Cari Kucing Diteriaki Maling, Siswa Bekasi Meregang Nyawa Dihajar Gangster, Foto Puisi Terakhirnya Bikin Merinding

Jumat, 11 Februari 2022 | 16:43
Tribun Jakarta

Korban dikenal sebagai siswa yang pendiam dan senang membuat puisi. Dia meregang nyawa gegara diteriaki maling saat mencari kucing.

Fotokita.net - Seorang siswa kelas 11 SMA Negeri 10 Kota Bekasi, Luthfi Erlangga Hafidz (17) bernasib tragis. Siswa Bekasi ini meregang nyawa dihajar anggota gangster gegara diteriaki maling saat mencari kucing hilang. Foto puisi terakhirnya bikin merinding.

Korban yang tercatat sebagaiwarga Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi yang tewas usai dikeroyok menggunakan senjata tajam oleh anggota gangster. Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno mengatakan, kejadian ini diduga merupakan aksi main hakim sendiri lantaran korban disangka maling.

"Yang jelas ini bukan kasus pembegalan, karena korban ini sempat diteriaki maling oleh kelompok tersangka," kata Edy, Rabu (9/2/2022). Malam petaka itu datang pada Minggu (6/2/2022) sekira pukul 01.00 WIB dini hari, korban keluar dari rumah menggunakan sepeda motor.

Pakaian yang dikenakan korban santai, ia keluar berniat mencari kucingnya yang hilang. Sambil berkendara di malam hari, korban berkeliling hingga keluar komplek perumahannya. "Si korban awalnya sedang mencari kucingnya yang hilang, bawa motor seorang diri, lalu berpapasan dengan kelompok tersangka," ucap Edy.

Tepat di depan Portal Perumahan Taman Harapan Mulya Regency, korban bertemu kelompok tersangka dan dituduh maling. Diayang kebingungan tak bisa berbuat banyak, Edy mengungkap, sempat terjadi cekcok antara korban dengan kelompok tersangka.

"Lalu korban dikejar oleh pelaku menggunakan senjata tajam," ucap Edy. Tanpa pikir panjang, kelompok pelaku mengayunkan senjata tajam hingga tepat mengenai bagian kepala.

"Korban sempat terkena tebasan di kepala oleh pelaku sehingga mengakibatkan tempurung kepala belakang terbelah," ucapnya. Luka menganga di bagian kepala tak membuat LEH berhenti, semangatnya untuk menyelamatkan diri terus berkobar.

Baca Juga: Nyaris Dihajar Massa, Foto Tampang Bos Warteg di Cikarang yang Perkosa Pegawainya Disebarkan, Begini Modus Pelaku

Namun nahas, tubuhnya tak lagi sanggup menahan sakit. Sekitar 25 meter dari lokasi pertama penganiayaan, ia terjatuh dari sepeda motor. "Korban pada saat itu masih mengendarai motor walau kepalanya sudah kena tebasan senjata tajam," ujar Edy.

Pada saat tubuhnya terjatuh, korban tak bisa berbuat apa-apa. Kelompok pelaku langsung menyerang secara membabi buta baik menggunakan senjata tajam atau tangan kosong. "Walau sudah terjatuh korban masih di aniaya oleh pelaku sehingga menyebabkan korban terkena bacokan di bahu lengan sebelah kanan," jelasnya.

Kelompok tersangka kemudian kabur meninggal lokasi setelah melihat korban tak berdaya, tubuhnya dibiarkan tergeletak di pinggir jalan dekat sepeda motornya. "Korban meninggal dunia di tempat dan didekat motor miliknya, para pelaku sempat melarikan diri menggunakan empat sepeda motor," ucap Edy.

Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno mengatakan, jasad korban pertama kali diketahui warga setempat pada Minggu (6/2/2022) sekira pukul 01.00 WIB. "Korban mengalami luka bacok akibat sabetan senjata tajam di bagian kepala, mengakibatkan meninggal dunia," kata Edy.

Warga lalu melapor ke Polsek Tarumajaya, tim satuan resserse kriminal langsung melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Kita sudah amankan empat orang pelaku pembacokan, dua pelaku lagi masih DPO (daftar pencarian orang) jadi total ada enam pelaku," ungkap Edy.

Pihaknya sejauh ini masih melakukan pendalaman kasus tewasnya pemuda berinisial LEH, termasuk mengejar dua tersangka yang masih buron. "Tim kami masih menyebar di lapangan, kita masih akan dalami kasus ini agar terungkap seterang-terangnya," tegas Edy.

Terkini, empat dari enam pelaku sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. "Tersangka yang berhasil ditangkap oleh penyidik ada 4 orang," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (11/2/2022).

Baca Juga: Jadi Buronan Netizen, Ini Foto Tampang Pembunuh Anak Muda di Bekasi, Motifnya Cuma Masalah Sepele

Tribun Jakarta

Korban dikenal sebagai siswa yang pendiam dan senang membuat puisi. Dia meregang nyawa gegara diteriaki maling saat mencari kucing.

Berikut ini identitas 4 tersangka dan perannya:

1. Laki-laki berinisial AB (21), berperan membacok korban pada bagian kepala2. Laki-laki berinisial RF (19), berperan membacok korban pada bagian bahu dengan senjata tajam3. Laki-laki berinisial FH (19), perannya yang melakukan provokasi dengan teriakan maling serta memukul bagian kepala korban dengan tangan kosong4. Laki-laki berinisial IA (17), perannya ikut menganiaya korban dengan memukul kepala dengan tangannya.

Polisi mengatakan para pelaku adalah anggota gangster 'Brotherstres'. Mereka berada di lokasi kejadian di Taman Harapan Mulia, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sedang nongkrong untuk bersiap tawuran di Priok.

Korban saat itu sedang mencari kucing di kolong mobil yang terparkir di depan ruko milik Saudara FH. Tersangka FH kemudian bertanya ke korban 'sedang apa?' dan dijawab korban sedang cari kucing.

Tersangka FH kemudian mengamati korban. Saat itu korban tiba-tiba meninggalkan lokasi dengan menggunakan motor miliknya. "Menurut tersangka, (korban pergi) secara terburu-buru. Tersangka kemudian melakukan provokasi dengan teriakan maling," ujar Zulpan.

Korban saat itu pergi menggunakan motornya ke arah taman, di mana saat itu para anggota gangster sedang nongkrong. Karena mendengar teriakan provokasi 'maling', para pelaku ini kemudian menghadang korban.

"Mereka yang nongkrong pada saat itu kebetulan bawa sajam, karena mereka berencana akan melakukan aksi tawuran di Tanjung Priok. Jadi melengkapi diri dengan sajam, ini tidak ada kaitannya dengan kasus ini sebenarnya," tuturnya.

Baca Juga: Foto Anak Wali Kota Bekasi Dihujat, Adam Deni Unggah Foto Barang Bukti Korupsi Rahmat Effendi

Tribun Jakarta

Korban dikenal sebagai siswa yang pendiam dan senang membuat puisi. Dia meregang nyawa gegara diteriaki maling saat mencari kucing.

Tanpa bertanya terlebih dahulu, para anggota gangster ini kemudian bersama-sama mengeroyok korban. Ada yang memukul dengan tangan kosong hingga membacok korban pakai celurit yang mengakibatkan korban tewas di lokasi kejadian.

Remaja berinisial LEH tewas dikeroyok gegara diteriaki maling, padahal sedang mencari kucingnya yang hilang di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Korban tewas menjelang ulang tahunnya yang ke-17.

"Ini anak pertama dari 4 bersaudara, dia ini lahir di tanggal 13 Februari 2005, wafat 6 Februari 2022. Jadi persis 7 hari menjelang ulang tahunnya yang ke-17," ujar ayahanda korban, Abdul Hafidz, Jumat (11/2/2022).

Abdul Hafidz berduka atas kematian korban yang tewas dikeroyok gegara diteriaki maling, padahal bukan maling. Di mata Hafidz, korban adalah sosok anak yang pendiam dan rajin salat.

"Almarhum ini sosok yang pendiam, kalau di rumah pendiam tidak banyak bicara. Tapi, tekun mengerjakan tugas-tugas dari sekolah, rajin salat 5 waktu," ucapnya. "Malah tanpa kami ketahui terkadang dia salat malam, informasi dari neneknya. Karena almarhum ini tidur dengan neneknya di kamar bawah, kami di kamar atas," tuturnya.

Luthfi Erlangga Hafidz, siswa kelas 11 SMA Negeri 10 Kota Bekasi yang tewas menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, ternyata pandai membuat puisi.

Puisi terakhir yang dibuatnya memiliki makna mendalam dan sangat menyayat hati. Keseharian Luthfi Erlangga Hafidz turut dibocorkan gurunya di sekolah dan juga sang ibu, Ernawati.

Baca Juga: Foto Wali Kota Bekasi Bareng Anies Baswedan Banjir Komentar, Rahmat Effendi Ngotot Tulis Anggaran Karangan Bunga Rp 1,1 Miliar

Facebook

Korban dikenal sebagai siswa yang pendiam dan senang membuat puisi. Dia meregang nyawa gegara diteriaki maling saat mencari kucing.

Berdasarkan keterangan sang ibu, Luthfi Erlangga Hafidz merupakan sosok pribadi orang yang baik dan tidak neko-neko. Tak hanya itu, Luthfi Erlangga Hafidz mempunyai niat mulai ingin mengikuti kelas tahfiz Qur’an di sekolahnya.

Sebelum ditemukan tewas, Luthfi Erlangga Hafidz sempat membuat puisi yang pesannya bikin merinding. Saat ini, putranya tersebut merupakan pelajar kelas 11 di SMA Negeri 10 Kota Bekasi. "Dia bikin puisi tugas sekolah, gurunya waktu pada melayat sempat dibacain puisi buatan anak saya, isinya tentang mengingat salat," kata Ernawati, Rabu (9/2/2022).

Puisi tersebut diberi judul 'Shalat Menuju Kebaikan'. Di sekolah, Angga sapaan akrab korban memang dikenal sebagai remaja yang baik. Dia bahkan aktif di sejumlah organisasi siswa mulai dari pramuka, ekstra kulikuler badminton hingga terakhir, ingin mengikuti kelas tahfiz Qur’an.

"Gurunya bilang dia ada niat mau ikut tahfiz, anak saya enggak pernah macam-macam dia tipikal anak rumahan enggak pernah ke mana-mana pulang sekolah," ujar Ernawati. Berikut adalah bait puisi yang diciptakan Luthfi Erlangga Hafidz sebelum ditemukan meregang nyawa lantaran dihajar anggota gangster Bekasi.

Aku adalah perintah Tuhanmu. Aku telah diwajibkan atasmu. Aku adalah pembeda, antara kau dan musuhmu. Penuhilah panggilanku, niscaya engkau beruntung.

Kerjakanlah aku, niscaya engkau bahagia. Jagalah aku, niscaya engkau akan selamat. Dirikanlah aku, niscaya Ia merahmati dan menaungimu.

Aku membawa kebaikan dan ketenangan. Aku adalah jalan menuju surga. Aku adalah kebaikan untukmu.

Baca Juga: Foto Ayah Laura Anna yang Tertunduk Lesu Bikin Trenyuh, Ternyata Pemilik Pabrik Bahan Beracun di Bekasi

Facebook

Korban dikenal sebagai siswa yang pendiam dan senang membuat puisi. Dia meregang nyawa gegara diteriaki maling saat mencari kucing.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya