Foto Arteria Dahlan Satu Panggung Bareng Ferdinand Hutahaen Dihujat, Komentar Uus Jadi Sorotan

Rabu, 19 Januari 2022 | 21:14
Instagram

Foto lawas Arteria Dahlan yang tampil dalam acara Pilpres 2019 bareng Ferdinand Hutahaean jadi sasaran hujatan. Komentar Uus jadi sorotan.

Fotokita.net - Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan kini kembali perbincangan hangat di jagat maya. Sayangnya, politisi PDI Perjuangan itu lebih banyak mendapatkan respons negatif. Bahkan, foto Arteria Dahlan satu panggung bareng Ferdinand Hutahaean dihujat.

Kritik hingga hujatan bertubi-tubi kepada Arteria Dahlan bermula dari video rapat Komisi III DPR dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin. Di pertemuan resmi yang digelar Senin (17/1/2022), Arteria meminta Jaksa Agunguntuk mencopot seorang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbicara menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.

Arteria menilai, seorang kajati perlu menggunakan bahasa Indonesia dalam rapat agar tidak menimbulkan salah persepsi orang yang mendengarnya. "Kita ini Indonesia, Pak. Nanti orang takut, kalau pakai bahasa Sunda ini orang takut, ngomong apa, sebagainya. Kami mohon yang seperti ini dilakukan tindakan tegas," ujarnya.

Sontak permintaan Arteria itu memicu bola panas. Netizen bahkan sampai menggeruduk foto lawas yang menampilkan sosok Arteria Dahlan satu panggung dengan Ferdinand Hutahaean.

Foto Arteria Dahlan bareng Ferdinand Hutahaean diunggah akun Instagram @sahabatarteriadahlan. Foto ini merupakan dokumentasi ketika Arteria Dahlan ikut dalam kampanye Pilpres 2019. Arteria mewakili paslon 01, yaitu Jokowi - Ma'ruf Amin. Sementara itu, Ferdinand Hutahaean sebagai juru bicara paslon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Netizen merasa perlu menyerbu foto Arteria Dahlan bareng Ferdinand Hutahaean lantaran akun Instagram milik anggota DPR dari PDI Perjuangan itu sudah keburu dikunci. Hingga saat ini, respons negatif yang dilontarkan netizen sudah lebih dari 4.200 komentar.

Ucapan Arteria Dahlan itu bukan hanya menggerak netizen. Kritik pedas bermunculan dari sejumlah tokoh publik. Bahkan, senior Arteria Dahlan di PDIP, TB Hasanuddin ikut menyesalkan sikap koleganya itu di dalam rapat Komisi III.

Baca Juga: Ikut Campur Kasus Sepupu Brigjen Zamroni, Foto Politikus Senior yang Disebut Preman Medan Muncul, Beri Pesan Ini ke Arteria Dahlan

"Usulan saudara Arteria yang meminta agar Jaksa Agung memecat seorang Kajati karena menggunakan bahasa Sunda, menurut hemat saya berlebihan. Dan, dapat melukai perasaan masyarakat Sunda," tutur Hasanuddin dalam keterangannya, Selasa (18/1/2022).

Hasanuddin menegaskan, pemecatan seorang pejabat publik biasanya dilakukan jika yang bersangkutan terjerat pelanggaran pidana berat atau kejahatan yang memalukan. Permintaan Arteria seolah menyiratkan bahwa penggunaan bahasa Sunda adalah bentuk kejahatan berat dan harus disanksi dengan pemecatan.

Terkait dengan pernyataan Arteria, anggota DPR RI Dedi Mulyadi pun angkat bicara. Kata Dedi, penggunanaan bahasa daerah dalam kegiatan rapat merupakan sesuatu yang wajar dan tidak ada salahnya.

"Jadi kalau Kajati terima suap saya setuju untuk dipecat, tapi kalau pimpin rapat pakai bahasa Sunda apa salahnya?," kata Dedi Mulyadi dalam keterangannya, Selasa (18/1/2021).

Dedi mengaku sering menggunakan bahasa Sunda saat rapat bersama pejabat. Bahkan, lanjutnya, saat memimpin rapat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ia kerap menyisipkan bahasa Sunda di dalamnya.

"Justru itu malah membuat suasana rapat rileks tidak tegang. Sehingga apa yang ada di pikiran kita, gagasan kita bisa tercurahkan. Dan lama-lama anggota yang rapat sedikit banyak mendapat kosakata baru bahasa Sunda yang dimengerti," jelas Dedi.

"Justru itu malah membuat suasana rapat rileks tidak tegang. Sehingga apa yang ada di pikiran kita, gagasan kita bisa tercurahkan. Dan lama-lama anggota yang rapat sedikit banyak mendapat kosakata baru bahasa Sunda yang dimengerti," papar Dedi.

Baca Juga: Foto Suami Anggiat Pasaribu Beredar, Anggota TNI Berpangkat Lettu yang Bisa Bikin Istrinya Pakai Outfit Mentereng

Instagram

Foto lawas Arteria Dahlan yang tampil dalam acara Pilpres 2019 bareng Ferdinand Hutahaean jadi sasaran hujatan. Komentar Uus jadi sorotan.

Menurutnya tidak ada masalah jika menggunakan bahasa daerah manapun selama bisa dipahami oleh peserta rapat atau acara yang kita pimpin.

Dedi justru mempertanyakan orang-orang yang kerap berbahasa asing saat rapat atau keseharian. Ia menilai, belum tentu peserta rapat dapat mengerti bahasa asing.

"Kita tidak pernah berpikir apakah istilah asing itu dimengerti atau tidak oleh peserta rapat atau diskusi itu," ungkapnya.

Dedi pun mengajak agar bersama-sama menjaga keberagaman dan kebhinekaan untuk persatuan juga kesatuan bangsa Indonesia. Bagi Dedi berbahasa daerah bukan berarti tidak nasionalis. Sebab nasionalisme dibangun dari kekuatan daerah-daerah.

Dalam kesempatan berbeda, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, permintaan Arteria meminta Jaksa Agung untuk mencopot Kajati berbahasa Sunda saat rapat terlalu berlebihan.

"Tidak ada dasar hukum yang jelas dan saya amati ini menyinggung banyak pihak warga Sunda di mana-mana. Saya sudah cek ke mana-mana. Saya kira tidak ada di rapat yang sifatnya formal dari A sampai Z nya bahasa Sunda," kata kata Emil, sapaan Ridwan Kamil, di sela kunjungannya di Bali, Selasa (18/1/2021), dikutip dari Tribun Jabar.

Emil pun menyesalkan pernyataan anggota Komisi III DPR RI tersebut dan Arteria untuk meminta maaf kepada masyarakat Sunda.

Baca Juga: Foto Mobil TNI AD Jemput Pelabrak Ibunda Arteria Dahlan Ramai Dibahas, Jenderal Andika Perkasa Bicara Soal Pemiliknya

Instagram

Foto lawas Arteria Dahlan yang tampil dalam acara Pilpres 2019 bareng Ferdinand Hutahaean jadi sasaran hujatan. Komentar Uus jadi sorotan.

"Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat Sunda di Nusantara ini. Kalau tidak dilakukan, pasti akan bereskalasi. Sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," ungkapnya.

Dari banyak kritik dan hujatan yang dilontarkan, Arteria Dahlan mempersilakan masyarakat untuk melaporkannya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) apabila tidak terima dengan pernyataannya soal kepala kejaksaan tinggi (kejati) yang berbicara Bahasa Sunda dalam rapat. Hal ini disampaikan Arteria merespons permintaan sejumlah pihak, termasuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, agar ia meminta maaf atas pernyataannya tersebut.

"Kalau saya salah kan jelas, mekanismenya ada MKD, apakah pernyataan salah. Kita ini demokrasi, silakan kalau kurang berkenan dengan pernyataan saya silakan saja," kata Arteria di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (19/1/2022).

Menurut Arteria, DPR telah memiliki mekanisme apabila publik keberatan dengan pernyataan anggota dewan. "Izinkan saya juga menyatakan yang demikian, repot dong kalau anggota DPR tiba-tiba seperti ini," ujar politikus PDI-P tersebut.

Lebih lanjut, Arteria mengaku, pernyataannya itu tidak bermaksud untuk mendiskreditkan masyarakat Sunda. Ia mengatakan, pernyatannya itu dimaksudkan agar para jaksa tidak mempertontonkan kedekatan kedaerahan dengan menggunakan Bahasa Sunda untuk mendapat posisi yang lebih tinggi.

Arteria menegaskan, ia ingin agar pengisian jabatan di Korps Adhyaksa itu berdasarkan sistem merit yang terukur, objektif, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Saya akan marah betul di saat kita meyakinkan publik tidak ada Sunda Empire tiba-tiba masih ada 1-2 jaksa yang, bukannya cari muka, tapi berusaha mempertontonkan kedekatannya dengan cara-cara seperti itu," ujar dia.

Baca Juga: Nasi Sudah Jadi Bubur, Foto Tampang Anak Jenderal Terlanjur Beredar, Ternyata Ini Ucapan Ibunda Arteria Dahlan yang Bikin Pelaku Murka

Instagram

Foto lawas Arteria Dahlan yang tampil dalam acara Pilpres 2019 bareng Ferdinand Hutahaean jadi sasaran hujatan. Komentar Uus jadi sorotan.

Arteria menambahkan, dalam rapat dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin pada Senin (19/1/2022), ia memberikan pernyataan selama 15 menit tetapi hanya yang terkait Bahasa Sunda yang menjadi perbincangan publik.

"Saya yakin banyak juga serangan karena dari 15 menit pembicaraan saya itu banyak sekali hal-hal yang mungkin beririsan kepentingan bagi beberapa pihak, jadi ini ngumpul nyerangnya balik ke kita seperti itu," kata Arteria.

Budayawan Sunda, Budi Setiawan Garda Pandawa atau yang dikenal sebagai Budi Dalton ikut merespons pernyataan Arteria Dahalan. Lewat unggahan di Instagram @delluuyee, Budi menilai Arteria sudah bersikap rasis. Padahal selama ini masyarakat Indonesia selalu berupaya tidak bersikap rasis di tengah keragaman yang ada.

"Hei, percuma euy rakyat menggembar-gemborkan toleransi lalu persatuan. Wakil rakyatna ge rasis kitu (wakil rakyatnya rasis gitu)," ungkap pemilik akun Instagram @artgram tersebut, Selasa (18/1/2022).

"Lagipula di dalam sebuah rapat tuh juga banyak yang memakai istilah dalam bahasa Inggris atau bahasa daerah yang lainnya," imbuh Budi Dalton. Karena itulah, ia mengaku heran mengapa hanya pemakaian bahasa Sunda yang kemudian menuai kritikan Arteria, bahkan ketika tidak digunakan di keseluruhan rapat.

"Tapi pada saat idiom Sunda ini muncul, kenapa musti dikritik? Kalau yang berbahasa lain tidak. Koplok sia mah," ujarnya.

Baca Juga: Maki-maki Ibunda Anggota DPR, Foto Tampang Anak Jenderal Terlanjur Viral, Ternyata Bapaknya Punya Jabatan Ini di TNI AD

Budi Dalton menegaskan, ia bukannya menentang kritik terkait penggunaan bahasa daerah di sebuah forum. Namun ia mempermasalahkan Arteria yang malah meminta Kajati berbahasa Sunda tersebut diganti alih-alih sekadar dikritik.

Karena itulah, sang seniman serba bisa menyampaikan sebuah dugaan di balik aksi Arteria. "Tapi ini malah minta diganti katanya. Jangan-jangan ini mah by order," duga Budi Dalton.

"Jangan lupa Anda itu wakil rakyat. Wakil rakyat. Nah, rakyatna mah aing sia teh (rakyatnya kan saya)," lanjutnya, secara tersirat menegaskan bahwa seharusnya Arteria sebagai wakil rakyat memahami toleransi yang dijunjung tinggi di tengah masyarakat.

Dalam unggahan itu, komika Uus Biasa Aja ikut menuliskan komentar. "Naon ateuh si sungut ???? (apa sih banyak mulut -red)," kata sahabat Gading Marten lewat Instagram @uusbiasaaja.

Respons Uus itu ternyata bikin netizen sibuk sendiri. Mereka ramai-ramai menanggapi omelan Uus. Akun @godless666th menimpali,@uusbiasaaja carekan us (marahin Us - red).

Budi Dalton sendiri ikut menanggapi komentar Uus, "@uusbiasaaja kudu di bere Vibes sigana (harus dikasih Vibes kayaknya - red).

Baca Juga: Tunjuk-tunjuk Ibunda Arteria Dahlan, Foto Tampang Anak Jenderal TNI AD Disebarkan, Netizen Singgung Karma Anggota DPR

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya