Jadi Pahlawan Indonesia di Olimpiade, Ini Alasan Markis Kido Tak Dapat Dimakamkan di TMP Kalibata

Selasa, 15 Juni 2021 | 18:59
Instagram

Berkumpul bersama mantan atlet lainnya, Markis Kido meninggal dunia mendadak saat bermain bulu tangkis.

Fotokita.net - Markis Kido termasuk salah seorang pahlawan Indonesia saat berlaga di Olimpiade Beijing 2008. Meninggal dunia saat bermain bulu tangkis, ini alasan Markis Kido tak dapat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.

Kepergian Markis Kido untuk selamanya mengejutkan publik.Markis Kido meninggal dunia diduga karena serangan jantung saat bermain bulu tangkis di GOR Petrolin, Tangerang, Senin (14/6/2021) malam.

Sepanjang kariernya di dunia bulu tangkis, Markis Kido yang lahir di Jakarta pada 11 Agustus 1984 telah berkali-kali mengharumkan Merah Putih di pentas internasional.

Baca Juga: Foto Unggahan Sebelum Meninggal Dunia Disorot, Ini Sosok Markis Kido yang Jadi Pahlawan Indonesia di Olimpiade Beijing

Markis Kido memulai karier profesionalnya pada 2005. Saat itu, ia berpasangan dengan Hendra Setiawan.

Mereka adalah pasangan andalan Indonesia setelah pensiunnya pasangan Chandra Wijaya/Sigit Budiarto dan meredupnya pasangan Luluk Hadianto/Alvent Yulianto Chandra.

Selama berkarier di dunia bulu tangkis, Markis Kido banyak mencatatkan jejak prestasi yang mengharumkan nama Indonesia.

Baca Juga: Innalillahi, Legenda Bulu Tangkis Markis Kido Disebut Beri Firasat Lewat Foto Lebaran Bareng Keluarga

Puncak prestasi Markis Kido/Hendra Setiawan hadir pada 2008 ketika mereka berhasil memberikan medali emas Olimpiade bagi Indonesia.

Pada laga final bulu tangkis Olimpiade Beijing 2008, Kido/Hendra kembali bertemu musuh bebuyutan mereka yaitu Cai Yun dan Fu Haifeng.

Perebutan medali emas nomor ganda putra pun berlangsung sengit. Kido/Hendra sempat kehilangan set pertama, tetapi keduanya bisa membalas pada dua set berikutnya.

Mereka akhirnya menjadi pemenang dengan skor 12-21, 21-11, dan 21-16. Tak hanya membuat mereka meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008, kemenangan tersebut juga membalas kekalahan Kido/Hendra dari lawan yang sama pada ajang China Masters tahun sebelumnya.

Baca Juga: Awan Duka Menyelimuti Deddy Corbuzier, Mantan Kalina Ocktaranny Mendadak ke Rumah Sakit Hingga HIlang dari Media Sosial

Setelah itu, Markis Kido dan Hendra Setiawan terus mengukir prestasi lainnya, di antaranya adalah juara Asia 2009 dan medali emas Asian Games Guangzhou 2010.

Tak hanya medali emas Olimpiade 2008 Beijing bersama Hendra Setiawan, ia sebelumnya juga sukses menyabet titel juara dunia dalam Kejuaraan Dunia 2007 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Baca Juga: Foto BCL Tes Darah Heboh, Ini Kondisi Noah Sinclair Usai Sang Ibu Positif Corona

Instagram

Usai mendapatkan pertolongan pertama di lapangan, nyawa Markis Kido tak dapat diselamatkan. Sahabat sang legenda pun memohon maaf kepada keluarga.

Meski memutuskan keluar dari pelatnas usai memenangi Olimpiade, Kido dan Hendera masih meneruskan catatan prestasinya. Mereka menambahkan koleksi medali emasnya pada Asian Games 2010 Guangzhou.

Tak hanya itu, Kido juga berjaya di SEA Games dengan menyapu bersih medali emas sejak SEA Games 2003 Vietnam hingga SEA Games 2011 Jakarta-Palembang.

Sementara itu, di seri superseries internasional BWF, Markis Kido telah mengumpulkan 10 gelar dimulai dengan China Masters 2007 dan ditutup dengan French Open 2013 saat berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon.

Baca Juga: Habib Rizieq Sebut Staf Khusus Jokowi Terlibat Penembakan 6 Laskar FPI, Sunan Kalijaga Buru-buru Minta Rahasiakan Hal Ini

Markis Kido yang meninggal dalam usia 36 tahun sempat diusulkan untuk dimakamkan di TMP Kalibata. Jenazah Kido akhirnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Jakarta Timur.

Beberapa pihak pun mempertanyakan alasan jenazah Markis Kido tidak bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Salah satu pertanyaan itu datang dari mantan pebulu tangkis nasional Hariyanto Arbi. Menurutnya, pemerintah seharusnya memperjuangkan agar para peraih medali emas Olimpiade bisa disemayamkan di TMP Kalibata.

Baca Juga: Bikin Fotografer Emosi, Anji Diperiksa Polisi Karena Kasus Hoaks Obat Corona, Ini Faktanya

Berkumpul bersama mantan atlet lainnya, Markis Kido meninggal dunia mendadak saat bermain bulu tangkis.

“Hari ini saya mendengar kabar bahwa Markis Kido yang menurut saya merupakan pahlawan Indonesia yang sudah mengharumkan nama bangsa tidak bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata,” tulis Arbi lewat Instagram pribadinya, @hariyanto_arbi, Selasa.

“Pihak Kemenpora apa tidak sebaiknya dari sekarang diperjuangkan peraih emas Olimpiade bisa dimakamkan di TMP Kalibata...Apa kriteria untuk bisa dapat kelayakan untuk ditawarkan keistimewaan itu? Apakah seorang juara Olimpiade belum dirasa cukup?” kata dia.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan bahwa Markis Kido tidak bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata karena peraih medali emas bulu tangkis pada Olimpiade Beijing 2008 itu tidak memenuhi kriteria untuk dimakamkan di lokasi tersebut.

Baca Juga: Foto Hadiah Nikah Rizky Billar Viral, Ini Alasan Basuki Surodjo Kirim Mobil Rp 1 Miliar Sebelum Lamaran Lesti Kejora

Zainudin menjelaskan meski Markis Kido telah mengharumkan nama bangsa dengan meraih emas Olimpiade, namun ada beberapa kriteria yang telah ditetapkan terkait pemakaman jenazah di TMP, yaitu mereka yang memiliki gelar, tanda jasa, atau tanda kehormatan tertentu.

Beberapa gelar tersebut di antaranya Bintang Republik Indonesia, Bintang Mahaputera, Bintang Gerilya, Bintang Sakti, dan anggota TNI/Polri yang gugur dalam pertempuran.

Baca Juga: Se-Indonesia Berutang Maaf, Atta Halilintar Ternyata Dapat Bunga Edelweis dari Sini, Aurel Terlanjur Terima Getahnya

Antara Foto/Fakhri Hermansyah

Istri Markis Kido berdoa untuk sang suami. Ini alasan Markis Kido tak dapat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.

“Saya sudah tanyakan kepada Kemensos, dan kriteria-kriteria itu yang telah ditetapkan. Sementara penghargaan yang diberikan kepada Markis Kido adalah Parama Krida Utama Kelas I, dan ternyata penghargaan itu tidak masuk dalam kriteria itu,” kata Zainudin dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Selasa (15/6/2021).

“Kami akan mencoba perjuangkan, tetapi itu bukan menjadi kewenangan Kemenpora karena ada kelembagaan khusus,” tambah Zainudin.

Zainudin Amali mengatakan mendiang Markis Kido merupakan pahlawan bulu tangkis Indonesia yang patut diteladani para pebulu tangkis muda yang masih aktif bertanding.

Baca Juga: Heboh Dana Haji Dipakai Bangun Jalan, Ustaz Abdul Somad: Umat Islam Mengamuk!

“Kita seluruh masyarakat kehilangan salah satu pahlawan bulu tangkis Indonesia. Kepergiannya memang begitu cepat dan cukup mengagetkan. Kita semua sangat berduka atas meninggalnya Markis Kido di usia yang sangat muda 36 tahun,” kata Zainudin lagi.

“Dia banyak mengukir prestasi juara baik di tingkat Asia maupun dunia, semangat juangnya dapat menjadi contoh para pebulu tangkis penerusnya,” pungkas Zainudin.

Baca Juga: Cara Hilangkan Jamur Pada Kucing, Cukup Gunakan 2 Bahan Dapur Ini, Foto Kucing Kembali Memesona

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya