Dituding Antek Soeharto Gegara Foto Ini, Najwa Shihab Ungkap Kondisi Terkini Ayahnya Usai Operasi: Mohon Doanya

Sabtu, 26 Juni 2021 | 21:35
Instagram Najwa Shihab

Najwa Shihab yang sempat dituding sebagai antek Presiden Soeharto itu memon doa atas kesembuhan sang ayah.

Fotokita.net - Presenter Najwa Shihab mengungkapkan kondisi terkini ayahnya yang menjalani operasi pada Sabtu (26/6/2021). Najwa Shihab yang sempat dituding sebagai antek Presiden Soeharto itu memon doa atas kesembuhan sang ayah.

Ayah Najwa,Quraish Shihab dikabarkan tengah dirawat di rumah sakit. Kabar ini beredar luas setelah sejumlah ulama kondang memohon doa untuk kesembuhan mantan Menteri Agama ini.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas mengatakan Quraish Shihab sedang dirawat di rumah sakit di Jakarta. Robikin meminta masyarakat mendoakan Quraish Shihab.

Baca Juga: Foto Wimar Witoelar Muda Bikin Pangling, Presenter Talkshow yang Tampil Lebih Santun Ketimbang Najwa Shihab

"Beliau dikabarkan sakit jantung dan sekarang sedang dirawat di suatu rumah sakit di Jakarta," ujar Robikin saat dimintai konfirmasi, Sabtu (26/6/2021).

"Kita semua berdoa semoga kesehatan beliau segera pulih kembali seperti sediakala. Umat sangat membutuhkan bimbingan beliau," imbuhn Robikin.

Baca Juga: Foto Tampan Putra Najwa Shihab Viral, Netizen: Bismillah Dapat Anaknya

Selain Robikin, Ustaz Yusuf Mansur dalam Instagramnya mendoakan kesembuhan untuk Quraish Shihab yang sedang dirawat di RS Matraman.

Ustaz Yusuf Mansur meminta warga Nahdlatul Ulama (NU) dan para santri di seluruh Indonesia turut mendoakan Quraish Shihab, yang masih terbaring di rumah sakit.

"Doa terbaik untuk kesembuhan Prof Habib Quraish Shihab yang sedang dalam perawatan di RS Matraman (ada keluhan di jantungnya). Kami memohon doa dari Bapak/Ibu sekalian khususnya masyayikh, santri, dan warga NU untuk kesembuhan beliau yang saat ini menjalani masa penyembuhan," tulis Yusuf Mansur dalam poster yang diunggah di akun Instagramnya.

Baca Juga: Blak-blakan Bicara Pada Kursi Kosong Saat Direkam Kamera, Najwa Shihab Beri Alasan Menkes Terawan Harus Hadir dalam Talkshow Rutinnya

Ustaz Yusuf Mansur juga mengabarkan bahwa mantan Menteri Agama tersebut menjalani operasi pemasangan pacemaker jantung.

"Mestinya saat ini, sejak jam 13.00 WIB, operasi pasang pacemaker jantung. Demikian informasi dari salah satu putri beliau, Mbak Najwa Shihab," ucap Yusuf Mansur saat dikonfirmasi, Sabtu (26/6/2021).

Kini, Najwa Shihab mengabarkan kondisi terbaru ayahnya yang sedang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Nyerah Hartanya Rp 1,2 Triliun Dirampas Sri Mulyani, Ternyata Pangeran Cendana Ini Masih Punya Deretan Bisnis yang Tak Bakal Habis 7 Turunan, Berikut Daftarnya

Menurut Najwa, kondisi sang ayah semakin membaik setelah menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung pada hari ini.

"Alhamdulillah, kondisi Abi semakin membaik setelah pemasangan pacemaker (alat pacu jantung) siang tadi," ucap Najwa saat dikonfirmasi, Sabtu (26/6/2021).

Najwa meminta doa segenap masyarakat Indonesia untuk kesehatan sang ayahanda.

Baca Juga: Dikira Sudah di Surga, Ulama Idola Ustaz Abdul Somad Jadi Saksi Kamar Mewah Pangeran Cendana di LP Cipinang

"Mohon doa selalu untuk kesehatan Abi. Salam hangat dari kami sekeluarga," tuis Najwa.

Beberapa waktu laluNajwa Shihabmemberikan klarifikasi atas disinformasi foto pertemuan dirinya dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra atauTommy Soeharto.

Baca Juga: Terlilit Utang China, Australia Meradang Pengaruhnya Mulai Diambil Alih di Timor Leste, Tapi Enggan Bantu Rakyat Bumi Lorosae

KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari
KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari

Quraish Shihab dan Najwa Shihab

DilansirTribunWow.com, hal itu diunggahNajwa Shihabmelalui akunInstagrampribadinya,@najwashihab, pada Sabtu (28/9/2019).

Melalui postingan yang diunggahnya, Najwa Shihabmengatakan fotonya dengan Tommy Soeharto, Lieus Sungkharisma dan Ichsanuddin Noorsy merupakan foto lama pada 22 November 2017.

Baca Juga: Gagal Laporkan Najwa Shihab ke Polisi dan Dewan Pers, Begini Sosok Ketua Relawan Jokowi yang Pernah Nyaleg Lewat Partai NasDem

Namun, kataNajwa Shihab, foto itu disebarkan kembali dengan narasi yang tidak benar.

Najwa Shihab mengatakan disinformasi itu menjadi serangan personal yang jahat terhadap dirinya.

Baca Juga: Najwa Shihab Dipolisikan Tim Relawan Bersatu Karena Kursi Kosong, Seknas Jokowi Malah Tak Setuju Tindakan Itu, Begini Alasannya

dok. Najwa Shihab

Foto bersama Najwa Shihab dan Tommy Soeharto serta Ichsanuddin Noorsy.

Berikut ini klarifikasi lengkap dariNajwa Shihab:

"KLARIFIKASI ATAS DISINFORMASI FOTO PERTEMUAN NAJWA DAN TOMMY SOEHARTO

Sikap editorial Narasi TV dan Mata Najwa terkait situasi terakhir politik Indonesia, terutama isu KPK dan demonstrasi mahasiswa, membuat saya,Najwa Shihab, didiskreditkan lewat berbagai disinformasi.

Foto lama saya denganTommy Soeharto, Lieus Sungkharisma dan Ichsanuddin Noorsy diedarkan kembali bersama capture-an sebuah berita berjudul “Kabar Mengagetkan,Najwa Shihab,Tommy Soeharto, Noorsy Dan Lieus Akhirnya Bersepakat Untuk….”

Baca Juga: Disindir Habis-habisan Bintang Emon, Inilah 5 Blunder Menkes Terawan Saat Awal Pandemi Covid-19, Jadi Alasan Absen di Acara Najwa Shihab?

Saya diframing sebagai antek Orde Baru karena bertemuTommy Soehartodan karena ayah saya, Prof. Quraish Shihab, pernah diangkat sebagai Menteri Agama di era Soeharto.

Tidak hanya itu, sikap editorial Narasi TV dan Mata Najwa terkait KPK juga di-framing sebagai bentuk konflik kepentingan saya dengan KPK karena suami saya, Ibrahim Assegaf, partner di lawfirm Assegaf Hamzah & Partners yang didirikan — salah satunya oleh — Chandra Hamzah, mantan komisioner KPK.

Baca Juga: Kabar Duka dari DPR Usai Heboh UU Cipta Kerja, Anggota Fraksi Gerindra Meninggal Dunia Karena Covid-19, Ternyata Pernah Diadukan Penulis Cantik Ini

dok. Narasi TV

Tommy Soeharto, anak Presiden ke-2 RI Soeharto saat menjadi narasumber dalam Narasi TV bersama Najwa Shihab.

Foto yang beredar itu diambil pada 22 November 2017. Saya datang bersama kru Narasi TV, termasuk CEO dan Pemimpin Redaksi Narasi TV saat itu yaitu Catharina Davy dan Olivia Rosalia. Tujuan pertemuan: menjajaki sekaligus mengundang kehadiran Tommy di Catatan Najwa (saat itu saya sedang jeda dari televisi). Tommy saat itu diundang dalam status sebagai pendiri Partai Berkarya yang baru saja lolos verifikasi KPU dan dinyatakan sebagai peserta Pemilu 2019.

Tommy menyatakan kesediaannya saat itu, namun perlu mencari jadwal yang tepat. Tommy berkali-kali menunda jadwal yang sempat disepakati. Tommy baru bisa diwawancarai di kediamannya pada 5 Juli 2018. Hasil wawancara itu tayang di Mata Najwa pada 11 Juli 2018 dengan tajuk “Siapa Rindu Soeharto”.

Baca Juga: Terbongkar, Pakai Baju Hitam Hingga Susupi Demo UU Cipta Kerja, Ini Motif Kelompok Massa yang Sengaja Bikin Rusuh Aksi Buruh

Tommy muncul dalam tiga segmen pertama. Dalam tiga segmen itu, saya menyoal sejumlah topik penting terkait rekam jejak Tommy dan kasus-kasus korupsi serta pelanggaran HAM yang dilakukan ayahandanya. Segmen 1 dibuka dengan memperkenalkan Tommy sebagai “dalang pembunuhan Hakim Syaifuddin”. Saya juga mencecar klaim Tommy soal masyarakat merindukan era Orde Baru di segmen ketiga.

Selain Tommy, hadir narasumber lain seperti Priyo Budi Santoso sebagai Sekjen Partai Berkarya. Saya juga mengundang Haris Azhar, seorang pegiat HAM, untuk menguji klaim-klaim yang disodorkan Tommy maupun Priyo.

dok. Narasi TV

Tommy Soeharto, anak Presiden ke-2 RI Soeharto saat menjadi narasumber dalam Narasi TV bersama Najwa Shihab.

Disinformasi yang disebarkan adalah serangan personal yang jahat. Tuduhan “antek Orde Baru” sama sekali tidak berdasar karena sikap saya jelas dalam menyangkut warisan-warisan Orde Baru. Tidak terbilang produk-produk jurnalistik Mata Najwa yang berisi sikap kritis terhadap Orde Baru dan itu juga tercermin dalam episode “Siapa Rindu Soeharto?”

Saya sangat keberatan sikap personal saya sebagai jurnalis dikait-kaitkan dengan keluarga saya.

Baca Juga: Keinginan Jokowi Revisi Aturan Terkabul Lewat UU Cipta Kerja, Seller Jual Gedung DPR dan Isinya Rp 666 di Tokopedia, Begini Respons Manajemen

Selain personal, disinformasi ini juga merupakan serangan terhadap kerja-kerja jurnalistik. Tidak terbilang cacian terhadap media yang memberitakan topik mengenai revisi UU KPK dan demonstrasi mahasiswa minggu lalu. Saya, Mata Najwa dan Narasi TV tidak sendirian dalam hal ini.

Kritik kepada pers jelas diperbolehkan, bahkan penting, bagi demokrasi, juga bagi pers. Tidak ada pers yang sempurna. Tetapi jika yang dilakukan adalah serangan personal, ad hominem, apalagi hingga membawa-bawa keluarga, persoalannya menjadi sangat berbeda.

Baca Juga: Ada 8 Poin Jadi Sorotan Buruh, Ternyata Begini Alasan Jokowi Tantang DPR Ketok Palu UU Cipta Kerja dalam 100 Hari

Seseorang menulis serangan kepada saya sebagai kill the messenger. Saya menghargai pendapat tersebut, kendati sejujurnya saya tidak berpikir sejauh itu karena toh saya masih bisa bekerja dan beraktifitas seperti biasa.

Saya menganggap hal ini sebagai sesuatu yang kontraproduktif bagi usaha merawat ruang publik yang sehat, yang menghargai perbedaan pendapat, yang tidak dicemari oleh doxing, disinformasi, dan pembunuhan karakter.

Hari-hari ini Indonesia memang sedang dilanda kompleksitas persoalan. Hal itu hendaknya disikapi dengan memperbanyak dialog: antara para elit dengan warga, antara warga dengan warga, antara sesama kita.

Dalam episode Mata Najwa terakhir, bahkan saya membuka topik tentang perlunya pemerintah berdialog dengan para mahasiswa yang saat itu saya undang. Bahwa pertemuan itu batal adalah persoalan lain.

Baca Juga: Pemicu Demo Berujung Rusuh Disebut Bukan Berasal dari Buruh dan Mahasiswa, Download PDF Isi Lengkap Omnibus Law UU Cipta Kerja Di Sini

Saat itu saya hanya membuka kemungkinan hadirnya percakapan yang setara karena saya percaya pers punya tanggungjawab merawat ruang publik sebagai arena yang terbuka bagi perdebatan, aneka pikiran, ragam kegelisahan, hingga kekecewaan.

28 September 2019

Najwa Shihab," bunyi klarifikasi yang diunggah Najwa Shihab.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya