Fotokita.net - Habib Bahar bin Smith melayangkan bogem mentah kepada Ryan Jombang di dalam Lapas Gunung Sindur. Perkara pemukulan bermula dari masalah peminjaman uang. Ternyata begini cara Ryan Jombang punya uang banyak dalam bui.
Ryan Jombang yang bernama asliVery Idham Henyansyah itu mendapat bogem mentah dari Habib Bahar bin Smith gara-gara persoalan uang. Menurut cerita pengacara Ryan Jombang, Kasman Sangaji, kliennya kerap meminjamkan uang kepada Habib Bahar bin Smith.
Ryan Jombang adalah napi pembunuh yang mendapat vonis hukuman mati. Dia terbukti membunuh 11 orang di Jakarta dan Jombang, kampung halamannya dengan rentang waktu 2006 hingga 2008.
Kasman menyebut, Habib Bahar bin Smith berutang kepada Ryan Jombang sebesar Rp 10 juta.
"Pinjam bertahap Rp 10 juta. Belum dibayar, Habib Bahar yang berutang," kata Kasman."Lalu Ryan dianiaya intinya begitu," tambahnya.
Belum diketahui untuk apa Habib Bahar bin Smith meminjam uang kepada Ryan Jombang sebesar Rp 10 juta.
"Kalau permasalahan awalnya itu sebenarnya masalah sepele, jadi habib Bahar ini beberapa bulan lalu sering meminjam uang ke Ryan," ujar Kasman.
Kasman mengatakan Bahar kerap meminjam uang dengan nominal beragam tiap saat. Sehingga dia menyebut total uang yang dipinjam Rp 10 juta.
"Bukan uang Rp 10 juta utuh, enggak. Rp 1 juta terus Rp 500 ribu," katanya.
Menurut Kasman, uang yang dipinjam tersebut ada yang dikembalikan ada yang tidak. Hingga puncaknya beberapa waktu lalu, kata Kasman, Ryan kesal lantaran Bahar tak kunjung membayar uang yang dipinjam.
"Pinjam kadang diganti dan kadang tidak, cuman udah meminjam itu ketika Ryan meminta tidak dikasih. Pada saat Ryan (meminta) nggak dikasih, dia (Ryan) melihat uang di atas meja. Karena Ryan kesal menagih tapi dia ada uang akhirnya Ryan ambil uang itu dibungkus pakai plastik dan dibuang ke tempat sampah," sebut Kasman.
Lalu, menurut Kasman, Habib Bahar bin Smith marah. Namun posisi Ryan saat itu diam saja lantaran merasa bersalah sudah membuang uang tersebut. Bahkan Ryan sudah meminta maaf kepada Bahar.
Habib Bahar bin Smith melayangkan bogem mentah kepada Ryan Jombang di dalam Lapas Gunung Sindur. Dari mana Ryan Jombang bisa dapat uang banyak?
Namun tiba-tiba setelah keluar dari masjid, Ryan dihadang oleh Habib Bahar bin Smith. Di situlah, Habib Bahar bin Smith pun langsung menghujamkan pukulan ke arah Ryan.
"Ryan cuman diem aja nggak ngomong. Cuman kan tindakan itu yang saya kecam," tuturnya.
Soal uang ini sebelumnya dibantah oleh Ichwan Tuankotta, kuasa hukum Bahar. Dia menyangsikan informasi mengenai Habib Bahar meminjam uang kepada Ryan Jombang.
"Kita juga kan punya informasi bahwa habib tidak berutang, tidak mungkin lah habib berutang, pondoknya saja jelas, ada penghasilan keluarga dan muridnya. Artinya ada penghasilan lah habib ini, jadi kalau ada utang sama Ryan ya nggak masuk akal," tutur Ichwan.
Kalapas Gunung Sindur Mujiarto mengatakan insiden tersebut sudah diselesaikan secara internal. "Sudah kami selesaikan, dalam arti, Ryan juga tidak keberatan. Memang dia yang salah, ada kesalahan lah, biasa di lapas," sebut Mujiarto ketika melakukan konfirmasi kepada awak media.
Lantas dari mana Ryan Jombang bisa mendapatkan uang banyak meskipun berada di dalam bui? Ternyata begini cara terpidana hukuman mati ini bisa menyimpan uang banyak dalam lapas.
Baca Juga: Foto Tampang Pembunuh Berantai yang Dipukul Habib Bahar bin Smith di Lapas, Ini Fakta Sebenarnya
Ryan Jombang mendapat bogem mentah dari Habib Bahar bin Smith gara-gara persoalan uang.
Kasman Sangaji menjelaskan asal uang yang dmiliki Ryan Jombang."Ryan kan menabung dikit-dikit," ujar Kasman Sangaji dilansir detik, Kamis (19/8/2021).
Menurut Kasman, Ryan Jombang mendapatkan uang hasil pemberian keluarganya. Menurut dia, setiap kali keluarganya menjenguk, Ryan kerap diberi uang. Duit itulah yang kemudian dikumpulkan oleh Ryan.
"Nah uang tabungan selama ini ibunya yang kasih. Namanya kehidupan di dalam (lapas) kan pasti ada kebutuhan untuk beli sabun dan sebagainya," kata Kasman.
Kasman menambahkan uang yang dikumpulkan Ryan Jombang itulah kemudian dipinjam oleh Bahar. Menurut dia, Bahar kerap meminjam uang untuk kebutuhan sehari-hari Bahar.
"Pinjam uangnya untuk sehari-hari," ucapnya.
"Bukan uang Rp 10 juta utuh (pinjamnya), enggak. Rp 1 juta terus Rp 500 ribu," ujar Kasman menambahkan.
Ryan Jombang mendapat bogem mentah dari Habib Bahar bin Smith akibat masalah uang.
Permasalahan itulah yang disebut menjadi pemicu Ryan Jombang ditinju Bahar. Menurut Kasman, Ryan menagih utangnya yang tak kunjung dikembalikan oleh Bahar.
Meskipun Kalapas Gunung Sindur menyebutkan masalah telah selesai, pihak Ryan Jombang berencana memproses kasus tersebut secara hukum.
"Memang saya melihat sendiri klien saya digituin, dia berdarah dan saya juga masih mau suplai obat, saya kecewa lah dan marah. Tapi saya tetap mengedepankan hukum," kata Kasman Sangaji.
Kasman mengatakan proses hukum yang dimaksud adalah dengan membuat laporan polisi. Kasman mengatakan pihaknya berencana melaporkan Bahar ke polisi.
"Kami ada rencana untuk laporan, kami masih menyusun dan melihat bukti-bukti yang akurat seperti apa, tapi sejauh ini kalau ada iktikad baik dari Habib Bahar ya oke saja," kata dia.
Namun, sambung Kasman, sejauh ini belum ada permintaan maaf dari Bahar secara resmi. "Belum (permintaan maaf), belum saya terima," katanya.
"Kami ada rencana untuk laporan, kami masih menyusun dan melihat bukti-bukti yang akurat seperti apa, tapi sejauh ini kalau ada iktikad baik dari Habib Bahar ya oke saja," kata dia.
Namun, sambung Kasman, sejauh ini belum ada permintaan maaf dari Bahar secara resmi. "Belum (permintaan maaf), belum saya terima," katanya.
Nama Ryan Jombang sempat menjadi trending di media sosial usai kabar dia mendapat bogem mentah dari Habib Bahar bin Smith. Bahkan, ada kabar yang menyebutkan Ryan Jombang mengalami patah tulang iga.
Netizen pun berusaha mengulik foto kondisi Ryan Jombang terkini, namun usaha itu tampaknya gagal. Di media sosial, sama sekali tidak ditemukan foto kondisi korban pemukulan Habib Bahar bin Smith tersebut. Dengan demikian, foto kondisi Ryan Jombang yang dikulik tidak bocor ke publik.
(*)