Profil Mayjen Dudung, Pangkostrad Baru yang Berani Lawan Habib Rizieq

Rabu, 26 Mei 2021 | 08:24
Kolase

Profil Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang terpilih sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Fotokita.net - KarirPangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman semakin melesat. Kini, Mayjen Dudung terpilih sebagaiPanglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dalam mutasi jabatan yang dilakukan Panglima TNIMarsekal Hadi Tjahjanto.

Dengan jabatan baru itu, Dudung bakal menyandang bintang tiga alias Letjen.

Mutasi itu berdasarkan salinan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/435/V/2021. Surat itu ditandatangani Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/435/V/2021tanggal25 Mei2021 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalamjabatandi lingkungan Tentara Nasional Indonesia, telah ditetapkanmutasidan promosijabatan80perwira tinggi (Pati) TNI terdiri dari46Pati TNI AD,15Pati TNI AL dan19Pati TNI AU," ujar KabidpenumPuspen TNI, Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto dalam keterangan tertulis, Selasa (24/5/2021) malam.

Baca Juga: Dibantah Mabes TNI Tapi Terlanjur Viral, Pangdam Jaya Mendadak Buka Suara Usai Video Pria Seragam Loreng Copoti Baliho Habib Rizieq Dikecam: Itu Perintah Saya!

Dudung menggantikan Pangkostrad sebelumnya, Letjen TNI Eko Margiyono. Adapun, Eko kini dipercaya sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.

Eko Margiyono menggantikan Letjen TNI Ganip Warsito yang kini menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca Juga: Alat Tempur Marinir Disidak, Konvoi Pasukan Paling Elite Kebanggaan Panglima TNI Mendadak Berhenti di Dekat Markas Besar FPI, Sosok Ini Sampai Heran: Apa Maksudnya?

Sebagai pengganti Dudung Abdurachman, Panglima TNI menunjuk Mayjen TNI Mulyo Aji. Sebelumnya, Mulyo Aji merupakan Aspers KSAD.

Dalam mutasi kali ini, Panglima TNI melakukan perubahan terhadap 80 posisi jabatan. Sebanyak 46 di antaranya merupakan perubahan di matra TNI Angkatan Darat.

Dudung selama ini dikenal sebagai sosok pekerja keras. Tak ayal, sejumlah jabatan pernah diemban pria kelahiran Bandung, 19 November 1965 itu sebelum menjabat Pangdam Jaya.

Baca Juga: Pantas Terpilih Jadi Kepala BNPB, Ganip Warsito Tak Sungkan Turun Tangan Saat Kunjungan Jokowi

Karir militernya dimulai sejak lulus SMA, memutuskan untuk mendaftar Akabri Darat yang perlu pendidikan hingga tahun 1988.

Pendidikan tersebut membuatnya menerima pangkat Letnan Dua.

Karirnya terus moncer hingga Dudung tercatat pernah menjabat sebagai Dandim 0406/Musi Rawas.

Baca Juga: Pasukan Elite TNI Siap Perang? Panglima Hadi Tjahjanto Lontarkan Pertanyaan Ini ke Sniper Saat Sidak Markas Marinir

ANTARA Foto

Profil Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang terpilih sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Dandim 0418/Palembang, Aspers Kasdam VII/Wirabuana (2010—2011). Danrindam II/Sriwijaya (2011). Dandenma Mabes TNI, Wagub Akmil (2015—2016), Staf Khusus Kasad (2016—2017), Waaster Kasad (2017—2018), Gubernur Akmil (2018—2020) hingga Pangdam Jaya sejak 27 Juli 2020.

Pada 27 Juli 2020 Dudung resmi menjadi Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) TNI AD baru, setelah sebelumnya dijabat oleh Mayjen TNI Eko Margiyono.

Tak semulus yang orang bayangkan, perjalanan Mayjen Dudung hingga akhirnya menjadi seorang perwira dimulai dari nol.

Baca Juga: Usai Kumpulkan 5 Jenderal Tempur, Panglima TNI Sidak 3 Markas Komando Pasukan Khusus TNI, Mau Perang Lawan Siapa?

Dikutip dari YouTube KompasTV yang tayang 27 Juni 2020, dirinya mengisahkan soal perjuangan orang tuanya yang membesarkan kedelapan saudara-saudaranya, termasuk dirinya.

Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun meninggal dunia saat Mayjen TNI Dudung menginjak SMP.

"Setelah bapak nggak ada ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi," katanya.

Baca Juga: Terungkap, 2 Jenderal di Balik Sukses Operasi Nemangkawi Tumpas Lekagak Telenggen dan KKB Papua

Dirinya pun juga berkewajiban untuk membantu sang ibu, hingga mencari kebutuhan yang dibutuhkan rumah.

"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah, dan keliling di asrama jualan," tuturnya.

Tanpa rasa malu pihaknya juga menceritakan pernah menjadi loper koran saat dirinya duduk di bangku SMA.

"Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng tajuk rencana Kompas," katanya.

Baca Juga: Makin Terjepit, KKB Lekagak Telenggen Masih Berani Ultimatum TNi Polri: Papua Akan Perang Serentak!

Dudung bercerita sehabis rutinitasnya mengantar koran selesai, ia kemudian mengedarkan berbagai dagangan buatan ibundanya.

Lantas kejadian unik pun terjadi di mana dagangan ibunya yang Dudung jajakan pernah ditendang oleh seorang anggota TNI.

Baca Juga: Profil Lekagak Telenggen, Pemimpin KKB Papua yang Jadi Buruan Utama Intel Kopassus

Istimewa

Jadi imam shalat pendemo, profil Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang terpilih sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Hingga akhirnya oknum tamtama itu mendapat teguran karena telah berlaku buruk terhadap dirinya.

Namun kejadian tersebut justru menjadi motivasi serta semangat bagi dirinya, hingga dirinya mengaku mulai bangkit dan semangat.

"Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti saya."

Baca Juga: Dituding Jadi Mata-mata TNI, Intip Potret Suku Ngalum yang Hidup di Negeri Atas Awan Papua

Rupanya motivasi tersebut terealisasi bahkan hingga saat ini dirinya suskes menjadi seorang Perwira TNI AD.

Saat menjabat Pangdam Jaya nama Dudung Abddurachman semakin meroket.

Terlebih setelah dengan tegas memerintahkan prajurit mencopot baliho bergambar pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq.

Baca Juga: Koar-koar Usai Ceramah Habib Rizieq Jadi Viral, Denny Siregar Rela Kepalanya Dipenggal, Sang Pegiat Medsos Diledek: Alamat Rumah Kesebar Aja Terkencing-kencing

ANTARA Foto

Profil Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang terpilih sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Menurut dia, baliho-baliho yang tersebar di sejumlah titik ibu kota itu menyalahi aturan.

Baliho-baliho itu pernah diturunkan petugas Satpol PP, namun tetap dipasang kembali.

Baca Juga: Ramai Acara Habib Rizieq Hingga 2 Kapolda Dicopot, Sosok Ini Mendadak Ingatkan Indonesia Harus Waspada Pada Papua, Ada Apa?

Dia pun meminta siapapun harus taat pada hukum, tanpa terkecuali. Karena itu Dudung meminta baik ormas ataupun pihak manapun untuk tidak sembarangan memasang baliho.

"Kalau siapapun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar," tegas Dudung.

Baca Juga: Mendadak Ditunjuk Jadi Kapolda Metro Jaya, Ternyata Jenderal Fadil Imran Pernah Bikin Anak Buah Syok Saat Pimpin Polda Jawa Timur

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya