Foto Jasad Bocah SMP Sengaja Disimpan di Rumah Bikin Syok, Orangtua Korban Ikuti Aliran Kepercayaan Ini

Rabu, 12 Januari 2022 | 11:40
Facebook

Selama ini jasad bocah SMP disimpan dalam sebuah kamar di rumah yang memang berada jauh dari tetangga. Foto jasadnya bikin syok.

Fotokita.net - Jasad bocah SMP kelas 1 bernamaSaskia Anggina Ramadani (14) sengaja disimpan keluarga di rumahnya. Jasad wargaDukuh Sukatapa, Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah belum dimakamkan selama lebih dari 2 bulan. Ternyata orangtua korban punya kepercayaan ini.

Warga Pemalang dibuat syok dengan adanya jasad bocah yang diawetkan. Jasad Saskia itu sudah meninggal lebih dari dua bulan yang lalu dan disimpan di dalam rumah. Alasan jasad SAR disimpan di rumah alias tidak dikubur itu karena keluarganya diduga menganut aliran kepercayaan tertentu.

Negosiasi dengan pihak keluarga untuk menguburkan jasad bocah SMP itu sempat alot. Salah seorang tokoh agama yang terlibat negosiasi, Ustaz Zaenuri, mengaku menerangkan kepada keluarga tentang aturan agama Islam tentang penguburan jenazah.

Akhirnya setelah menemukan kesepakatan, jasad SAR dimakamkan pada Minggu (9/1/2022) malam. Jenazah bocah SMP itu akhirnya dimakamkan di permakaman di samping rumah korban.

"Malam itu juga dimakamkan dan warga bertakziah dan mengantarkan ke pemakaman," tambah Ustaz Zaenuri.

Ustaz Zaenuri membenarkan bahwa dirinya bersama Muspika Moga mendatangi rumah tersebut dan sempat bernegosiasi cukup lama dengan pihak keluarga agar jenazah segera dimakamkan. “ Ya cukup lama dalam negosiasi dan serta menyadarkan pada pihak keluarga bahwa Saskia Anggina Ramadani sudah meninggal. Ya sekitar 15 menitan. Saya juga menjelaskan perlakuan sebagai umat Islam pada jasad untuk segera dimakamkan sebagaimana mestinya. Alhamdulillah, akhirnya pihak keluarga nmau melakukanya,” kata Ustaz Zaenuri.

Baca Juga: Foto Tampang Pembunuh ART Asal Sulsel di Malaysia Tersebar, Suami Korban Geram Lihat Kondisi Jasad Istrinya

Jasad korban kemudian diberlakukan sebagaimana mestinya oleh warga dan muspika dan minggu malam langsung dimakamkan di tempat pemakaman keuarga yang berada di samping rumah. “Malam itu juga dimakamkan dan warga bertakziah dan mengantarkan ke pemakaman,” tambah Ustaz Zaenuri.

Sementara itu, berdasarkan keterangan Camat Moga, Umroni, menerangkan, keluarga yang bersangkutan diduga sementara karena menganut aliran tertentu.

“Ya memang ada, keluarga yang menyimpan jasad anaknya yang sudah meninggal, dan keluarga tersebut menganut aliran tertentu yang meyakini anaknya tersebut belum meninggal," kata Umroni.

Dari rekap medis, bahwa anak yang bersangkutan mengalami sakit TB Paru, sejak enam bulan lalu.

"Menurut catatan medis, bahwa anaknya sudah meninggal sejak dua setengah bulan lebih,” lanjutnya. Dengan adanya temuan kasus itu, pihaknya kini akan terus melakukan pemantauan dan pembinaan pada warga-warga yang masih menganut aliran tertentu.

Baca Juga: Netizen Miris Lihat Foto Jasad Lansia Korban Erupsi Semeru Tergeletak di Jalan, BPBD Lumajang Akui Tak Ada Alat Deteksi Bencana

Facebook

Selama ini jasad bocah SMP disimpan dalam sebuah kamar di rumah yang memang berada jauh dari tetangga. Foto jasadnya bikin syok.

Umroni menyebut, kedua orangtua Saskia meyakini anaknya masih bisa hidup kembali.

"Orang tuanya masih meyakini anaknya masih hidup dan bisa hidup kembali," kata Umroni, Selasa (11/1/2022).

Umroni mengatakan, kedua orangtua Saskia yakni Rahmad (38) dan Prihati (36), meyakini hal tersebut sebelum disadarkan oleh Muspika dan tokoh agama. Selama ini, lanjutnya, jasad bocah SMP ini diletakkan dalam sebuah kamar di rumah yang memang berada jauh dari tetangga.

"Disimpan di kamar rumah, jenazahnya. Ya kondisinya sudah seperti itu. Itu pun pihak keluarga masih meyakini masih hidup," ungkapnya.

Umroni menyebut penyebab kematian anak malang ini, dari hasil pemeriksaan medis di Puskesmas, diakibatkan karena TB (Tuberkulosis) Paru, yang sudah tercatat sejak enam bulan lalu.

"Dari hasil riwayat sakitnya, menurut pihak medis puskesmas mencatat yang bersangkutan sakit TB Paru sejak enam bulan lalu. Sedangkan hasil pemeriksaan kondisi mayat, diduga sudah meninggal sejak dua setengah bulan lalu," kata Umroni.

"Dari catatan medis ya seharusnya yang bersangkutan melakukan pemeriksaan bulanan, namun sudah dua setengah bulan tidak dilakukannya," katanya.

Baca Juga: Foto Jasad Wanita Cianjur Nyaris Hancur Ditangisi, Pria Arab Nekat Siksa Istri Siri Pakai Air Keras Gegara Masalah Sepele Ini

Facebook

Selama ini jasad bocah SMP disimpan dalam sebuah kamar di rumah yang memang berada jauh dari tetangga. Foto jasadnya bikin syok.

"Dari riwayat sakitnya, pihak medis puskesmas mencatat yang bersangkutan sakit TB Paru sejak enam bulan lalu.

Sedangkan hasil pemeriksaan kondisi mayat, diduga sudah meninggal sejak 2,5 bulan lalu," kata Umroni.

Berdasarkan catatan medis dari puskesmas itu, Umori berujar, SAR disarankan melakukan pemeriksaan tiap bulan. "Namun sudah 2,5 bulan ini (pemeriksaan) tidak dilakukannya," ujarnya.

Sejak SAR meninggal, Umroni menambahkan, jenazah bocah perempuan itu disimpan di dalam kamar di rumah yang jauh dari tetangga. "Ya kondisinya sudah seperti itu. Itupun, pihak keluarga masih meyakini masih hidup," ungkapnya.

Menurut keterangan Kapolsek Moga, AKP Dibyo Suryanto. saat ditemui di Mapolsek Moga, Selasa (11/1/2022), membenarkan adanya informasi laporan dari warga terkait dengan keluarga yang menyimpan jasad anaknya. “Kami telah menerima laporan dari kepala Desa Plakaran, pada hari Minggu kemarin, bahwa adanya keluarga yang menyimpan jenazah anaknya di dalam rumah, karena warga tidak ada yang berani ke rumah tersebut, kami Muspika mendatangi rumah tersebut dengan didampingi RT dan tokoh agama serta tokoh masyarakat setempat untuk memastikan adanya peristiwa tersebut,” kata Dibyo.

“Kita langsung melakukan pengecekan terhadap jasad yang disimpan didalam rumah. Kami juga melibatkan tim medis dan saat dilakukan pengecekan, memang benar ada warga yang meninggal yang masih disimpan di salah satu kamar rumah. Pada saat tim medis mengecek jasad tersebut dan informasi dari medis memastikan korban sudah meninggal dunia sejak beberapa bulan lalu,” lanjutnya.

Kapolsek menjelaskan, bahwa sempat bernegosiasi dengan pihak keluarga terkait permintaan warga yang menginginkan jenazah Saskia untuk dimakamkan secara Syariat Islam. Negosiasi dari Muspika dan keluarga sempat berjalan alot, karena pihak keluarga menyakini bahwa jasad Saskia masih bisa hidup kembali.

Baca Juga: Foto Jasad Korban Susur Sungai di Ciamis Tersebar Luas, Siswa MTs Harapan Baru yang Selamat Ungkap Fakta Mengejutkan

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma