Ramah Diajak Foto Bareng Fans, Aipda Ambarita Ternyata Dibikin Gigit Jari di Ujian Masuk Akmil, Kini Dicopot Gegara Video Viral Periksa HP

Selasa, 19 Oktober 2021 | 18:37
Instagram

Nama Aipda Ambarita semakin moncer saat menjadi Komandan Raimas Backbone Polres Metro Jakarta Timur. Kini dia dicopot dari jabatannya.

Fotokita.net - Aipda Monang Parlindungan Ambarita atau Ambarita selalu ramah diajak foto bareng fans. Anggota polisi ini dikenal punya banyak penggemar di jagat maya. Siapa sangka, Aipda Ambarita ternyata gigit jari di ujian masuk Akademi Militer (Akmil). Kini dia terancam sanksi gegara video viral periksa HP.

Nama Aipda Ambarita sedang menjadi sorotan publik. Semuanya bermula dari video viral periksa HP yang tersebar luas di media sosial. Dari situ, netizen ramai-ramai mengkritik sikap Aipda Ambarita.

Dalam video viral itu,menggeledah paksa HP seorang pemuda. Ambarita mendapat banyak kritik karena menggeledah tanpa surat perintah. Aipda Ambarita terlihat ngotot dan beralasan petugas kepolisian memiliki wewenang untuk memeriksa HP pemuda tersebut.

Meski pemuda itu tampak sudah menolak saat dilakukan pemeriksaan paksa oleh Aipda Ambarita, Ambarita memaksanya. "Tahu tugas dan wewenangnya polisi? Undang-undangnya privasi itu apa sih? Kita adu data," ucap Ambarita dalam video yang viral, Selasa (19/10/2021).

Aipda Ambarita lalu mencecar pemuda itu soal tugas dan wewenang polisi. Menurut Ambarita, polisi punya wewenang identitas masyarakat. Untuk diketahui, peristiwa ini terjadi saat Tim Jaguar Polres Metro Jakarta Timur melakukan patroli dan direkam video.

"Wewenang polisi memeriksa identitas, identitas. Tahu kau definisi identitas itu apa? Harus tau kami siapa kau," kata Ambarita. Ambarita tidak memberi kesempatan pemuda itu untuk berbicara, namun justru terus mencecarnya. "Kalau ada perencanaan pembunuhan di situ? Memang saya kenal sama kau?," ujar Ambarita dengan nada tinggi.

Baca Juga: Foto Kapolda Sulteng Temui Korban Mesum Kapolsek Parigi Beredar, Rupanya Istri Oknum Polisi Bejat Punya Profesi Mulia

Aipda Ambarita sudah sering wira-wiri di layar televisi. Wajahnya begitu dikenal masyarakat. Sekalipun belum mendapatkan verifikasi, akun Instagram Aipda Ambarita sudah memiliki lebih dari 282 ribu pengikut. Jumlah yang cukup besar untuk ukuran seorang aparat kepolisian.

Nama Aipda Ambarita semakin moncer saat menjadiKomandan Raimas Backbone Polres Metro Jakarta Timur. Wajahnya yang garang, sikap tegas, dan aksinya bak jagoan kerap menghiasi layar kaca ketika sedang menindak pelanggar kamtibmas.

Aipda Ambarita memimpin Raimas Backbone sejak tahun 2017. Tim ini bertugas mengurai, membubarkan, dan melokalisasi massa yang melakukan tindakan anarkis yang berpotensi mengganggu kamtibmas.

Itu sebabnya, Aipda Ambarita memiliki banyak fans di Tanah Air. Dia selalu ramah diajak foto bareng fans saat berada di mana pun. Ambarita juga pernah foto bareng Indra Bekti ketika berjumpa di sebuah acara Kompas TV.

Sayangnya, Aipda Ambarita kini dimutasi sebagai Bintara Bidang Humas Polda Metro Jaya buntut viralnya pemeriksaan ponsel warga saat melakukan razia. Dia dicopot dari jabatan lama sebagai Banit 51 Unit Dalmas Satuan Sabhara Polres Metro Jakarta Timur.

Baca Juga: Foto Tampang Anggota Ormas Bekasi Dicari Jawara, Penghina Orang Betawi Dicokok Polisi Selagi Enak-enak Karaoke, Ini Hukumannya

Instagram

Nama Aipda Ambarita semakin moncer saat menjadi Komandan Raimas Backbone Polres Metro Jakarta Timur. Kini dia dicopot dari jabatannya.

Video viral Aipda Monang Parlindungan Ambarita atau Ambarita memeriksa handphone warga saat patroli berbuntut panjang. Anggota Sabhara Polres Metro Jakarta Timur itu kini diperiksa Propam Polda Metro Jaya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pemeriksaan Ambarita dilakukan atas dugaan adanya pelanggaran SOP dalam penggeledahan HP. "Sekali lagi saya katakan, memang betul kita akui ada dugaan kesalahan SOP. Sehingga sekarang ini Pak Ambarita kita lakukan pemeriksaan di Propam," terang Yusri kepada wartawan, Selasa (19/10/2021).

Yusri menegaskan polisi memiliki kewenangan pemeriksaan maupun penggeledahan handphone, selama hal itu dilakukan sesuai dengan SOP. "Apakah polisi boleh melakukan pengecekan HP? Ya boleh, tergantung sesuai nggak dengan SOP. Contoh beliau dari Resmob menangkap pelaku penadahan misalnya, bisa nggak memeriksa HP? Boleh, kalau sesuai dengan SOP," jelas Yusri.

Terkait kasus Ambarita ini sendiri, Yusri menyampaikan adanya dugaan pelanggaran SOP yang ia lakukan. Yusri mengatakan pihaknya akan menindak jika Ambarita terbukti melakukan pelanggaran disiplin.

"Makanya dugaan terhadap Pak Ambarita ini akan kita lakukan pemeriksaan oleh teman-teman dari Propam. Kalau memang ada kesalahan disiplin, akan kita lakukan tindakan tegas," tuturnya.

Baca Juga: Foto Tampang Kapolsek di Parigi Moutong Dicari, Oknum Polisi Tertangkap Basah Chat Mesum Anak Tersangka, Polda Sulteng Punya Bukti Kuat

Instagram

Nama Aipda Ambarita semakin moncer saat menjadi Komandan Raimas Backbone Polres Metro Jakarta Timur. Kini dia dicopot dari jabatannya.

Menyusul viral video penggeledahan HP yang dilakukan Ambarita dan tim Raimas Backbone itu, Ambarita kini dimutasi. Ia dimutasi ke Bidang Humas Polda Metro Jaya. Selain Ambarita, Aiptu Jakaria atau Jack atau Jacklyn Chopper juga dimutasi ke Humas.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan mutasi keduanya merupakan penyegaran personel yang biasa dilakukan di lingkungan instansi Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

"Kami ini semuanya anggota Polda Metro Jaya, mutasi itu adalah hal yang wajar tour of duty ya kan, penyegaran. Termasuk Pak Jacklyn ya kan. Pak Jacklyn ini mutasi dari Jantaras ke Humas," kata Kombes Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/10/2021).

Yusri kemudian menjelaskan alasan mengapa Jacklyn dan Ambarita dimutasi ke Bidang Humas. Salah satu pertimbangannya, keduanya sudah cukup populer di media sosial, sehingga diharapkan dapat memperkuat bidang Kehumasan.

"Kenapa ke Humas? Pak Jacklyn ini salah satu orang yang punya bakat bermain di medsos. Boleh lihat followers Pak Jacklyn bagus nggak? Kita butuh orang-orang yang expert di bidangnya. Expert di bidangnya, beliau senang bermain medsos kebetulan pengelola medsos di Polda Metro Jaya ini adalah humas.

Mutasi Aipda Ambarita dan Aiptu Jack itu tertuang dalam Surat Telegram bernomor ST/458/X/KEP./2021 per tanggal 18 Oktober 2021. Telegram tersebut ditandatangani oleh Karo SDM Polda Metro Jaya Kombes Putra Narendra atas nama Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan ditujukan kepada Kabid Humas Polda Metro Jaya, Dirreskrimum Polda Metro Jaya, dan Kapolres Metro Jakarta Timur.

Baca Juga: Foto Tampang Kapolsek Parigi yang Dicopot Sengaja Disebarkan, Oknum Polisi Tiduri Anak Tersangka dengan Iming-iming Hadiah Ini

Instagram

Nama Aipda Ambarita semakin moncer saat menjadi Komandan Raimas Backbone Polres Metro Jakarta Timur. Kini dia dicopot dari jabatannya.

Dalam telegram tersebut, tertulis Aiptu Jakaria yang menjabat sebagai Banit 9 Unit 2 Subdit 4 Ditreskrimum Polda Metro Jaya dimutasi sebagai Bintara Bid Humas Polda Metro Jaya. Selain itu, ada Aipda Monang Parlindungan Ambarita yang menjabat Banit 51 Unit Dalmas Satsabhara Polres Metro Jaktim dimutasi sebagai Bintara Bid Humas Polda Metro Jaya.

Aiptu Jackaria atau dikenal juga dengan Jack atau Jacklyn Choppers dan Aiptu Ambarita atau Ambarita dikenal sebagai 'polisi artis'. Keduanya popular di media sosial karena kerap mengisi konten media sosial. Jacklyn salah satunya, dia memiliki YouTube pribadi 'Jacklyn Choppers'. Polisi Jatanras Polda Metro Jaya ini memiliki 544.000 subscribers akun YouTube-nya.

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PPP, Arsul Sani turut menyoroti tindakan polisi 'artis' Aipda Ambarita yang ramai jadi perbincangan lantaran menggeledah paksa HP seorang pemuda. Arsul menilai tindakan Ambarita sebagai pelanggaran privasi.

"Ya itu lah yang tadi soal oknum patroli kemudian memeriksa HP saya kira itu sudah melanggar privasi. Saya ingin itu propam menyeleidiki," kata Arsul kepada wartawan di Gedung DPR, Selasa (19/10/2021).

Arsul mengatakan Propam Polri harus menerapkan pidana jika memang pelanggaran yang dilakukan memenuhi unsur pidana. Dia meminta agar Aipda Ambarita juga diproses demikian.

Baca Juga: Foto Tampang Pria yang Banting Kucing di Kalideres Viral, Kini Dicokok Polisi Gegara Cekcok dengan Tetangga Masalah Sepele Ini

Instagram

Nama Aipda Ambarita semakin moncer saat menjadi Komandan Raimas Backbone Polres Metro Jakarta Timur. Kini dia dicopot dari jabatannya.

"Lagi-lagi seperti yang saya sampaikan kalau perbuatan itu ada unsur pidana ya harus diproses pidana berdasarkan apa? Mungkin UU Telekomunikasi, UU-ITE saya belum tahu persis seperti apa. Atau mungkin melalui KUHP biasa," ucapnya.

Lebih lanjut, Arsul menyebut penerapan pidana bagi anggota polisi yang melanggar memang harus dilakukan demi memberi efek jera. Menurutnya proses etik Polri tidak akan memberi efek kejutan yang besar terhadap anggota polisi yang melanggar.

"Tapi kalau hemat saya, kalau pelanggaran yang ada unsur pidananya itu hanya diselesaikan secara etik saja dalam ranah etika maka efek jeranya dan efek kejutnya kurang besar. Untuk supaya besar ya harus, meskipun proses pidana itu katakan lah vonis pidana denda tapi itu harus ya," ujarnya.

Sosok Monang Parlindungan Ambarita atau lAmbarita kerap terlihat wara-wiri di layar kaca. Sebagai pemimpin tim Raimas Backbone, aksinya menanggulangi tindak kriminal di jalanan mengundang kekaguman pada masyarakat.

Di balik hal tersebut, siapa sangka jikaAipda Ambarita memiliki perjalanan karier yang cukup unik. Sebelum resmi diterima menjadi seorang anggota Polri, ia sempat bekerja sebagai pegawai di sebuah pabrik cat.

Baca Juga: Foto Kapolda Banten Minta Maaf Tersebar Luas, Brigadir NP Terima Hukuman Ini Usai Smackdown Mahassiswa Demo, Kapolresta Tangerang Ikut Terseret

Mendaftar di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) sempat dilakukan oleh Ambarita ketika masih berusia remaja. Pada saat itu, ia telah menamatkan pendidikan SMA di tahun 1995. Tes demi tes dilaluinya hingga akhirnya dinyatakan gagal pada tahap akhir. Sempat kemudian ditawari untuk masuk ke Bintara Kostrad TNI-AD namun ditolak oleh dirinya.

Usai gagal masuk Akabri, Ambarita mencoba peruntungan dengan mendaftar kembali menjadi calon Bintara Polri pada 1996. Namun pada tahap kesehatan, ia dinyatakan gugur karena kelebihan berat badan. Ambarita kemudian pergi ke Jakarta dan bertemu sang kakak yang menawarinya bekerja di perusahaan cat di daerah Ancol, Jakarta Utara. Ia ditempatkan sebagai pegawai laboratorium yang tugasnya membuat sampel warna.

Krisis moneter yang menghantam Indonesia pada tahun 1997 juga berimbas pada perusahaan tempat Ambarita bekerja. Ia akhirnya dipecat dan menjadi seorang pengangguran. Namun di tengah menganggur tersebut, ia masih menyimpan cita-cita sebagai polisi. Ambarita kemudian mencoba mendaftar dikmaba DK Polri tahun 1998-1999 dan akhirnya dinyatakan lulus.

Seiring dengan dihapusnya Dwifungsi ABRI, Ambarita ditugaskan ke Jakarta setelah sebelumnya ditempatkan di Mojokerto, Jawa Timur. Dirinya tercatat sebagai anggota Reserse Polda Metro Jaya pada saat itu. Kini ia ditugaskan di Divisi Sabhara Polres Jakarta Timur dan memimpin tim pengurai massa (Raimas) Backbone yang memiliki 30 orang anggota.

Baca Juga: Foto Tampang Brigadir NP Polisi yang Smackdown Mahasiswa Diunggah, Hasil Rontgen Korban Ungkap Fakta Mengejutkan

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya