Ngeri! Foto Jahitan Luka Korban Pengeroyokan Anggota Raider Kostrad, Kini Buka Donasi Biaya Rumah Sakit

Senin, 17 Januari 2022 | 11:58
Facebook

Beberapa rekan korban pengeroyokan anggota Raider Kostrad TNI AD itu menggalang dana untuk Samsul Ma'arif. Foto jahitan lukanya disebarkan.

Fotokita.net - Sahdi, anggota Yonif Raider 303 Kostrad TNI AD tewas setelah mendapat serangan senjata tajam dari sejumlah orang di Taman Burung Waduk Pluit, Jakarta Utara. Anggota TNI AD berusia 23 tahun itu terluka parah hingga nyawanya tak bisa diselamatkan.

Selain Sahdi, temannya juga ikut menjadi korban pengeroyokan sadis yang terjadi pada Minggu (16/1/2022) sekitar pukul 03.00 WIB. Foto jahitan luka korban pengeroyokan itu beredar di media sosial. Dari foto itu, korban mendapatkan luka sabetan senjata tajam di bagian dada dan punggung.

Dalam kronologi yang beredar di media sosial, korban kritis yang mendapatkan perawatan di rumah sakit berama Samsul Ma'arif. Korban ini lahir di Sendang Rejo 04 Februari 1988.

Samsul memiliki alamat di Kampung Utan Jl. Kompas No.21 Rt.001/08 Kel.Cempaka Putih Kec. Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Banten.

Sementara itu, saksi yang lolos dari pengeroyokan Sahdi itu bernamaSepta Francasetia Bagja. Pria kelahiranPandeglang, 14 September 1999 memiliki alamat diKampung Andihianh Lebak Rt.004/01 Kel.Baros, Kec.Warunggungung, Kabupaten Lebak, Banten.

Atas peristiwa mengerikan itu, saksi mengungkapkan fakta mengejutkan. Dia menceritkan kronologi Sahdi anggota Yonif Raider 303 TNI AD itu meninggal dunia setelah dikeroyok dengan sajam.

Berdasarkan keterangan saksi sekitar pukul 03.00 WIB, awalnya korban dari Royal bersama dengan saksi bernama Septa.

Baca Juga: Tewas Dikeroyok di Waduk Pluit, Foto Tampang Anggota Raider Kostrad Tersebar, Ternyata Punya Kemampuan Khusus Ini

Lalu, mereka pergi ke taman Waduk Pluit atas permintaan teman korban minta berhenti pamit mau buang air kecil.

Sesaat setelah selesai buang air kecil saksi melihat korban sudah dalam keadaan tersungkur dan berdarah dan saksi mendengar teriakan pelaku. "saya makassar, saya makssar, saya makssar."

Selanjutnya pelaku langsung berhamburan meninggalkan korban dan saksi langsung menghubungi pihak keluarga korban melalui telepon. Sampai saat ini korban masih di RS Atma Jaya.

Dalam laporan kronologi itu, warga dimintauntuk menghindari berkumpul malam sekitar lokasi kejadian dikhawatirkan ada salah sasaran pembalasan atau hal-hal yang tidak kita inginkan.

Kapolsek Penjaringan AKBP Febri Isman Jaya menyebut dalam peristiwa ini juga terdapat seorang warga sipil yang menjadi korban. Pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut kasus tersebut.

Febri masih belum membeberkan secara lengkap terkait kronologis pengeroyokan tersebut. Namun, polisi sudah memeriksa keterangan saksi atas peristiwa keji itu.

Febri menyebut dalam peristiwa ini juga terdapat satu orang anggota sipil yang menjadi korban. "Sipil satu orang korban," kata Febri.

Kini, anggota sipil tersebut masih dalam perawatan di Rumah Sakit Atmajaya. Diketahui, satu orang warga sipil tersebut dalam kondisi kritis.

Baca Juga: Disabet Sajam di Waduk Pluit, Foto Jenazah Anggota Raider TNI AD Ditangisi, Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan

Facebook

Beberapa rekan korban pengeroyokan anggota Raider Kostrad TNI AD itu menggalang dana untuk Samsul Ma'arif. Foto jahitan lukanya disebarkan.

Beberapa rekan korban pengeroyokan anggota Raider Kostrad TNI AD itu menggalang dana untuk Samsul Ma'arif. Foto jahitan luka korban pengeroyokan ikut disebarkan. Mereka meminta donasi netizen untuk membantu biaya perawatan di rumah sakit.

Di foto yang beredar, korban pengeroyokan tergolek lemah di ranjang rumah sakit. Bekas jahitan luka akibat sabetan senjata tajam sudah ditutup. Namun, korban masih harus menjalani perawatan lanjutan.

Dari keterangan polisi, peristiwa itu terjadi di Jl. Inspeksi waduk Pluit, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Minggu pagi. Mulanya, 4 orang pelaku dengan berboncengan sepeda motor mendatangi pelaku dan saksi lain.

"(Pelaku) Turun ( dari motor) dan mendatangi para saksi satu per satu menanyakan 'Apakah kamu orang Kupang?'. Kemudian saksi Sofyan menjawab 'Saya bukan orang Kupang, saya orang Lampung'. Setelah itu pelaku bertanya ke korban dan korban tidak menjawab," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Zulpan dalam keterangannya, Senin (17/1/2022).

Setelahnya terjadi cekcok antara pelaku dan korban. Perkelahian pun terjadi.

"1 pelaku berkaus hitam mencekik leher korban sambil memegang tangan korban, kemudian salah satu pelaku berkaos biru menusuk korban menggunakan senjata tajam sebanyak 2 kali hingga korban jatuh tersungkur," imbuh Zulpan.

Sejumlah saksi lain mencoba melerai perkelahian itu. Namun, pelaku lainnya justru melukai para saksi yang mencoba melerai.

Baca Juga: Foto Driver Ojol Korban Bogem Mayor TNI AL Viral, KSAL Angkat Bicara

Facebook

Beberapa rekan korban pengeroyokan anggota Raider Kostrad TNI AD itu menggalang dana untuk Samsul Ma'arif. Foto jahitan lukanya disebarkan.

"Pelaku kaus hitam dan biru secara acak menyerang orang yang ingin melerai pelaku, termasuk korban (atas nama) Samsul, akhirnya terkena serangan menggunakan senjata tajam oleh tersangka berkaus hitam, mengakibatkan korban Samsul (mengalami) luka sobek di dada sebelah kanan dan luka sobek di punggung belakang," tutur Zulpan.

"Sedangkan korban (atas nama) Soleh luka dibagian jari manis sebelah kanan putus 2 ruas," jelasnya.

Polisi bergerak cepat. Seorang pelaku pengeroyokan ditangkap.

"Salah satu sudah diamankan," ujar Kapolsek Penjaringan AKBP Febri Isman Jaya.

Febri tidak merinci terkait identitas pelaku. Ia menyebut pelaku diamankan di rumahnya.

"Yang jelas sudah diamankan 1 orang terduga pelaku di rumahnya," jelas Febri.

Polisi masih menyelidiki kasus pengeroyokan ini.

Baca Juga: Polsek Pamulang Digeruduk, Foto Tampang Mayor TNI AL yang Pukul Ojol Bikin Murka, Ternyata Pemicunya Masalah Sepele Ini

Facebook

Beberapa rekan korban pengeroyokan anggota Raider Kostrad TNI AD itu menggalang dana untuk Samsul Ma'arif. Foto jahitan lukanya disebarkan.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya