Serang Pasukan TNI, Ini Foto Lamek Taplo Komandan KKB Ngalum Kupel

Kamis, 20 Mei 2021 | 17:22
TPNPB OPM/Sebby Sambom

Pasukan TPNPB OPM di wilayah Ndugama Papua pada 11 September 2019. Pasukan KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo dituding dalang penyerangan pasukan TNI.

Fotokita.net - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua Ngalum Kupel dituding menjadi dalang penyerangan pasukan TNI di Kabupaten Pegunungan Bintang. Kontak senjata antara pasukan TNI dan KKB Ngalum Kupel itu membuat empat prajuritmengalami luka tembak di kaki.

Penghadangan oleh KKB Ngalum Kupel terjadi pada Selasa (18/5/2021) malam, sekitar pukul 19.00 WIT.

Penghadangan dilakukan terhadap anggota Satgas Pamrahwan dari Yonif Raider 301/Prabu Kian Santang, dan Yonif 403/Wirasada Pratista di Jembatan Dua Kampung Seramkatop, Distrik Serambakon.

Baca Juga: Prajurit TNI Tertembak dalam Kontak Senjata, Lekagak Telenggen: Kalau Mau Perang Lawan Kami

Saat itu, mobil yang ditumpangi oleh 12 personel TNI mengalami kerusakan. Pada saat pasukan TNI tersebut membenahi mobil yang rusak, tiba-tiba anggota KKB Ngalum Kupel melakukan penyerangan, hingga akhirnya terjadi baku tembak yang menyebabkan empat anggota TNI terluka.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Arm. Reza Nur Patria mengatakan, kondisi para korban kini dalam penanganan medis, yaitu Serda Kris, Prada Dian, dan Pratu Kuku yang mengalami luka tembak di bagian kaki sebelah kanan, sedangkan Pratu Romi mengalami luka tembak di bagian kaki sebelah kiri.

Baca Juga: TPNPB OPM Dicap Teroris, Mama Papua: Mereka Berjuang untuk Jaga dari Orang Jahat

"Setelah dipastikan korban telah tertangani secara medis. Rencananya hari ini tiga korban akan dievakuasi RS MI ke Jayapura, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," kata Reza, Rabu (19/5/2021) siang.

Ia juga menjelaskan, pasca kejadian penghadangan itu Satgas TNI-Polri melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap KKB Ngalum Kupel, yang diketahui berada di bawah pimpinan Lamek Taplo.

"Saat ini personel Satgas TNI-Polri sedang melaksanakan pengejaran dan penyisiran di sekitar TKP. Mohon doa dari kita semua agar situasi semakin kondusif, dan aktivitas dapat berjalan normal kembali," imbuhnya.

Baca Juga: Foto Tampang Sebby Sambom, Jubir OPM yang Ngaku Ketakutan Usai Dirampok Anggota KKB Papua

Saat ini aparat TNI-Polri sedang melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris KKB Ngalum Kupel tersebut.

Eksistensi awal KKB Ngalum Kupel saat pendeklarasian kodap pertahanan usai memperoleh senjata dan amunisi dari Helikopter MI-17 milik TNI AD yang jatuh pada tahun 2019.

Ketika itu, helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak sejak 18 Juni 2019 akhirnya ditemukan.

Baca Juga: Sanggup Beli Amunisi, Ini Jawaban Pimpinan OPM Lekagak Telenggen Sulit Ditangkap

(dok. Pendam XVII/Cenderawasih)
(dok. Pendam XVII/Cenderawasih)

Titik jatuhnya Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Pegunungan Bintang, Papua, Senin (10/02/2020).

Keberadaan bangkai heli tersebut diketahui setelah adanya unggahan sebuah foto yang dilakukan netizen viral di internet, pada Selasa (4/2/2020).

Mendapat petunjuk tersebut, Kodam XVII/ Cenderawasih langsung menerjunkan tim untuk melakukan penelusuran.

Baca Juga: Tragis! Dulu Bergelimang Harta Hingga Manjakan Rakyatnya, Kini Negara Ini Tak Mampu Pasok Listrik, Air Bersih dan Alat Medis ke Rumah Sakit yang Terancam Ambruk Jika Tangani Lonjakan Pasien Corona

Setelah dilakukan pencarian di lokasi sesuai petunjuk dalam foto tersebut, helikopter MI-17 akhirnya ditemukan oleh petugas dengan kondisi sudah hancur.

Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak sejak Jumat 18 Juni 2019 itu diketahui membawa 12 penumpang.

Terdiri dari 7 kru dan 5 anggota Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Yonif 725/WRG.

Adapun identitas tujuh kru helikopter adalah Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Ahwar (copilot), Kapten CPN Bambang, Serka Suriatna, Pratu Asharul, Praka Dwi Pur, dan Serda Dita Ilham.

Baca Juga: Ditembak Mati Kopassus, Lekagak Telenggen: Komandan Operasi OPM Diincar Saat Lakukan Pengintaian

IST
IST

Bangkai helikopter Mi-17

Sedangkan lima anggota Pamtas Yonif 725/WRG yakni, Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana.

Helikopter tersebut sebelumnya terbang ke distrik Okbibab akan lanjut di distrik Oksibil untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit di pos perbatasan RI-PNG.

Baca Juga: Bungkam Selama 25 Tahun Soal Misi Rahasia di Timor Timur, Sniper Terbaik TNI Akui Sengaja Simpan 1 Peluru Terakhir dalam Aksi Pertamanya Demi Alasan Ini

Sejak terbentuk, KKB Ngalum Kupel sempat beberapa kali memberikan pernyataan resmi kepada pers. Pernyataan itu disampaikan melalui Sebby Sambom, juru bicara TPNPB OPM.

Mereka menamakan diri sebagai Komando Daerah Pertahanan (KODAP) Ngalum Kupel dengan pimpinan Lamek Taplo.

Pada 16 Februari 2020, KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo memberikan pernyataan keras yang mengancam warga Papua.

"TPNPB OPM KODAP Ngalum Kupel mengeluarkan Peringatan Keras Kepada Orang Asli Papua dari Suku Ngalum di Kabupaten Pegunungan Bintang yang mana menjadi agen intelejen Indonesia segera berhenti dari kegiatan sebagai agen militer dan Polisi Indonesia."

Baca Juga: Foto Aksi Gagah Prabowo Subianto Kala Pimpin Kopassus Bebaskan Sandera OPM di Papua

TPNPB OPM/Sebby Sambom

Foto Lamek Taplo (kiri), komandan KKB Ngalum Kupel yang membentuk kodap pertahanan usai memperoleh senjata dan amunisi dari Helikopter MI-17 milik TNI AD pada tahun 2019.

"Kami juga memberikan penggantian kepada Orang Asli Papua dari Suku Ngalum di Kabupaten Pegunungan Bintang yang mana telah dan sedang mencari makan-minum dengan Pemerintah Negara Kolonial Republik Indonesia (NKRI) di Markas Kami, maka kami tidak pandang entah engkau tokoh adat kah? Atau tokoh pemudah kah? Atau tokoh agama kah?

Dan tokoh siapa pun segera berhenti, jangan pengkhianat Bangsa Papua, namun biarkan militer dan Polisi Indonesia datang sendiri, meminta datang dalam keadaan hidup kembali pulang mayat," tulis pernyataan TPNPB OPM.

"Orang Asli Papua dari suku Ngalum di Kabupaten Pegunungan Bintang khusus dan juga Orang Asli Papua pada saat di seluruh wilayah Papua Barat yang ada di birokrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia berharap dapat berbicara untuk Mempertahankan NKRI, dan dalam hal ini khususnya untuk Kabupaten Pegunungan Bintang kami TPNPB OPM Tidak akan kompromi."

Baca Juga: Profil Satgas Nanggala, Intelijen Tempur Kopassus yang Tembak Mati Lesmin Walker Komandan KKB Papua

Menurut Lamek Taplo, TPNPB OPM memiliki agen rahasia yang tersebar di seluruh Kabupaten Pegunungan Bintang, yang menjadi wilayah operasi Adalah daerah KODAP Ngalum Kupel.

"Jika Perang terjadi kemudian di Kabupaten Pegunungan Bintang antara Pasukan TPNPB dan Militer Indonesia, maka Kita Perlu menyampaikan bahwa ini bukan untuk meminta makanan atau minuman, tetapi untuk meminta kebebasan atau Papua Merdeka Penuh dari Putusan oleh Pemerintah Kolonial Republik Indonesia," lanjut Lamek Taplo, komandan KKB Ngalum Kupel.

"Kami adalah Penduduk Asli Papua dari suku Ngalum di Kabupaten pegunungan bintang, Papua yang telah mengenal budaya perang sejak nenek moyang kami ada di sana, sebelum orang kulit putih datang, kemudian kami sampaikan kepada Pasukan Keamanan Indonesia (TNI / POLRI) yang jika Anda datang ke Markas Besar kami, kami siap menerimanya di semua wilayah Kabupaten Pegunungan berbintang, dan ingat bahwa itu adalah wilayah kami TPNPB-OPM, oleh karena itu kami akan menjaganya dari udara atau jalan," tutup Lamek Taplo yang memiliki pangkat Brigjen dalam jajaran pasukan TPNPB OPM.

Baca Juga: Niat Busuk Perang Senjata Biologi Terbongkar, China Curi Data Laut Indonesia dengan Cara Ini

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya