Prada Yotam Kabur Bawa Senapan Standar NATO ke Sarang KKB Papua, Jenderal Andika Perkasa Turun Tangan, Foto Prajurit Kelana Yudha Disebarkan

Selasa, 21 Desember 2021 | 10:24
Facebook

Foto Prada Yotam Bugiangge sudah disebarkan. Namun, ada informasi prajurit kelana yudha ini pernah mengunggah foto bendera Papua Merdeka.

Fotokita.net - Prada YotamBugiangge sudah empat hari menghilang dari kesatuannya. Anggota TNI AD yang kabur itu membawa senapan canggih buatan Pindad SS2-V1 ke arah hutan sarang KKB Papua. Mendapatkan kabar itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa turun tangan. Foto prajurit Kelana Yudha itu disebarkan di berbagai media sosial.

Prada Yotam Bugiangge, anggota Kompi Senapan C Yonif 756/WMS di Kabupaten Kerom, kelana yudha (lari dari kesatuan). Prada Yotam membawa sepucuk senjata SS2-V1 kaliber 5,56 mm, pada Jumat, (17/12/2021), pukul 17.00 WIT.

Kaburnya Prada Yotam Bugiangge berawal ketika akan melaksanakan Serah Terima Jaga Satri. Pukul 16.46 WIT, Prada Yotam Bugiangge mengendap ke arah belakang Ksatrian, menyandang senjata sambil menerima telepon.

Ketika Pasukan Regu Jaga disiapkan untuk melaksanakan Serah Terima Jaga Satri, Prada Yotam Bugiangge tak kunjung datang. Saat dipanggil, Yotam telah meninggalkan belakang Ksatrian ke arah hutan sambil membawa senapan dan tas.

Pasukan yang melakukan pencarian menemukan sepatu dan seragam PDL (pakaian dinas lapangan) Prada Yotam 100 meter dalam hutan di belakang Asrama Kompi Senapan C. Sedangkan Senapan Serbu (SS)2-V1 beserta magazin dibawa kabur.

Baca Juga: Prada Yotam yang Kepergok Unggah Foto Bendera Papua Merdeka Ramai Dibahas, Natalius Pigai Beri Pesan Ini ke Presiden

Prada Yotam adalah putra asli Papua. Dia lahir pada 24 Mei 1999 di Gunia, Kabupaten Nduga, Papua. Saat kabur ke arah hutan yang menjadi sarang kelompok teroris KKB Papua, Prada Yotam membawa senapan standar NATO SS2-V1.

SS2-V1 merupakan buatan PT Pindad. Lahir dari sebuah pengembangan untuk menambah performa dari SS1, SS2-V1 merupakan varian pertama dari keluarga SS2 dengan panjang laras 460 mm yang dapat mengenai target sejauh 400 meter dengan sangat akurat.

Amunisi yang digunakan kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO. Salah satu fitur SS2 adalah charging handle yang akan tertarik kebelakang saat peluru telah habis, pengguna hanya perlu mengganti magazine, kemudian menekan tombol bolt-catch tanpa mengokang, dan senjata pun akan kembali siap untuk ditembakan.

Senapan SS2-V1 masih kalah dari SS2-V4 kaliber 5.56 mm. SS2-V4 merupakan senapan terbaik kebanggaan Indonesia yang telah 12 kali memenangkan kompetisi menembak Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) dan The ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) mempunyai akurasi tembakan yang jitu dengan menggunakan 6 ulir laras setebal 7 inch.

Baca Juga: Kabur dari Kesatuan TNI AD, Prada Yotam Ternyata Pernah Unggah Lambang Papua Merdeka, Foto Ini Buktinya

Facebook

Foto Prada Yotam Bugiangge sudah disebarkan. Namun, ada informasi prajurit kelana yudha ini pernah mengunggah foto bendera Papua Merdeka.

SS2-V4 memiliki bodi yang lebih ringkas dilengkapi dengan picatiny rail dan fitur keamanan yang diperbaharui. Teleskop ACOG merupakan perlengkapan standar pada varian ini.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, mengatakan Prada Yotam Bugiangge diketahui tidak hadir tanpa keterangan dari kesatuannya empat hari lalu.

"Sudah empat hari dia kami curigai melarikan diri. Ini sudah empat hari dia menghilang," kata Kolonel Inf Aqsha Erlangga, Senin (20/12/2021). Dalam keterangan resmi yang disebarkan ke awak media, Aqsha Erlangga menjelaskan kronologi kaburnyaPrada Yotam Bugiangge.

Awalnya Prada Yotam Bugiangge akan melaksanakan tugas jaga bersama rekan-rekan lainnya. "Saat persiapan tugas jaga, tiba-tiba Prada Yotam Bugiangge berjalan menuju arah belakang tempat jaga sambil menelepon seseorang."

"Kemudian menjelang proses serah terima ternyata Prada Yotam tidak hadir sehingga dilakukan pencarian oleh rekan-rekannya," ujar Kolonel Inf Aqsha Erlangga. "Pencarian dilakukan mulai dari dalam asrama sampai dengan lingkungan sekitarnya, dan hanya menemukan pakaian dan sepatu yang dipakai Prada Yotam di semak-semak belakang asrama," sambungnya.

Baca Juga: Foto Prada Yotam yang Kabur Bawa Senapan Pindad Dikomentari Musuh, TNI AD Buru Pelaku ke Hutan Papua

Facebook

Foto Prada Yotam Bugiangge sudah disebarkan. Namun, ada informasi prajurit kelana yudha ini pernah mengunggah foto bendera Papua Merdeka.

Selanjutnya, kata Aqsha, pencarian dilanjutkan dengan menghubungi kerabat dan keluarga dari Prada Yotam. "Telah dilakukan koordinasi dengan Satuan Kewilayahan dan Satgas TNI untuk melakukan pencarian di sekitar wilayah dimana yang bersangkutan diduga melarikan diri dari kesatuan Kompi-C Yonif 756/WMS," katanya.

"Dalam pencarian telah disebar foto Prada Yotam Bugiangge untuk memudahkan proses pencarian. Namun sampai saat ini masih belum ditemukan," ujar dia. Kolonel Inf Aqsha Erlangga berharap Prada Yotam dapat segera kembali ke kesatuan untuk bertugas kembali.

"Saya memohon doa dari seluruh masyarakat semoga Prada Yotam dapat segera ditemukan dan apabila ada informasi tentang yang bersangkutan dapat melaporkan kepada kesatuan TNI terdekat," pesan Kolonel Inf Aqsha Erlangga.

"Kami belum dapat memastikan apakah Prada Yotam memiliki masalah keluarga atau adanya indikasi bergabung dengan KKB (kelompok kriminal bersenjata). Jajaran kami terus melaksanakan razia untuk menemukan Yotam. Kasusnya hingga kini masih didalami dan pencarian terhadap yang bersangkutan (Prada Yotam) masih dilakukan," tegas Aqsha Erlangga.

Ulah Prada Yotam Bugiangge mencuri satu pucuk senjata api organik jenis SS2-V1 membuat Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa turun tangan. Dia memerintahkan aparat penegak hukum di TNI menindak tegas oknum prajurit Yonif 756/Wimane Sili tersebut.

Baca Juga: Foto Prada Chandra Terbujur Kaku dalam Peti Mati Beredar, Hati Keluarga Hancur Lihat Kondisi Personel Raider Babak Belur, Ini Faktanya

Facebook

Foto Prada Yotam Bugiangge sudah disebarkan. Namun, ada informasi prajurit kelana yudha ini pernah mengunggah foto bendera Papua Merdeka.

“Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa telah memerintahkan seluruh penyidik dan aparat hukum TNI memproses hukum terhadap pelaku dan semua pihak yang membantu terjadinya tindak pidana tersebut,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Prantara Santosa dalam siaran pers, Senin.

Tindakan Prada Yotam, lanjut Mayjen Prantara, telah melanggar beberapa pasal pada Kitab Undang-Undang Hukum Militer (KUHPM), Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1948 dan Undang-Undang No.12 Tahun 1951 tentang Senjata Api. Prantara mengatakan oknum yang merupakan anggota Yonif 756, Kodam XVII/Cendrawasih di Kabupaten Keerom, Papua, itu membawa satu pucuk senjata api organik jenis SS2-V1 pada Jumat (17/12) pukul 17.00 WIT. Prada Yotam kabur saat bertugas bersama Kompi C Senggi di Kabupaten Keerom, Papua.

Prada Yotam diketahui sempat menerima telepon sebelum meninggalkan tugas dan kabur dengan membawa sebuah senjata api. Sejauh ini, TNI dan aparat penegak hukum lainnya masih mencari keberadaan Yotam.

Saat ini, foto Prada Yotam sudah disebarkan ke berbagai platform media sosial. Akun Facebook bernama Koran Militer mengunggahberita yang menyiarkan Prada Yotam melarikan diri dari tempat tugasnya. Namun, akun Koran Militer melampirkan foto Prada Yotam yang mengunggah bendera Papua Merdeka. Foto ini langsung ramai dibahas oleh netizen.

Prada Yotam sendiri memiliki akun Facebook atas namanya. Dari sejumlah unggahan foto yang muncul di akun Facebook milik Prada Yotam ternyata ada beberapa bendera Papua Merdeka, Bintang Kejora yang pernah dipajang.

Baca Juga: Tantang Habib Bahar Bin Smith, Foto Tampang Anggota TNI Tersebar Luas, Netizen Ingat Momen Kopassus Serbu Lapas

Facebook

Foto Prada Yotam Bugiangge sudah disebarkan. Namun, ada informasi prajurit kelana yudha ini pernah mengunggah foto bendera Papua Merdeka.

Tentu saja, Prada Yotam yang kepergok mengunggah foto bendera Papua Merdeka menbuat netizen melontarkan beragam respons. "Masa militer kalah sama HRD kantoran sih. Padahal modal screening medsos pendafatra aja kan gampang, mana akunnya pake nama asli pula," tulis Argya Parama Budihandojo.

Lalu, akun Sebastian Prihatin menulis, "Hadeh koq bisa kecolongan rekrut orang kek gini." Sementara itu, netizen lainnya banyak mempersoalkan proses rekrutmen yang sudah dijalankan.

Beberapa waktu lalu, tokoh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Senat Soll diketahui juga adalah mantan prajurit TNI AD. Senat Soll akhirnya meninggal setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara Jayapura pada Minggu (26/9/2021).

Aparat keamanan sebelumnya berhasil menangkap Senat Soll (25), tokoh KKB Yahukimo, yang merupakan mantan anggota TNI, di Jalan Samaru, Distrik Dekai, pada 2 September 2021 sekitar pukul 05.00 WIT. Saat ditangkap, Senat Soll mencoba menyerang dengan menggunakan kapak sehingga aparat terpaksa melumpuhkannya dengan tembakan di bagian kaki.

Senat Soll merupakan mantan anggota TNI yang melarikan diri setelah terlibat dalam jual beli amunisi dengan KKB di Mimika pada 2018. Ia melarikan diri ke Yahukimo dan melakukan sejumlah aksi kejahatan.

Baca Juga: Foto Anggota TNI Bersimpuh di Pangkuan Ibu Mertua Dikomentari Anggota DPR, Istri Prajurit Belum Puas Hasil Mediasi dengan Suaminya

Polda Papua mencatat, ada 12 daftar kejahatan yang melibatkan Senat Soll. Dalam aksi-aksi tersebut terdapat beberapa aksi pembunuhan yang menyebabkan 11 orang tewas.

Berdasarkan keterangan resmi kepada awak media Senin (27/9/2021), Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, merincikan detail kronologis meninggalnya pentolan KKB tersebut.

"Pada Minggu, pukul 18.17 WIT, piket jaga tahanan di RS Bhayangkara mendapatkan informasi dari dokter, terkait kondisi Senat Soll yang makin memburuk," katanya. Hal itu dikarenakan oksigen dalam darahnya mengalami penurunan, sehingga dipasangkan oksigen.

Kemudian, pada pukul 20.00 WIT, Ahmad menyebutkan kondisi Senat Soll, masih dalam keadaan kritis. Saat itukadar oksigen Senat Soll menurun kembali, sehingga dilakukan pemasangan HRM situasi oksigen 76 prsen sampai 96 persen.

Pukul 22.30 WIT, karena keadaan Senat Soll semakin memburuk, akhirnya dilakukan pemasangan inkubasi. Baru pada pukul 22.50 WIT, tersangka Senat Soll, dinyatakan meninggal dunia, oleh pihak Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura.

Baca Juga: Sebut Jenderal Dudung Tak Terlihat di Semeru, Habib Bahar Bin Smith Diminta Lihat Foto Unggahan TNI AD

Di lain sisi, Kabid Dokkes Polda Papua Kombes Pol dr Nariyana mengatakan pasien Senat Soll masuk ke Rumah Sakit Bhayangkara pada 2 September 2021. "Saat itu, kondisinya luka tembak pada bagian paha kanan, maupun tungkai kanan," kata Nariyana.

Dimana dari luka tersebut, ada bagian pembuluh darah yang robek cukup besar, sehingga dilakukan perawatan, dan juga pembersihan. "Namun karena banyaknya jaringan yang mati, sehingga kami lakukan amputasi pada kaki sebelah kanan," jelasnya.

Dia menyebutkan, perawatan kepada Senat Soll, dilakukan di ICU, sehingga perawatan lebih terkontrol, dari pengawasan perawat maupun dokter. Sekadar diketahui, Ananias Yalak alias Senat Soll ditangkap Satgas Nemangkawi Rabu (1/9/2021), pada Markas KNPB di Dekai Kabupaten Yahukimo.

Semasa hidupnya, Senat Soll terlibat dalam beberapa aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yakni, pembakaran ATM Bank BRI Cabang Dekai-Yahukimo.

Dia juga pernah terlibat kasus pembunuhan, terhadap Staf KPU Dekai Hendry Jovinsky di Jembatan Kali Teh - Dekai Yahukimo. Serta pembunuhan terhadap masyarakat bernama Muhammad Toyib, di Jalan Bandara Dekai.

Baca Juga: Foto Tampang Polwan Bripda Tazkia Nabila yang Dibogem Anggota TNI Diunggah, Pemicunya Ternyata Masalah Sepele Ini

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma