Temani Suaminya Meninggal di Kampung, Istri Achmad Yurianto Ternyata Punya Profesi Mentereng Ini, Foto Terkininya Dibanjiri Doa

Minggu, 22 Mei 2022 | 09:35
Instagram

Istri dokter Achmad Yurianto ternyata punya profesi mentereng ini. Dia setia menemani suaminya yang meninggal di kampung halaman.

Fotokita.net - Dokter Achmad Yurianto, mantan juru bicara pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah meninggal dunia. Achmad Yurianto menghembuskan napas terakhirnya di RSUD RSUD Syaiful Anwar, Malang, pada Sabtu (21/5/2022) pukul 18.58 WIB. Ternyata istri Achmad Yurianto punya profesi mentereng ini. Foto terkininya dibanjiri doa.

Kepergian dokter Yuri, begitu Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga akrab disapa, telah mengejutkan publik. Setelah mengundurkan dari jabatannya, Yuri sudah jarang tampil di depan kamera dan televisi.

Pada masa awal pandemi merangsek sampai ke Indonesia, wajahnya muncul setiap hari di layar kaca. Wajahnya teduh, suaranya datar, mimiknya nyaris tanpa emosi. Pembawaan yang tenang di depan kerumunan wartawan itu tak berubah meski angka-angka Covid-19 menanjak, kabar kematian susul-menyusul, dan pemerintah gagap oleh ketiadaan obat dan vaksin yang mumpuni.

Yuri memang akhirnya dikenal luas masyarakat saat menjabat sebagai juru bicara pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada awal pandemi COVID-19 masuk ke Tanah Air. Saat itu, ia ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19.

Penunjukan tersebut dilakukan secara resmi pada 3 Maret 2020 atau tepat sehari setelah Presiden mengumumkan kasus COVID-19 pertama di Tanah Air. Hampir saban hari, wajah Yuri menghiasi layar kaca mengumumkan perkembangan terkini COVID-19 di Tanah Air.Lebih setahun lamanya wajah dokter Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, begitu karib dengan kita. Dari Maret 2020 sampai Juli 2021, hampir satu setengah tahun, setiap sore. Sampai-sampai kita menghafal takikan wajahnya.Konon, di awal menjadi juru bicara itu, dokter Yurianto bekerja nyaris sendirian, menyiapkan bahan untuk konferensi pers, mengumpulkan data dan angka-angka Covid dari sana-sini, tanpa dukungan staf profesional. Selain mengumumkan angka-angka, ia pun harus meluruskan aneka kabar burung dan hoaks tentang Covid.

Baca Juga: Innalillahi Meninggal Selepas Maghrib, Dokter Achmad Yurianto Ternyata Ketiban Durian Runtuh Gegara Jual Foto Jepretannya

Saat menjabat sebagai juru bicara, Yuri sempat menuai kontroversi saat pernyataannya terkait si kaya dan si miskin, yang mana maksudnya masyarakat yang kaya melindungi masyarakat miskin dan begitu juga sebaliknya. Yuri menjabat sebagai juru bicara pada Maret 2020 hingga Juli 2020 yang kemudian digantikan oleh Prof Wiku Adisasmito.

Selepas menjadi juru bicara, Achmad Yurianto tetap berkarir di lingkungan kesehatan sebagai direktur jenderal dan staf ahli menteri.

Beberapa waktu terakhir, dokter Yurianto dikabarkan sakit. Bukan korona, tapi kanker usus, yang mengharuskannya menjalani kemoterapi. Yuri meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, akibat kanker usus yang dideritanya.

Kendati begitu, pengobatan dan penanganan dokter terbaik hanyalah ikhtiar belaka. Takdir jua penentunya.Pada Sabtu (21/5/2022), selepas magrib, Achmad Yurianto berpulang dalam damai dan tenang, di rumah sakit kampung halamannya di Malang. Genap sudah perjalanan dan pengabdian sang dokter.

Kabar mengenai penyakit yang dideritanya, ramai diberitakan pada pertengahan April 2022. Kabar yang tersiar melalui pesan berantai tersebut mengabarkan bahwa Achmad Yurianto mendapatkan perawatan di RSPAD.Menurut informasi dari kerabatnya, mendiang sering terlambat makan dan kemudian terkena penyakit pencernaan yang kemudian berujung pada kanker usus. Tak hanya keluarganya saja yang merasa kehilangan, Bangsa Indonesia kehilangan putra terbaiknya.

Baca Juga: Dokter Yuri Koar-koar Minta Warga Pakai Masker yang Benar, Presiden Jokowi Malah Tertangkap Kamera Pimpin Rapat Menteri Tanpa Penutup, Begini Penjelasan Istana

Facebook

Istri dokter Achmad Yurianto ternyata punya profesi mentereng ini. Dia setia menemani suaminya yang meninggal di kampung halaman.

“Innalillahi wainnaillaihi rojiun. Kami direksi Turut berduka cita yg mendalam atas berpulangnya Bapak Achmad Yurianto ke Ramatullah. Semoga almarhum husnul khotimah, diampuni dosanya, diterima amal ibadahnya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan dan keikhlasan. Aamiin YRA,” ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti.Ghufron Mukti mengatakan jenazah almarhum Achmad Yurianto akan dimakamkan di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, Minggu (22/5/2022). Achmad Yurianto yang juga Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan sekaligus pernah menjabat sebagai Juru Bicara COVID-19 RI tutup usia setelah sekian lama berjuang melawan sakitnya.Ghufron mengatakan sepanjang hidup almarhum telah banyak memberikan kontribusi dan dedikasi yang luar biasa di berbagai bidang, termasuk dalam penyelenggaraan sistem jaminan kesehatan.Almarhum dikenal sebagai sosok yang sangat bijak, rendah hati, bersahabat, profesional dan berintegritas tinggi dalam bekerja. "Kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan empati seluruh pihak, termasuk rekan-rekan media, terhadap almarhum," katanya.Ghufron mengajak masyarakat untuk sejenak memanjatkan doa bersama agar almarhum dapat beristirahat dengan tenang di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan.Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Ari Syam, juga menyampaikan rasa belasungkawanya atas berpulangnya sejawatnya itu.“Turut berduka cita atas meninggalnya dr Achmad Yurianto MARS, Sabtu 21 Mei 2022 jam 18.58, di RSSA Malang. Saya beberapa kali ketemu almarhum, saat masih menjadi Jubir COVID-19 di BNPB. Semoga almarhum husnul khotimah,” kata Ari.

Baca Juga: Ingat Achmad Yurianto? Mantan Staf Ahli Dokter Terawan Kini Sandang Jabatan Mentereng Ini Usai Dicopot dari Jubir Covid-19

Facebook

Istri dokter Achmad Yurianto ternyata punya profesi mentereng ini. Dia setia menemani suaminya yang meninggal di kampung halaman.

Yuri yang lahir di Malang pada 11 Maret 1962 tersebut sejak mahasiswa dikenal dekat dengan dunia semi militer. Yuri pernah menjabat sebagai Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa) pada 1986 hingga 1988 dan bergabung dengan militer setelah lulus kuliah.Saat duduk di bangku kuliah, Yuri pernah menekuni profesi sebagai fotografer profesional dan menjadikannya sebagai mata pencaharian. Bahkan foto hasil jepretannya pernah ditawar dengan nilai yang cukup tinggi yakni pernah terjual dengan harga Rp75 juta. Yuri mengaku senang dengan fotografi, meskipun tak lagi menjadi fotografer hobi terus digeluti hingga akhir hayatnya.Semasa hidupnya, Yuri banyak berkarier sebagai dokter di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ia mengawali kariernya sebagai Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya pada 1987. Kemudian pada 1991, mengabdi di Kesehatan Daerah Militer IX Udayana, Bali. Ia juga pernah dipercaya sebagai dokter di Dili, Timor Timur.Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira, Cimahi pada 2006, Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang pada 2008, Kepala Kesehatan Daerah Militer XI Pattimura, Ambon, pada 2009, hingga Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI pada 2011.Yuri juga mengambil S2 Program Kajian Administrasi Rumah Sakit UI pada 1999. Pada tahun 2014, Yuri bergabung dengan Kementerian Kesehatan dan dipercaya menjabat sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan. Mendiang juga pernah menduduki Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.Sejumlah jabatan penting lainnya juga pernah diembannya, di antaranya Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (2020), Staf Ahli Menkes bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi (2020- hingga akhir hayatnya), hingga Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan (2021 hingga akhir hayatnya).

Achmad Yurianto ternyata punya banyak hobi. Jika membatik menjadi kegemaran barunya, lain hal dengan fotografi yang telah ditekuninya sejak di bangku kuliah. Tentu saja ketika itu masih menggunakan kamera analog, kata Yuri, yang pernah menjadi Komandan Resimen Mahasiswa Universitas Airlangga itu.

Baca Juga: Dicopot dari Dirjen Kemenkes Karena Alasan Ini, Achmad Yurianto Tuai Kontroversi Soal Pernyataan 'Si Kaya dan Si Miskin'

Instagram

Istri dokter Achmad Yurianto ternyata punya profesi mentereng ini. Dia setia menemani suaminya yang meninggal di kampung halaman.

Selama 29 tahun ia pernah menjadi dokter militer dan sempat ditugaskan di 10 provinsi dan 14 kota di Indonesia sebelum bertugas di Kementerian Kesehatan. Ia pun sempat menjadi dokter Batalyon Infanteri 745/Sampada Yudha Bakti Dili, Timor Timur pada 1991. Yuri sempat menjadi Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira Kesdam III/Siliwangi di 2006.Nama rumah sakit militer yang dibangun pada 1887 itu lah yang kini menjadi nama salah satu kucing kesayangannya, sekaligus nama galeri seni yang didirikan istrinya, Dusty Handmade Craft.Ia juga sempat menjadi Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV/Diponegoro Semarang di 2008. Lalu menjadi Kepala Kesehatan Daerah Militer XI/Pattimura Maluku di 2009. Kesempatannya mengabadikan keindahan Indonesia pun ada dan sempat dimasukkan ke panoramio.com. Bahkan, salah satu fotonya yang menggambarkan kecantikan Pantai Liang di Maluku Tengah dibeli oleh salah satu agen perjalanan seharga Rp75 juta.“Sudah balik modal,” kata Yuri saat menceritakan Canon 5D Mark III yang menjadi senjatanya mengabadikan panorama-panorama cantik Indonesia yang kini lebih sering digunakan putranya.Yuri juga mengatakan senang membuat boneka berbahan kertas koran atau newspaper craft. Hobi yang satu itu tidak main-main karena hasilnya sudah kerap dijual di INACRAFT, ajang tahunan Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (AEPHI) yang sudah barang tentu menampilkan produk-produk pilihan dengan kualitas terbaik.

Ia menyodorkan telepon genggamnya dan memperlihatkan beberapa foto. Terlihat boneka-boneka mungil yang sepintas terlihat seperti terbuat dari tembaga. Ada yang terlihat begitu mewah, ada pula yang terlihat imut-imut dengan sentuhan pakaiannya yang warna-warni.Yuri lalu menyodorkan foto boneka kertas nan cantik di dalam bingkai kaca, sambil bercerita karya seninya pernah terjual seharga Rp 300.000. “Boneka yang finishingnya bisa pakai cat metalik, lalu orang berpikir itu tembaga padahal bukan. Bahan bakunya mudah didapat, koran bekas, kain kasa, diakhiri dengan decopatcs,” ujar Yuri.

Baca Juga: Juru Bicara Covid-19 Koar-Koar Minta Warga Pakai Masker dengan Benar, Presiden Jokowi Kepergok Menurunkan Masker ke Dagu Saat Diskusi Bersama Prabowo di Kalimantan

Instagram

Istri dokter Achmad Yurianto ternyata punya profesi mentereng ini. Dia setia menemani suaminya yang meninggal di kampung halaman.

Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat ia pun menciptakan karakter-karakter yang memang sesuai suasana hatinya. Salah satunya malaikat bersayap patah yang terduduk di atas kayu.“Maunya hati saja mau buat karakter apa. Kayak waktu saya terbang ke sana ke mari, saya sempat bikin malaikat di atas kayu yang sayapnya mulai lemah. Lelah terbang, karena saya sempat terbang terus,” kata Yuri menceritakan asal inspirasi dari karya seninya itu.

Dari hobi unik itu, Yuri mendorong istrinya menekuni seni kerajinan tangan. Apabila ditelusuri dari akun Instagram pribadinya, istri Achmad Yurianto, Dwiretno Yuliarti menekuni profesi mentereng, pengusaha kerajinan tangan berupa quilting dan craft.

Usaha kerajinan tangan yang ditekuni istri Achmad Yurianto itu juga tidak main-main. Selalin membuka galeri senin di rumahnya di Bogor, istri Yuri kerap mengikuti sejumlah pameran hasil produk kerajinan tangan. Salah satunya, Inacraft 2022 yang digelar di Jakarta Convention Centre, 23-27 Maret lalu. Di situ, Dwiretno menggelar produk kerajinan tangan bersama koleganya.

Bukan hanya mahir membuat kerajinan tangan, Dwiretno juga menyukai kegiatan memasak, berkebun hingga fotografi. Di antara kesibukannya itu, istri Yuri masih sempat aktif di organisasi sosial, seperti Ikatan Istri Keluarga BPJS Kesehatan Pusat. Sebelum meninggal, Yuri memang mengemban jabatan sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.

Istri Yuri terlihat begitu setia mengurusi suaminya yang menderita stroke dan kanker usus. Dia juga menemani Yuri yang meninggal di kampung halamannya, Malang. Foto terkini istri Yuri pun dibanjiri doa.

Baca Juga: MUI Sampai Meradang, Foto Bendera LGBT Kedubes Inggris Digeruduk, Alasannya Jadi Sorotan

Instagram

Istri dokter Achmad Yurianto ternyata punya profesi mentereng ini. Dia setia menemani suaminya yang meninggal di kampung halaman.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma