Ditangkap KPK, Bupati Bogor Ade Yasin Pernah Bikin Lomba Paling Absurd Ini, Foto Wajahnya Jadi Sorotan

Rabu, 27 April 2022 | 15:11
Istimewa

Bupati Bogor Ade Yasin ditangkap KPK karena diduga menerima suap. Ade pernah menggelar lomba paling absurd untuk para stafnya.

Fotokita.net - Bupati Bogor Ade Yasin ditangkap KPK. Ade terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Dia ditangkap terkait dugaan suap. Ternyata Bupati Bogor itu pernah bikin lomba paling absurd ini. Foto wajahnya jadi sorotan. "Kegiatan tangkap tangan ini dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri saat dimintai konfirmasi, Rabu (27/4). Ade Yasin dan pihak lain yang kena OTT KPK masih berstatus terperiksa. KPK masih punya waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang kena OTT tersebut.

Ade Yasin menjadi Bupati Bogor pada periode 2018-2023. Ade Yasin menggandeng Iwan Setiawan sebagai Wakil Bupati pada Pilkada 2018. Kini Ade Yasin kena OTT KPK. Pada Rabu (27/4/2022) KPK menyampaikan informasi awal tentang OTT terhadap Ade Yasin. Dia diamankan bersama beberapa pihak dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jawa Barat. "Kegiatan tangkap tangan ini dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri saat dimintai konfirmasi. Ade Yasin dan pihak lain yang kena OTT KPK masih berstatus terperiksa. KPK masih punya waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang kena OTT tersebut.

Baca Juga: Kerap Dianggap Sepele, Inilah 6 Gejala Mengejutkan Kanker Paru-paru yang Jadi Penyebab Suami Bupati Bogor Ade Yasin Meninggal Dunia di Masa Pandemi

Bupati Bogor Ade Yasin terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Ade Yasin ditangkap bersama dengan beberapa pihak dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jabar. Adapun OTT KPK ini menjadi begitu ironis karena Ade Yasin sempat ingin berkolaborasi dengan KPK. Ade Yasin juga pernah menuai beberapa kontroversi.

Ade Yasin juga termasuk kepala daerah yang memfokuskan diri dengan isu-isu antikorupsi. Ia pernah ingin berkolaborasi dengan KPK untuk memberantas korupsi tetapi kini berakhir ironis. Ade Yasin menyatakan bahwa untuk mendukung kolaborasi pencegahan korupsi tersebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 28 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi di Kabupaten Bogor. "Kami juga ingatkan kepada seluruh ASN di lingkungan Kabupaten Bogor tentang bahaya gratifikasi dan korupsi, salah satunya melalui surat edaran antikorupsi," kata Ade Yasin di Ruang Rapat Bupati Bogor, Selasa (25/5/2022). Menurut Bupati Bogor, beberapa upaya dilakukan Pemkab Bogor dalam pencegahan korupsi dilakukan melalui pembenahan keuangan APBD. "Pembenahan pengelolaan meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pendanaan barang dan jasa, dan pengelolaan aset, sampai dengan pertanggungjawaban dan pelaporan," ungkap Bupati.

Baca Juga: Enak dan Sering Dijadikan Lauk di Meja Makan, Ternyata 3 Makanan Ini Bisa Jadi Pemicu Kanker Paru-paru yang Renggut Nyawa Suami Bupati Bogor Ade Yasin

Istimewa

Bupati Bogor Ade Yasin ditangkap KPK karena diduga menerima suap. Ade pernah menggelar lomba paling absurd untuk para stafnya.

Dilihat dari situs resmi Pemkab Bogor, Rabu (27/4/2022), Ade Yasin lahir di Bogor pada 29 Mei 1968. Dia menempuh pendidikan dari sekolah dasar (SD) hingga S2 di Bogor. Kariernya dimulai sebagai advokat pada 2000 hingga 2009. Selanjutnya, Ade Yasin menjadi Ketua DPC PPP Kabupaten Bogor pada 2010-2015. Dia kemudian menjadi Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bogor 2014-2019. Ade Yasin kemudian menjadi Ketua DPW PPP Jawa Barat pada 2015-2020.

Bupati Bogor Ade Yasin pernah jadi sorotan karena tak membubarkan milad Front Persaudaraan Islam (FPI) di pelataran Masjid At-Ta'awun Puncak. Ade Yasin menjelaskan acara itu sudah telanjur ramai. Jika acara dibubarkan, menurutnya, justru akan tidak kondusif. "Karena memang ramai, sudah ramai, sudah masang juga. Sudah banyak orang. Kalau kita paksakan bubar, tidak kondusif," kata Ade Yasin saat ditemui di gedung Bapendda, Jalan Tegar Beriman, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/1/2021). "Ya akhirnya kita kemarin bernegosiasilah dengan mereka (Front Persaudaraan Islam)," sambung dia. Ade menilai saat itu tidak memungkinkan untuk membubarkan jemaah yang sudah hadir. Karena itu, Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor ini akhirnya meminta panitia acara membatasi waktu hanya sampai pukul 22.00 WIB. "Karena kan tempatnya juga tidak terlalu luas karena halaman parkir itu, ya. Tempatnya tidak terlalu luas. Kita minta agar mereka menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Ade.

Baca Juga: Ngaku Diperkosa Hingga Kuliah, Aming Bongkar Fakta Mengejutkan Usai Mantan Istrinya Keguguran, Foto Sang Komedian Bikin Denny Sumargo Syok

Istimewa

Bupati Bogor Ade Yasin ditangkap KPK karena diduga menerima suap. Ade pernah menggelar lomba paling absurd untuk para stafnya.

"Kita minta lebih awal pulangnya selesai. Jadi seharusnya kan biasanya sampai jam 02.00 WIB kan acara itu, tapi kita minta batas sampai jam 22.00 saja, jadi setelah zikir baru ceramah gitu," imbuh dia.

Bupati Bogor Ade Yasin pernah menggelar lomba paling absurd, yaitu gali kubur berhadiah jutaan rupiah.

Lomba ini digelar sebagai apresiasi kepada para penggali kubur yang bekerja keras selama pandemi COVID-19. Informasi soal lomba ini pun menjadi sorotan di media sosial. Namun Ade Yasin menyatakan pada dasarnya ini bukan lomba, tetapi apresiasi untuk para penggali kubur. Lomba ini digelar di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor, pada Maret 2022. Dia mengatakan kegiatan ini digelar dengan tujuan bukan hanya lomba. Ada 32 penggali kubur dari delapan TPU se-Kabupaten Bogor untuk memperebutkan hadiah uang tunai Rp 5 juta. Ajat menjelaskan, lomba gali kubur ini diikuti petugas dari TPU Pondok Rajeg, TPU Bogor Asri, TPU Tajurhalang, TPU Babakanmadang, TPU Cipenjo, TPU Jonggol, TPU Rancabungur dan TPU Gunungputri. Beberapa aspek yang menjadi bahan penilaian, yaitu kecepatan, kerapian, hingga ketepatan ukuran membuat lubang makam. Bupati Bogor Ade Yasin juga pernah mengatakan imigran di kawasan Puncak bisa mengganggu aktivitas pariwisata dan dapat meresahkan masyarakat sekitar. Ade Yasin menyebut ada 1.690 imigran yang mengungsi di kawasan Puncak. Dia menganggap hal itu bisa mengganggu aktivitas pariwisata di kawasan Puncak.

Baca Juga: Masih Bisa Tersenyum Usai Dipolisikan, Ini Foto Tampang Pria yang Tantang Menantu Jokowi, Ternyata Cuma Gegara Masalah Sepele

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya