Fotokita.net - Istri Ridwan Kamil Covid-19 meski sudah 2 vaksin, Menkes Budi Gunadi Sadikin sentil hal ini: kita bukan Superman.
Istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Atalia Praratya terinfeksi virus corona. Dia mengaku terkejut setelah mendapatkan kabar terinfeksi oleh virus corona.
Sementara itu, Ridwan Kamil dipastikan tak terinfeksi virus corona setelah menjalani tes swab.
Atalia pun mengaku tak mengetahui asal muasal dirinya bisa tertular sebab bertemu dengan banyak orang dan masyarakat.
Akan tetapi, dia berharap tak ada orang yang dekat dengannya turut terinfeksi.
"Hari pertama masih kaget, baru dikabari, bingung, ketularan di mana karena memang saya bertemu dengan banyak sekali orang dan juga masyarakat," kata dia
Baru-baru ini, ia mengumumkan bahwa dirinya terpapar Covid-19 melalui akun Instagram pribadi miliknya @ataliapr pada hari Sabtu (27/4/2021).
"Assalamu’alaikum akang tetehh. Punten ada kabar kurang baik. Saya positif covid 19," tulisnya.
Ia pun menceritakan gejala yang dialaminya saat terjangkit virus yang diduga dari Wuhan, Cina ini."Tdk terasa apa2, penciuman normal, hanya kemarin, kepala sedikit pening. Saya pikir karena kehujanan," lanjutnya.Perempuan yang kerap dipanggil Bucin ini juga menjelaskan bahwa sang suami, Ridwan Kamil tidak terpapar.
Baca Juga: Adik Iparnya Dikabarkan Sudah Mualaf, Ternyata Dari Sini Sumber Uang Andrew White Hingga Bikin Hidup Nana Mirdad Tetap Mewah Usai Pensiun Jadi Artis"Keluarga besar pakuan alhamdulillahh termasuk pak gub, arka, adc, walpri, dll non reaktif semua," lanjutnya.Namun, dirinya justru meminta maaf karena ia tak tahu jika sudah tertular Covid 19."Mohon dimaafkan, saya jg tdk tahu tertular siapa karena banyak sekali yang saya temui termasuk masyarakat," tulis Atalia.
Ia juga mengingatkan kepada siapapun yang bertemu dengannya untuk segera memerikasakan diri.
Istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Atalia Praratya, terinfeksi oleh virus corona.
Adapun informasi yang dihimpun, Atalia telah menerima dua kali suntik vaksin virus corona. Dia pernah mengunggah momen mengikuti vaksinasi pada tanggal 5 Maret lalu.
Terlihat, Atalia mengenakan rompi warna biru tua dan sempat mengikuti rangkaian vaksinasi mulai dari cek tekanan darah, cek suhu tubuh, hingga pemeriksaan riwayat kesehatan atau screening.
Kemudian, dia disuntik vaksin dengan menunjukkan jari tangan berbentuk huruf V.
"Alhamdulillah, akhirnya mendapat panggilan untuk divaksin dalam kapasitas sebagai Satgas COVID-19 Jabar," tulis keterangan dalam unggahan tersebut sebagaimana dilihat, Sabtu (17/4/2021).
Atalia lalu sempat mengikuti berbagai kegiatan usai menerima vaksinasi. Informasi yang dihimpun, Atalia tepatnya mengikuti vaksinasi pertama pada tanggal 4 Maret kemudian vaksinasi kedua tanggal 18 Maret.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan bahwa masyarakat masih berpeluang tertular Covid-19 meskipun telah disuntik vaksin.
"Jangan habis disuntik merasa jadi Superman, merasa lebih kuat dari Kapolres atau bapak Brigjen. Kekebalan itu baru optimal 28 hari setelah suntikan kedua. Itu tidak mengubah Bapak Ibu menjadi Superman," ujar Budi Gunadi dalam konferensi video, Sabtu, 13 Maret 2021.
Meskipun demikian, Budi mengatakan masyarakat yang telah mendapat vaksinasi akan memiliki antibodi.
Sehingga, kalau virus datang diharapkan bisa mati dalam satu hingga dua hari.
"Karena ada tentaranya di dalam. Jadi menularkannya tidak banyak. Tapi Bapak Ibu tetap masih bisa kena. Mudah-mudahan kalau masuk rumah sakit dirawatnya tidak lama," tutur Budi.
Budi pun mengingatkan bahwa hingga kini belum ada penelitian yang memastikan kalau masyarakat yang sudah divaksin tidak bisa lagi tertular Covid-19. "Tetap bisa kena, tapi tubuh kita lebih kuat."
Dengan demikian, ia mewanti-wanti masyarakat sehabis disuntik agar tetap mengenakan masker ketika beraktivitas. Apalagi, vaksin baru optimal 28 hari setelah suntikan kedua.
"Setelah disuntik vaksin tetap pakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan. Balik lagi, ini membuat kita lebih kuat.
Kalau terinfeksi bisa cepat sembuh dan tidak usah masuk rumah sakit. Tapi ini tidak menjadikan kita superman atau manusia setengah dewa," tutur Budi.
(*)