadi untuk yang di tanah lunak di zona 5, setelah tanah lunak digali kurang lebih 1 meter, itu dipasang cerucuk dari kayu galam," kata penanggung jawab proyek sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi, Ari Wibowo memberikan konfirmasinya, Sabtu (26/2/2022).Kayu galam atau kayu gelam adalah kayu yang berasal dari pohon Melaleuca leucadendron, tumbuh subur di rawa. Kayu galam/gelam disebut juga kayu dolken.

Sifat kayu galam adalah tahan air. Cerucuk adalah susunan tiang kayu yang ditancapkan vertikal ke tanah untuk memperkuat daya dukung terhadap beban di atasnya."Cerucuk ini fungsinya ada dua, memanfaatkan yang tadinya kurang padat jadi lebih padat, kedua cerucuk meningkatkan daya dukung, karena mempunyai lekatan yang cukup kuat," jelas Ari.Jadi, bambu dia nilai cukup kuat untuk menjadi kerangka permukaan sirkuit Formula E. Ari mengatakan untuk di zona 5 memerlukan konstruksi yang ringan. Dia menyebut tidak menggunakan besi, ada faktor efisiensi dan bobot yang menjadi pertimbangan.Setelah memasang cerucuk dari kayu galam, Ari mengatakan lalu dipasang gedek agar limestone dapat merata ke masing-masing cerucuk. Ari menyebut setelah gamping atau batu kapur (limestone), lalu diberi batu-batuan, kemudian barulah dilapisi aspal hot mix."Di atas cerucuk dipasang gedek agar itu setiap lapisan di atas limestone itu bisa merata ke masing-masing cerucuk. Kemudian di atas limestone nanti ada base b (batu 20 cm) dan base a (batu 15 cm), dan seterusnya sampai hotmix," tutup Ari.

Baca Juga: Enteng Bilang Rem Blong, Sopir Bus Pandawa yang Alami Kecelakaan Maut di Ciamis Diburu Polisi, Foto Kondisinya Bikin Penasaran

Facebook

Foto atap tribun sirkuit Formula E di Ancol viral di media sosial. Ternyata ini alasan polisi ogah selidiki dengan memakai pasal pidana.

(*)

Tag

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya