Tega! Fotografer Ini Kuras Tabungan Kuliah Anaknya Demi Beli Kamera Baru, Sahabat: Si Anak Ingin Jadi Dokter

Kamis, 06 Mei 2021 | 17:21
dok. Camera Jabber

Kamera medium format Fujifilm GFX 50S. Seorang fotografer sampai tega kuras tabungan kuliah anaknya demi membeli kamera medium format Fuji.

Fotokita.net - Fotografer lepas ini begitu bernafsu ingin membeli kamera keluaran terbaru. Akibatnya, dia mengambil jalan pintas, kuras tabungan kuliah anaknya agar keinginannya tercapai.

Kisah ini bermula dari fotografer lepas bernama James P. Albini, yang tinggal di kota kecil, Scranton, Pennsylvania, Amerika Serikat.

Pekerjaan utama James adalah pengacara, namun dia punya hasrat tinggi pada dunia fotografi. Ia selalu tak mau kalah untuk mendapatkan kamera baru, yang ada di pasar industri fotografi.

Baca Juga: Harga Canon EOS R Dibanderol Rp 82 Juta, Apakah Kehebatan Kamera Mirrorless Ini Sepadan untuk Fotografi Lanskap?

Dari situlah, James nekat menghabiskan tabungan kuliah anaknya untuk membeli kamera baru.

Saat rekannya sesama fotografer, Tony Garreth, menelepon, James bercerita hal ini.

Sebagai sahabat, Tony mendengarkan cerita unik James itu.

Baca Juga: Cara Menentukan Harga Foto untuk Dijual ke Klien, Ini Hitungan Mudahnya

Menurut Tony,James adalah orang yang baik. Dia termasuk orang yang kalem, seperti kebanyakan fotografer.

"Tapi, dia tampaknya agak terobsesi dengan perlengkapan kamera, terutama bagi pria yang pekerjaan aslinya adalah sebagai pengacara," kata Tony.

Padahal, selama ini Jameskebanyakan hanya mengambil foto bunga di taman kota dan menatapnya saat diperbesar 400% di Lightroom.

"Lalu dari situlah, dia senang berdebat dengan orang-orang secara online tentang spesifikasi peralatan. Dia terus berbicara tentang peningkatan ke kamera medium format," terang Tony, yang sudah lama kenal dengan James.

Baca Juga: Foto Gadis Bandung yang Pamer Dicium Ular King Cobra 4 Meter, Netizen Sampai Merinding Hingga Viral

Sepertinya, kata Tony, James melupakan satu hal utama.

Dia punya anak yang akan kuliah tahun depan yang ingin menjadi dokter.

"Apakah dia tahu berapa biaya sekolah kedokteran? Anaknya punya kecerdasaan yang baik. Nilainya rata-rata B," jelas Tony.

Baca Juga: Beri Rekomendasi Baim Wong Kamera Rp 15 Juta, Ria Ricis Rela Kasih Alat Vlog Harga Segini Buat Kado Harris Vriza: Biar Dia Nggak Pinjam Kamera Lagi

Kelvin Layzuardy

Fujifilm GFX 50R

James lalu melihat nilai putranya. Ia pun mencari biaya sekolah kedokteran tanpa beasiswa. Dari situ James mulai mengevaluasi kembali prioritasnya.

Impian Jimmy, anak James, sepanjang hidupnya adalah menjadi seorang dokter.

"Kemudian lagi, impian saya selama tiga bulan terakhir adalah mendapatkan kamera Fujifilm medium format," begitu perkataan James kepada Tony.

Baca Juga: Anang Hermansyah Mampu Beli Kamera Leica Rp 400 Juta, Ini Reaksi Gus Miftah Disinggung Suami Ashanty Pakai Dukun Buat Lariskan Dagangan

"Sudah ada begitu banyak dokter di dunia, tetapi saya cukup yakin saya akan menjadi orang pertama di grup Facebook fotografi saya yang memiliki Fuji itu.

Si brengsek itu, Sean, yang mendapatkan Sony baru sebelum aku, akan sangat marah," terang James kepada Tony.

Namun, belakangan pada hari itu, cinta James sebagai seorang ayah mulai mendapatkan kembali rasionalitasnya, saat dia menyadari bahwa dia mungkin agak egois.

Baca Juga: Bisa Pamer Harga Kamera Leica Rp 400 Juta ke Raffi Ahmad, Rumah Orangtua Anang Jadi Sorotan, Kondisi Ruang Tamunya Bikin Syok

Kelvin Layzuardy

Fujifilm GFX 50R

"Ya, 100 megapiksel kualitas medium akan luar biasa, tapi saya rasa impian anak saya juga penting, dan biaya sekolah kedokteran sangat mahal."

"Jadi, saya melakukan apa yang akan dilakukan ayah yang baik: Saya mencetak aplikasi pinjaman pelajar untuknya!

Tidak sabar untuk mendapatkan Fuji itu! Sean akan sangat marah!"

Baca Juga: Foto Aurel Pakai Hijab Terus Dipuji, Atta Halilintar Ungkap Rahasia Hati Sang Istri

Tony pun terdiam saat mendengar curhat panjang lebar James.

Dia pun cuma bisa geleng-geleng kepala.

Baca Juga: Foto Malaysia Darurat Covid-19 Bikin Miris, Pakar UI: Tolong Jangan Remehkan Ini

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya