Foto Tampang Pelaku Pengeroyokan Anggota Raider Kostrad Terlanjur Beredar, Ternyata Begini Sikap Pratu Sahdi yang Bikin Preman Gelap Mata

Rabu, 19 Januari 2022 | 09:05
Istimewa

Polisi berhasil meringkus pelaku utama pengeroyokan Pratu Sahdi di Waduk Pluit Jakarta Utara. Begini sikap korban yang bikin pelaku emosi.

Fotokita.net - Pelaku utama pengeroyokan Pratu Sahdi, anggota Yonif Raider Kostrad 303/Setia Sampai Mati berhasil dibekuk oleh polisi. Foto tampang pelaku pengeroyokan anggota Raider Kostrad itu terlanjur beredar. Ternyata begini sikap Pratu Sahdi yang bikin preman gelap mata.

Polisi mulai mendapat titik terang terhadap kasus pengeroyokan yang menimpa anggota Yonif Raider Kostrad 303/Setia Sampai Mati TNI AD. Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menyebut ada delapan orang pelaku yang terlibat dalam kasus anggota TNI AD tewas.

"Anggota TNI dikeroyok oleh kurang-lebih delapan orang dari kelompok tersebut yang mengakibatkan anggota atau prajurit TNI tersebut meninggal dunia," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam jumpa pers, Selasa (18/1/2022).

Polisi menyebut ada delapan pelaku yang terlibat dalam tewasnya anggota TNI AD itu. Dari delapan itu, kata Tubagus, empat orang di antaranya sudah ditangkap. Polisi pun sudah mengamankan para preman yang menusuk Pratu Sahdi di Waduk Pluit, Jakarta Utara.

"Pada hari Selasa kita sudah mengamankan empat orang dari delapan orang yang kita duga melakukan aksi tersebut," tutur Tubagus.

Sementara itu, dari empat orang yang ditangkap, tiga di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan satu orang lainnya masih dalam pendalaman. Kasus anggota TNI AD tewas pun bakal didalami polisi.

"Tiga orang sudah kita tetapkan sebagai tersangka, dan satu orang masih dilakukan pendalaman," ungkapnya.

Baca Juga: Dihabisi Preman, Foto Jenazah Prajurit Raider Kostrad Bikin Panglima TNI Turun Tangan, Nama Serda Ucok Menggema

Usai menangkap empat pelaku, polisi juga menetapkan tiga pelaku lain yang statusnya sebagai tersangka. Polisi mengatakan tiga orang itu masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap kasus anggota TNI AD tewas.

Ketiga pelaku yang tengah diburu polisi itu adalah Baharudin, Sapro dan Ardi. Dalam kasus TNI AD tewas, Tubagus mengungkapkan peran masing-masing pelaku. Foto tampang pelaku pengeroyokan anggota Raider Kostrad itu juga beredar luas di media sosial.

"Orang tersebut antara lain adalah atas nama Baharudin, ini orangnya dialah yang diduga kuat melakukan aksi penusukan. Kemudian yang kedua adalah DPO atas nama Sapri, ini sudah kita tetapkan sebagai tersangka dan saat ini sedang kita lakukan pengejaran, dan yang ketika adalah DPO atas nama Ardi ini orangnya," kata Tubagus.

Saat ini, polisi meminta pelaku agar menyerahkan diri. Hal itu karena polisi sudah mengantongi bukti kuat guna menetapkan ketiga pelaku sebagai tersangka pembunuhan anggota TNI AD tewas.

"Kepada 3 orang ini sudah kita tetapkan sebagai tersangka dengan alat bukti dari keterangan saksi, kemudian dokumen berupa kamera, ada pemutaran film dan juga dari alat bukti lainnya," ucap Tubagus.

"Oleh karenanya, kepada yang bersangkutan yang telah ditetapkan sebagai tersangka dan statusnya adalah DPO. Oleh karena itu, terhadap 3 orang ini agar segera menyerahkan diri kepada Ditkrimum Polda Metro Jaya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," sambungnya.

Polisi bergerak cepat memburu seluruh pelaku pengeroyokan yang menewaskan Pratu Sahdi, anggota Yonif Raider Kostrad 303/Setia Sampai Mati. Setelah meringkus empat pelaku, kini seorang lagi telah ditangkap.

Baca Juga: Foto Tampang Penikam Prajurit Raider Kostrad Disebarkan, Pelaku Emosi Gegara Masalah Sepele Ini

WartaKota

Polisi berhasil meringkus pelaku utama pengeroyokan Pratu Sahdi di Waduk Pluit Jakarta Utara. Begini sikap korban yang bikin pelaku emosi.

"Benar, sudah ditangkap!" kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat dihubungi awak media detik, Rabu (19/1/2022) pagi.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana juga membenarkan saat dikonfirmasi terkait penangkapan ini. Pelaku yang ditangkap merupakan seorang sipil bernama Baharudin.

Baharudin disebut merupakan pelaku utama pengeroyokan yang menewaskan anggota TNI AD, Pratu Sahdi (23). Peristiwa pengeroyokan ini sendiri terjadi di Jl Inspeksi Waduk Pluit, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (16/1/2022) pukul 03.00 WIB.

"Betul, sudah diamankan oleh anggota, selanjutnya dibawa ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya," kata AKBP Putu saat dikonfirmasi terpisah. Dia menyebut pelaku ditangkap oleh unit Reskrim Polsek Kawasan Muara Baru. "Tidak ada perlawanan saat ditangkap," ucapnya.

Baharudin diringkus polisi saat bersembunyi di kawasan Dermaga Kepiting Pelabuhan Muara Baru.

Saat ditanya lebih lanjut, AKBP Putu belum mau bicara banyak. Dia mengarahkan agar pengungkapan kasus ini ditanyakan kepada pihak Polda Metro Jaya.

Untuk mengusut kasus ini, polisi telah melakukan penyelidikan terhadap pelaku TNI AD tewas. Berdasarkan hasil pemeriksaan, polisi sudah mengantongi identitas pelaku dan menetapkannya sebagai tersangka.

Baca Juga: Ngeri! Foto Jahitan Luka Korban Pengeroyokan Anggota Raider Kostrad, Kini Buka Donasi Biaya Rumah Sakit

Tribun Jakarta

Polisi berhasil meringkus pelaku utama pengeroyokan Pratu Sahdi di Waduk Pluit Jakarta Utara. Begini sikap korban yang bikin pelaku emosi.

Tewasnya anggota TNI AD karena adanya kesalahpahaman dengan pelaku. Meski tidak dirinci seperti apa bentuk kesalahpahamannya, namun kepolisian menduga kasus ini dipicu oleh salah paham.

"Kalau motifnya diduga ada salah paham. Diduga kuat," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam jumpa pers, Selasa (18/1/2022).

Sebenarnya, korban dan pelaku tidak punya masalah apapun. Hal itu karena mereka tidak saling kenal. Namun, anggota TNI AD tewas karena adanya pengeroyokan yang disebabkan oleh perselisihan.

"Bukannya dia mencari anggota TNI, tapi anggota TNI kebetulan berada di sana sehingga motivasinya perselisihan di lokasi kejadian," tuturnya.

Polisi mengungkapkan kronologi anggota TNI AD tewas. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan menyatakan, awalnya empat orang pelaku berboncengan sepeda motor. Mereka pun mendatangi korban sambil melayangkan pertanyaan.

Kemudian tiba-tiba saja ketiganya dihampiri empat pria yang berboncengan dengan dua sepeda motor.

Keempat pria itu menanyakan satu persatu korban apakah mereka orang Kupang. Kemudian Samsul Ma'arif menjawab bahwa ia bukan orang Kupang melainkan orang Lampung.

"(Pelaku) turun (dari motor) dan mendatangi para saksi satu per satu menanyakan 'apakah kamu orang Kupang?'. Kemudian saksi Sofyan menjawab 'Saya bukan orang Kupang, saya orang Lampung'. Setelah itu pelaku bertanya ke korban (Pratu Sahdi) dan korban tidak menjawab," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan dalam keterangannya, Senin (17/1/2022).

Baca Juga: Disabet Sajam di Waduk Pluit, Foto Jenazah Anggota Raider TNI AD Ditangisi, Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan

Facebook

Polisi berhasil meringkus pelaku utama pengeroyokan Pratu Sahdi di Waduk Pluit Jakarta Utara. Begini sikap korban yang bikin pelaku emosi.

Antara korban dan pelaku kemudian saling pukul dan salah satu pelaku mencekik leher korban Sahdi sambil memegang tangan korban. Saat kedua tangan korban dipegang oleh salah satu pelaku, pelaku lain menusuk korban S dengan senjata tajam sebanyak dua kali hingga korban jatuh tersungkur.

Akibat penusukan itu korban meninggal dunia dengan alami luka di bagian dada. Usai korban Sahdi tersungkur, salah satu pelaku secara membabi buta menyerang dua teman korban dengan senjata tajam. Akibatnya teman korban inisial Samsul Ma'arif dan Muhammad Septa terluka.

Salah satu pelaku, sambung Zulpan, mencekik leher sembari memegang tangan korban. Anggota TNI AD tewas bermula dari pelaku berkaus biru yang menusuk korban menggunakan senjata tajam sebanyak dua kali.

"Satu pelaku berkaus hitam mencekik leher korban sambil memegang tangan korban, kemudian salah satu pelaku berkaus biru menusuk korban menggunakan senjata tajam sebanyak dua kali hingga korban jatuh tersungkur," imbuh Zulpan.

Polisi memastikan bahwa antara para pelaku pengeroyokan dan anggota TNI Pratu Sahdi yang tewas ditusuk di Jalan Inpeksi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu, tidak saling mengenal.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan bahwa motif pengeroyokan adalah cekcok di tempat kejadian perkara. "Kalau motifnya diduga ada kesalahpahaman, karena antara anggota prajurit TNI yang jadi korban dengan para pelaku tidak pernah ada permasalahan sebelumnya," ujar Tubagus di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (18/1/2022).

Para pelaku tidak sengaja bertemu dengan Pratu Sahdi di lokasi kejadian hingga berakhir ke cekcok dan berbuntut penusukan.

Selain Pratu Sahdi, katanya ada dua warga sipil lain yang dikeroyok oleh delapan pelaku. Keduanya juga mengalami luka serius dan dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Foto Jasad Prajurit Raider Kostrad yang Dihabisi Preman Bikin Nyesek, Jenderal Andika Perkasa Minta Keadilan

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya