Ditinggal Lari Presiden, Foto Ini Merekam Ratusan Warga Afghanistan Rela Berdesakan dalam Pesawat Militer AS, Panik Dikejar Taliban

Selasa, 17 Agustus 2021 | 18:56
Defense One

Foto ini berasal dari pihak militer AS. Ada sekitar 640 orang di dalam pesawat C-17 Globemaster III angkatan udara AS.

Fotokita.net - Foto ini merekam ratusan warga Afghanistan yang rela berdesakan di dalam pesawat militer Amerika Serikat (AS). Mereka panik dikejar rezim Taliban, yang kembali menguasai Kabul usai 20 tahun tersingkir dari kekuasaan.

Foto yang menjadi viral di media sosial ini menunjukkan ratusan orang menumpangi pesawat C-17 milik Angkatan Udara Amerika Serikat saat meninggalkan Kabul dan menuju Qatar pada hari Minggu (15/8/2021).

Warga Afghanistan yang telah mendapatkan izin untuk meninggalkan negara itu panik dan berusaha berpegangan pada bagian terbuka pesawat.

Kru pesawat tidak memaksa mereka pergi dan memutuskan untuk lepas landas.

Menurut laporan Defense One, sebuah situs yang memperoleh foto tersebut dari pihak militer, ada sekitar 640 orang di dalam pesawat C-17 Globemaster III angkatan udara AS. Jumlah ini melampaui kapasitas yang terdaftar.

Beberapa foto dan video telah muncul dari Afghanistan yang menunjukkan penderitaan warga Afghanistan saat Taliban mengambil alih desa demi desa dan mengklaim wilayah perkotaan negara itu dengan akhirnya merebut Kabul.

Warga Afghanistan pun semakin menderita saat Presiden Ashraf Ghani kabur dari negeri itu usai Taliban menduduki Kabul.

Baca Juga: Pantas Kabur Pakai Helikopter Penuh Uang Tunai, Ternyata Segini Kekayaan Presiden Afghanistan, Intip Foto Mewah Ashraf Ghani

Foto ini sangat kontras dengan kekacauan yang terjadi sehari kemudian – ketika ribuan orang memadati bandara Kabul dan kesulitan melarikan diri dari negara itu.

Pesawat-pesawat untuk sementara dilarang terbang, dan pasukan AS dilaporkan menembak mati dua pria bersenjata.

Foto inimenunjukkan betapa putus asanya warga Afghanistan untuk pergi.

Defense One melaporkan bahwa 640 orang, yang dievakuasi dengan aman, termasuk di antara penumpang terbanyak yang pernah diterbangkan dalam C-17.

Dikatakan mengutip perangkat lunak pelacakan penerbangan yang mengatakan pesawat besar itu milik Sayap Udara ke-436 yang berbasis di Pangkalan Angkatan Udara Dover Delaware.

Dalam foto tersebut, pria dan wanita Afghanistan terlihat berdesakan di dalam C-17 Globemaster III angkatan udara AS saat mereka meninggalkan negara itu.

Baca Juga: Dihujat Menhan Afghanistan Usai Kabur dari Taliban, Presiden Ashraf Ghani Bangga Berjumpa Jusuf Kalla di Istana Mewahnya, 5 Foto Ini Jadi Buktinya

Defense One

Foto ini berasal dari pihak militer AS. Ada sekitar 640 orang di dalam pesawat C-17 Globemaster III angkatan udara AS.

Situs berita tersebut mengutip seorang pejabat pertahanan yang mengatakan bahwa C-17 tidak ingin menerbangkan begitu banyak orang, tetapi “warga Afghanistan yang panik yang telah diizinkan untuk dievakuasi menarik diri ke jalan C-17 yang setengah terbuka”.

“Para kru membuat keputusan untuk pergi” alih-alih mencoba memaksa orang-orang Afghanistan turun dari pesawat, kata seorang pejabat pertahanan kepada Defense One.

“Sekitar 640 warga sipil Afghanistan turun dari pesawat ketika tiba di tujuannya,” kata pejabat pertahanan itu.

Laporan lain mengatakan para penumpang, termasuk wanita dan anak-anak, dievakuasi dengan aman dari Kabul ke Qatar pada hari Minggu.

Ratusan ribu warga Afghanistan bergegas ke bandara Kabul pada Senin (16/8/2021) untuk melarikan diri dari negara yang dilanda perang di bawah ketakutan bahwa Taliban akan sekali lagi memaksakan rezim brutal dan represif mereka.

Orang-orang yang mencoba melarikan diri setelah gerilyawan Taliban merebut Kabul memadati landasan pacu dan beberapa video menunjukkan ratusan dari mereka berlari di samping sebuah kapal induk militer saat melintasi landasan pacu.

Baca Juga: Miris! 7 Foto Satelit Ini Rekam Kerumunan Warga Afghanistan di Bandara Kabul, Putus Asa Tak Bisa Kabur dari Rezim Taliban

Beberapa terlihat menempel di sisi pesawat militer yang bergerak dan setidaknya dua dilaporkan jatuh dan tewas dari bagian bawah kereta segera setelah lepas landas.

Setelah pasukan AS, yang menjaga bandara, menutupnya pada hari Senin untuk menahan kekacauan dan kerumunan, evakuasi dimulai kembali pada hari Selasa. Namun, hanya penerbangan militer yang mengevakuasi diplomat dan warga sipil.

Pada hari Selasa, Taliban mendeklarasikan "amnesti" di seluruh Afghanistan dan mendesak perempuan untuk bergabung dengan pemerintahnya.

“Imarah Islam tidak ingin perempuan menjadi korban. Mereka harus berada dalam struktur pemerintahan menurut hukum Syariah,” Enamullah Samangani, anggota komisi budaya Taliban, mengatakan kepada Associated Press.

Samangani adalah komentar pertama tentang pemerintahan dari tingkat federal di seluruh negeri setelah Taliban mengalahkan pemerintah di Afghanistan.

Baca Juga: Tragis, Foto Ini Rekam 2 Warga Afghanistan Jatuh dari Pesawat Militer AS Usai Coba Kabur dari Negeri Taliban

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya