Foto Tampang Arya Wedakarna Beredar, Ini Alasan Anggota DPD Asal Bali Tanggung Semua BIaya Ritual Pindah Agama Hindu Sukmawati Soekarnoputri

Sabtu, 23 Oktober 2021 | 20:58
Facebook

Arya Wedakarna menyebutkan alasan dirinya bersedia menanggung semua biaya ritual pindah agama Hindu Sukmawati Soekarnoputri.

Fotokita.net - Foto tampang I Gusti Ngurah Wedakarna beredar di media sosial. Ini alasan anggota DPD RI asal Bali tanggung semua biaya ritual pindah agama Hindu Sukmawati Soekarnoputri.

Putri Presiden RI pertama Soekarno, DiahMutiara Sukmawati Soekarnoputri atau Sukmawati Soekarnoputri tengah menjadi perbincangan hangat publik. Pemicunya, kabar Sukmawati berpindah agama dari Islam ke Hindu sudah dirilis secara resmi.

Ritual pindah agama Hindu yang disebut Sudhi Wadani bakal digelar di Bali. ProsesiSudhi Wadani bakal digelar di kawasan situs cagar budaya rumah asal ibunda Bung Karno di Kota Singaraja.

Rupanya, persiapan pindah agama Hindu Sukmawati ini sudah dilakukan sejak lama. Penanggung jawab upacara, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa, menyebutkan pemilihan tempat Bale Agung Singaraja merupakan perintah langsung dari Sukmawati Soekarnoputri. Tempat dipilih karena ada kaitannya dengan neneknya atau ibunda Sukarno, yakni Ida Ayu Nyoman Rai Srimben.

"Ya sudah disiapkan cukup lama, ya nanti tanggal 26 Oktober minggu depan acara Sudhi Wadani-nya, tempatnya di Balai Agung di Singaraja," kata Wedakarna, saat dimintai konfirmasi, Jumat (22/10).

Baca Juga: Innalillahi, Foto Heldy Djafar Tinggal Kenangan, Tubuh Istri ke-9 Bung Karno Terus Digerogoti Penyakit Berbahaya Ini Sebelum Menutup Mata

Arya Wedakarna menuturkan Sukmawati lahir memeluk agama Islam, termasuk suaminya. Kepindahan Sukmawati Soekarnoputri ke pangkuan dharma disebut untuk kembali ke pangkuan neneknya, Ida Ayu Nyoman Rai Srimben.

"Dulu nenek beliau kan ada yang Hindu begitu kan. Jadi kembali ke pangkuan Hindu Dharma, jadi justru beliau yang menyarankan. Tokoh-tokoh Bali juga menyarankan jadi untuk menjaga kebinekaan kita," jelas Arya Wedakarna.

Bersamaanprosesipindah agama Hindu yang dijalani Sukmawati Soekarnoputri ini, foto tampangArya Wedakarna beredar di media sosial. Usut punya usut, anggota DPD RI asal Bali ini mendapatkan mandat dari The Soekarno Center untuk melaksanakanSudhi Wadani untuk Sukmawati Soekarnoputri.

Pada Sabtu (23/10/2021) di depan awak media, Panglingsir Dadia Pasek Baleagung Singaraja, Made Hardika, mengatakan, "Niki (ini) kan dia Sudhi Wadani, dia beralih agama keyakinan dia, dia mau mengikuti agama yang dipeluk neneknya di Bale Agung (Singaraja)."

Hardika mengatakan Sukmawati Soekarnoputri bakal menjalani sejumlah ritual saat upacara Sudhi Wadani. Ritual itu bakal dilakukan mulai Senin (25/10) dan dilanjutkan pada ritual utama keesokan harinya.

Baca Juga: Diusir dari Istana Negara, Bung Karno Pergi Cuma Bawa Bungkusan Koran, Soeharto Tak Sadar Ternyata Isinya Benda Pusaka Hingga Jadi Masalah

Facebook

Arya Wedakarna menyebutkan alasan dirinya bersedia menanggung semua biaya ritual pindah agama Hindu Sukmawati Soekarnoputri.

Dia mengatakan ada berbagai persiapan yang dilakukan pihak keluarga di Dadia Pasek Baleagung Singaraja. Pada Senin (25/10), Sukmawati Soekarnoputri bakal lebih dulu mengikuti prosesi pembersihan diri atau panglukatan. Setelah itu, Sukmawati bakal mengikuti ritual medengen-dengen yang juga bermakna pembersihan.

"Jadi pertama tanggal 25 (Oktober), itu dia harus mengikuti pembersihan dulu, panglukatan. Setelah panglukatan wenten (ada) medengen-dengen dan besoknya baru ada metatah (upacara potong gigi) di Bale Agung (Singaraja) tanggal 26 (Oktober)-nya. Lanjut dah tanggal 26 itu Sudhi Wadani," jelas Hardika.

Upacara inti Sudhi Wadani yang dijalani Sukmawati Soekarnoputri dilakukan di merajan atau pura Dadia Pasek Baleagung Singaraja. Nantinya ada penandatanganan surat yang disaksikan oleh berbagai pihak, terutama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).

"Itu (Sudhi Wadani) ring (di) merajan dan penandatanganan disaksikan (atau) upasaksi dari Parisada (Hindu Dharma Indonesia) dan dipuput oleh pinandita-pinandita yang sudah ditunjuk panditanya. Selesai Sudhi Wadani, selesai sudah acaranya, kenten (begitu)," jelas Hardika.

Nantinya, kata Hardika, prosesi Sudhi Wadani Sukmawati Soekarnoputri bakal dipimpin oleh tiga orang pinandita atau pendeta dan satu orang pemangku merajan Dadia Pasek Baleagung Singaraja. Namun, Hardika mengaku tak hafal nama para pinandita tersebut.

Baca Juga: Dalam Foto National Geographic Ini Soekarno Terlihat Begitu Necis, Apa Resep Rahasianya? Berikut Ulasannya

Facebook

Arya Wedakarna menyebutkan alasan dirinya bersedia menanggung semua biaya ritual pindah agama Hindu Sukmawati Soekarnoputri.

Hardika menyebut upacara Sudhi Wadani ini hanya diikuti oleh Sukmawati Soekarnoputri. Dia mengaku belum mengetahui apakah keluarga Sukmawati Soekarnoputri bakal datang atau tidak dalam acara tersebut.

"Endak (ada yang lain). Sampai saat ini baru Sukmawati saja. Ya saya belum tahu kedatangannya, tapi menurut Bu Sukma, yang bersangkutan sudah memberitahukan kepada keluarga yang lain. Cuma apa bisa hadir atau tidak saya kurang tahu," jelasnya.

Sukmawati Soekarnoputri merupakan anak Soekarno yang memiliki jejak karier di bidang seni. Ia mencoba memadukan dunia seni dengan politik sama seperti yang dilakukan Soekarno semasa hidup. Hal ini berbeda dengan pilihan karier kedua kakaknya yakni Megawati Soekarnoputri dan Rachmawati Soekarnoputri yang memilih fokus di dunia politik.

Minat seni Sukmawati yang lahir di Jakarta 26 Oktober 1951 ini telah dipupuk sejak usia muda. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA pada tahun 1969, Sukmawati melanjutkan pendidikannya ke Akademi Tari di LPKJ, Jakarta. Ia lulus pada tahun 1974.

Beberapa tahun kemudian, Sukmawati memutuskan untuk terjun ke panggung politik pada 1998 dengan membangkitkan kembali Partai Nasional Indonesia (PNI) di bawah nama baru PNI Soepeni.

Baca Juga: Kisah Kemerdekaan Indonesia, Apa Maksud Soekarno Bilang, 'Pelacur Adalah Mata-mata yang Paling Baik di Dunia'?

Facebook

Arya Wedakarna menyebutkan alasan dirinya bersedia menanggung semua biaya ritual pindah agama Hindu Sukmawati Soekarnoputri.

Dalam pemilihan umum tahun 1999, partai ini hanya memperoleh 0,36 persen suara. Akibat performa yang kurang baik, partai ini kemudian berganti nama menjadi PNI Marhaenisme pada 2002 dengan posisi ketua umum dijabat oleh Sukmawati.

Dalam pemilihan umum 2004, partai ini hanya mampu mengamankan satu kursi di pemerintah setelah memperoleh 0,81 persen suara. Hingga pada pemilihan umum 2009, partai ini kehilangan kursi di pemerintah usai memperoleh 0,3 persen suara.

Pada 2011 silam, Sukmawati yang rehat dari dunia politik meluncurkan buku bertajuk Creeping Coup D'Tat Mayjen Suharto. Buku ini berisi kesaksian sejarah kehidupannya selama 15 tahun di Istana Merdeka.

Buku itu banyak mengungkap kehidupan Sukmawati sejak dilahirkan di Istana Merdeka ketika sang ayah masih menjabat sebagai presiden hingga usianya menginjak remaja. Sukmawati juga memberikan kesaksian bahwa Soeharto telah mengkudeta ayahnya pada 1965-1967.

Menurut Sukmawati, saat itu Pangkostrad Mayjen Soeharto beserta anggota militer lainnya menggunakan Surat Perintah 11 Maret 1966 untuk menggulingkan Presiden Soekarno dan mengantarkannya menjadi presiden.

Di sela-sela karier politiknya, Sukmawati juga seorang penggiat seni. Ia menyukai seni tari, lukis, dan sastra. Ketertarikan Sukmawati terhadap dunia seni membuatnya sering berkumpul dengan teman sesama seniman di Taman Ismail Marzuki.

Baca Juga: Surat Nikah dan Cerai Bung Karno Dijual Rp 25 Miliar, Ternyata 3 Sosok Penting Ini Jadi Saksi Perpisahan Sang Proklamator dengan Inggit Garnasih

Tak hanya itu, Sukmawati juga kerap tampiil dalam berbagai acara seni. Salah satunya, dia tampil membacakan puisi karyanya bertajuk Ibu Indonesia dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018.

Namun, puisi tersebut mengundang kontroversi dan dinilai mengandung unsur penistaan agama karena membandingkan cadar dan konde serta suara azan dan kidung atau nyanyian. Alhasil, Sukmawati dilaporkan oleh sejumlah ormas dari berbagai kalangan termasuk ACTA dan GNPF atas dugaan penistaan agama.

Di luar urusan politik dan seni, Sukmawati diketahui pernah menikah dengan Putra Mahkota Kadipaten Mangkunegaran yaitu Pangeran Sujiwa Kusuma atau mendiang Kanjeng Gusti Pangeran Adhipati Aria (KGPAA) Mangkunegara IX.

Mereka bercerai setelah beberapa tahun berumah tangga. Dari pernikahan singkat itu, mereka dikaruniai dua anak yakni GPH Paundrakarna Sukma Putra dan GRA Putri Agung Suniwati (Menur).

Sukmawati lalu menikah dengan Muhammad Hilmy bin Al Haddad dan memiliki seorang anak bernama Muhammad Putra Perwira Utama. Setelah Muhammad Hilmy meninggal pada 2018 lalu, Sukmawati tidak banyak tampil di publik.

Hingga baru-baru ini, kabar Sukmawati menjalani ritual pindah agama dari agama Islam ke Hindu tersiar di publik. "Iya benar itu. Acaranya di Bali pada tanggal 26 Oktober 2021, Minggu depan," kata Kepala Sukarno Center di Bali Arya Wedakarna sekaligus penanggung jawab acara, saat dihubungi Jumat (22/10/2021).

Baca Juga: Terungkap, Alasan Soekarno Tak Jalani Puasa Ramadhan Saat Bacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Facebook

Arya Wedakarna menyebutkan alasan dirinya bersedia menanggung semua biaya ritual pindah agama Hindu Sukmawati Soekarnoputri.

Foto tampang anggota DPD RI asal Bali, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna beredar di media sosial, Dia menyebutkan alasan dirinya bersedia menanggung semua biaya ritual pindah agama Hindu Sukmawati Soekarnoputri.

"Seluruh biaya acara pada tanggal 26 Oktober 2021 akan ditanggung oleh Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III sebagai wujud penghormatan kepada Bung Karno dan leluhur beliau. Dumogi Labda Karya," tulis pengelola akun Facebook Arya Wedakarna.

Beberapa waktu lalu, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna membuat pernyataan bahwa dirinya memperbolehkan seks bebas asalkan pakai kondom atau alat kontrasepsi. Akibatnya, AWK dilaporkan ke Polda Bali oleh Perguruan Sandhi Murti atas dugaan penodaan dan pernyataan 'seks bebas diperbolehkan asal memakai kondom'.

Diketahui, pernyataan Arya Wedakarna tersebut disampaikan di depan siswa siswi SMAN 2 Tabanan. Selain itu, Pinisepuh Perguruan Sandhi Murti, I Gusti Ngurah Harta, mengatakan,"AWK ini juga bilang yang lahir dari ibu hamil sebelum nikah akan jadi anggota ormas, jadi anak bebinjat, anak yang lahir dari neraka dan jadi orang korupsi" ujarnya seperti yang dikutip dari Suarabali.id.

Pria bernama lengkap Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa II ini lahir di Bali, 23 Agustus 1980. Ia merupakan putra dari pasangan Shri Wedastera Suyasa dan Suwitri Suyasa.

Baca Juga: Lahir di Bulan Juni yang Punya Sifat Humoris, Ternyata Bung Karno Sukses Bikin Pemimpin Negara yang Terkenal Angker Ini Tertawa Terbahak-bahak di Depan Kamera: 'Kalau Anda Pegang Ini Akan Keluar Jin'

Facebook

Arya Wedakarna menyebutkan alasan dirinya bersedia menanggung semua biaya ritual pindah agama Hindu Sukmawati Soekarnoputri.

Arya Wedakarna sempat mengenyam pendidikan S1-nya di Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Trisakti. I Gusti Ngurah Arya Wedakarna menikah dengan Ayu Ketut Juni Supari. Dari pernikahannya tersebut, ia dikaruniai dua orang anak yakni Shri I Gusti Ngurah Bhisma dan Vedanta Viswakarma Suliwa W. P.

Nama I Gusti Ngurah Arya Wedakarna mulai dikenal publik ketika dirinya menjadi model cover boy di Majalah Aneka tahun 1997. Meski begitu, namanya kian melejit setelah melayangkan protes sejumlah karya seniman Tanah Air seperti novel terhadap Dewi Lestari, sampul album Iwan Fals, dan film Sinta Obong yang disutradarai Garin Nugroho. Protes tersebut dilakukan karena menurutnya melecehkan simbol agama Hindu.

Selain itu, Arya Wedakarna pernah dinobatkan sebagai dokter termuda dan rektor termuda oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). Gelar tersebut didapatkannya setelah melanjutkan pendidikannya di Universitas Mahendradatta yang saat ini ia pimpin.

Pada tahun 2014, Arya Wedakarna mencalonkan diri sebagai DPR-RI dan memenangkan perolehan suara Ketua DPD PNI Marhaenisme Bali sebanyak 178.943 suara. Ia mengalahkan rivalnya yakni Kadek Arimbawa 161.607 suara, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi 150.288 suara, dan Gede Pasek Suardika 132.887 suara.

Foto tampang I Gusti Ngurah Arya Wedakarna beredar usai bersedia menangung semua biaya ritual pindah agama Hindu Sukmawati Soekarnoputri di Bali. Dia pun sempat jadi sortan karena membuat pernyataan bahwa dirinya memperbolehkan seks bebas asalkan pakai kondom atau alat kontrasepsi.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya Artis yang Digemari Bung Karno, Nasib Perempuan Cantik Ini Begitu Nelangsa di Akhir Hayatnya. Begini Kisah Pilunya

Facebook

Arya Wedakarna menyebutkan alasan dirinya bersedia menanggung semua biaya ritual pindah agama Hindu Sukmawati Soekarnoputri.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya