Foto Donald Trump Jadi Olok-olok, Mantan Presiden AS Bikin Malu Saat Wawancara Live Invasi Rusia ke Ukraina

Jumat, 25 Februari 2022 | 13:58
Facebook

Donald Trump kembali berulah. Namun, mantan Presiden AS ini berbuat hal memalukan saat wawancara di TV soal invasi Rusia ke Ukraina.

Fotokita.net - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menjadi olok-olok di jagat maya. Foto Trump bahkan ramai dibahas gegara bikin malu saat wawancara live di salah satu acara televisi yang membahas invasi Rusia ke Ukraina.

Michael McCaul, anggota Partai Republik dari Dewan Perwakilan Rakyat AS dari Texas, mengatakan Joseph Biden, yang secara luas disebut oleh Partai Republik di Kongres sebagai reporter pers Eropa (dan bukan pemimpin militer Barat).

“Jerman sepenuhnya di bawah kendali Rusia,” kata Donald J. Trump pada pertemuan anggota NATO pada 2018. “Jadi, Anda membayar Rusia miliaran dolar dan kami seharusnya melindungi Anda dari Rusia? Ini sangat tidak pantas menurut saya."

Seluruh petualangan Ukraina ini, yang saat ini berasal dari aliansi gas Jerman-Rusia, dan menghasilkan buah asamnya. Dan pada awalnya ada rencana yang bagus untuk membuat Jerman menjadi taman hijau tanpa awan CO2. Sekarang kita tidak lagi berurusan dengan bagian Hijau untuk Eropa, tetapi perang dengan segala sesuatu yang menjadi miliknya.

Lindsey Graham, seorang senator Carolina Selatan, menunjukkan kemajuan Biden dalam pembicaraan dengan Rusia.

"Kami berbicara terlalu banyak dan melakukan terlalu sedikit," tambahnya: "Jika Rusia menginvasi Ukraina, Anda akan menghancurkan hubungan Amerika-Rusia selama beberapa dekade."

Jadi, satu-satunya ketakutan yang benar-benar efektif adalah pasukan NATO memasuki Ukraina.

Baca Juga: Ditembak Jatuh, Foto Pesawat Angkut Rusia Ramai Dibahas, Tangan Kanan Vladimir Putin Ungkap Fakta Sebenarnya

Hubungan Ukraina-Rusia memanas setelah pernyataan Putin yang mengakui kemerdekaan dua republik separatis di Ukraina timur. Bahkan, Kepala NATO Jens Stoltenberg mengingatkan bahwa pasukan Rusia saat ini terus mempersiapkan serangan potensial ke Ukraina.

"Setiap indikasi adalah bahwa Rusia terus merencanakan serangan skala penuh ke Ukraina," kata Stoltenberg setelah pertemuan mendesak dengan utusan Ukraina.

"Kami melihat semakin banyak pasukan yang bergerak keluar dari kamp dan berada dalam formasi tempur dan siap menyerang," imbuhnya seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (23/2/2022).

Stoltenberg mengatakan "pasukan Rusia lainnya" telah bergerak melintasi perbatasan Ukraina semalam ke wilayah-wilayah Ukraina timur yang didukung pemerintah Rusia.

"Apa yang kita lihat adalah invasi lebih lanjut ke negara yang sudah diinvasi," tandas Stoltenberg.

Donald Trump memuji agresi Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap Ukraina sebagai "jenius". Namun, mantan Presiden AS ini juga mengatakan bahwa krisis ini tak akan terjadi di bawah pemerintahannya.

Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (23/2/2022), dalam sebuah program di radio sayap kanan, pembawa acara bertanya kepada Trump tentang Putin yang mengakui dua wilayah pecahan Ukraina sebagai wilayah yang merdeka.

Baca Juga: Profil Batalion Babushka Pasukan Nenek-nenek yang Siap Lawan Rusia, Foto Mereka Dilatih Anggota Neo Nazi Ukraina Viral

Facebook

Donald Trump kembali berulah. Namun, mantan Presiden AS ini berbuat hal memalukan saat wawancara di TV soal invasi Rusia ke Ukraina.

"Saya masuk kemarin dan ada layar televisi, dan saya berkata, 'Ini jenius,'" kata Trump "Putin menyatakan bagian besar dari Ukraina. Putin mendeklarasikannya sebagai merdeka. Oh, itu luar biasa," tutur Trump.

Donald Trump mengatakan taktik Putin "pintar" dan mengatakan bahwa Amerika Serikat dapat meniru taktik itu di perbatasannya dengan Meksiko. Namun, Trump tidak merinci lebih jauh.

Lebih lanjut, Trump mengatakan bahwa krisis Ukraina dapat dihindari jika "ditangani dengan benar" oleh Presiden Joe Biden, yang mengalahkannya dalam pemilihan presiden tahun 2020.

"Saya mengenal Vladimir Putin dengan sangat baik, dan dia tidak akan pernah melakukan apa yang dia lakukan sekarang selama pemerintahan Trump, tidak mungkin!" cetus mantan presiden yang dimakzulkan dua kali itu.

Trump juga mengkritik tanggapan "lemah" Washington yang menurutnya tidak sesuai dengan tindakan Rusia.

"Sekarang sudah dimulai, harga minyak naik dan semakin tinggi, dan Putin tidak hanya mendapatkan apa yang selalu dia inginkan, tetapi dia juga jadi semakin kaya karena lonjakan harga minyak dan gas," cetus Trump.

Sementara itu, foto Donald Trump kembali menjadi olok-olok di jagat maya. Pemicunya, Donald Trump sempat salah mengira bahwa tentara AS diterjunkan langsung ke wilayah Ukraina untuk bertempur melawan Rusia yang tengah melancarkan operasi militer.

Baca Juga: Ajari Nenek-nenek Nembak Pakai AK-47, Batalion Azov Justru Dicap Teroris, Foto Garda Nasional Ukraina Curi Perhatian

Facebook

Donald Trump kembali berulah. Namun, mantan Presiden AS ini berbuat hal memalukan saat wawancara di TV soal invasi Rusia ke Ukraina.

Penyiar televisi berita AS langsung mengoreksi Trump soal hal ini saat mewawancarainya secara langsung. Dilansir dari Business Insider, Jumat (25/2/2022), insiden ini terjadi saat Trump melakukan wawancara via telepon dengan program televisi Fox News 'The Ingraham Angle' pada Kamis (24/2/2022) malam waktu AS.

Dalam wawancara itu, Trump beranggapan bahwa tentara AS telah mendarat di Ukraina untuk melawan Rusia, dan dia pun mengomel karena operasi semacam itu seharusnya dirahasiakan dari publik. Namun, Laura Ingraham, host program tersebut, dengan cepat mengoreksi Trump atas kesalahannya itu.

"Anda tahu apa yang juga sangat berbahaya adalah Anda memberitahu saya soal serangan amfibi oleh Amerika," ucap Trump secara keliru dalam wawancara itu. "Anda seharusnya tidak mengatakan itu, karena Anda dan semua orang tidak seharusnya mengetahui itu. Mereka seharusnya melakukan itu secara rahasia," imbuhnya. "Tidak, itu pasukan Rusia," timpal Ingraham mencoba mengoreksi salah persepsi yang dialami Trump.

"Oh, saya pikir Anda mengatakan bahwa kita mengirimkan orang," ujar Trump lagi. "Itu akan menjadi yang selanjutnya," imbuhnya.

Dalam wawancara itu, Ingraham sebenarnya membahas soal laporan tak terkonfirmasi yang menyebut serangan amfibi oleh pasukan Rusia terjadi di kota pelabuhan Odessa, Ukraina. Kementerian Pertahanan Ukraina telah mengonfirmasi pada Jumat (25/2) pagi bahwa tentara Rusia tidak masuk ke Odessa melalui laut.

Sebelumnya dalam wawancara yang sama, Ingraham memotong pembicaraan Trump setelah dia kembali membahas soal kecurangan pilpres AS tahun 2020 ketika ditanya soal invasi Rusia ke Ukraina.

"Dan semua itu terjadi karena pemilu yang dicurangi," sebut Trump saat mencoba mengaitkan kekalahannya dalam pilpres AS sebagai pemicu invasi Rusia. "Ini tidak akan pernah terjadi," cetusnya.

Baca Juga: Tebar Pesona, Foto Tentara Wanita Ukraina Jadi Sorotan, Ini Alasan Perempuan Mati-matian Lawan Rusia

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya