Fotokita.net - Ajun Perwira dapat apa? Jennifer Jill akui jual warisan suami pertamanya saat pabrik uang Max Armand disebut bangkrut.
Setelah suami pertamaya, Maxwell Armand meninggal dunia, Jennifer Jill menikah dengan Ajun Perwira yang memiliki usia jauh lebih muda darinya.
Keduanya diketahui terpaut usia 17 tahun.
Banyak spekulasi buruk bermunculan pada Ajun Perwira karena dituding hanya mengincar harta Jennifer Jill semata.
Mendengar kabar tentang Ajun Perwira yang berkeliaran tersebut, Jennifer Jill membantah kabar tersebut mentah-mentah.
Hal tersebut Jennifer Jill ungkapkan di konten 'Di Balik Pintu' di kanal Youtube Boy William (14/10/2020) dikutip dari laman GridHits.
Awalnya Jennifer Jill menceritakan jika Ajun Perwira tidak akan menerima bagian harta warisan karena semua hartanya itu dikhususkan untuk anaknya.
"Enggak (Ajun menerima warisan), ini punya mantan suami gue dan anak-anak gue. Jadi apapun itu, semua (harta) akan diberikan pada anak," ucap Jennifer.
Mantan suami Maxwell Armand itu juga menceritakan pada suatu momen ketika Jennifer baru saja menjual sebuah properti dan membagikan hasilnya untuk empat anaknya.
Tak memberi bagian hasil penjualan untuk Ajun, anak-anak Jennifer justru berinisiatif sendiri untuk memberi bagian untuk sang aktor tersebut.
"Jadi kemarin kita ada satu properti yang kita jual, itung-itungan buat 4 anak kan," tutur Jennifer.
"Terus Philo (anak Jennifer) bilang 'kita mau ngasih buat Ajun?', terus aku bilang enggak."
"Tapi anak-anak gue bilang, 'Enggak apa-apa ayo kita beri sebagian untuk Ajun'," lanjutnya.
Anaknya berinisiatif untuk memberi bagian hasil penjualan properti untuk Ajun, Jennifer merasa tak masalah dengan hal tersebut.
Namun ia tak ingin memberi secara langsung untuk Ajun.
"Oh, enggak apa-apa (anaknya beri bagian untuk Ajun), tapi dengan anak gue, bukan dari gue. Jangan pernah datengnya dari gue," ucap Jennifer.
"Banyak yang bilang Ajun morotin, tapi enggak ada yang morotin gue," tegasnya.
"Gue diporotin ama anak-anak gue doang, anak-anak gue yang morotin dan Ajun enggak morotin gue," pungkasnya sambil bercanda.
Suami pertama Jennifer Jill, Max Armand ternyata bukan orang sembarangan. Max Armand adalah mantan pembalap gokart nasional.
Tak hanya itu, ia juga membiliki 3 bisnis raksasa yang kini dikelola oleh Jennifer Jill dan anak-anaknya.
Sosok Max Armand juga cukup tersohor di dunia otomotif Tanah Air.
Ia dikenal sebagai salah satu orang yang berjasa dalam pembangunan Sirkuit Internasional Sentul.
Darah pembalap pada dirinya kemudian diwariskan kepada sang anak, Philo Paz Armand.
Tak banyak informasi yang beredar di media terkait sosok Max Armand, selain sejumlah bisnis rakasasa yang dikelolanya.
Tak heran dari kerja keras tersebut, Max Armand bisa memberikan harta warisan yang disebut tak habis hingga 10 turunan.
Berikut sosok Max Armand selengkapnya.
Biodata Max Armand
Maxwell Armand merupakan pembalap gokart nasional dan pemimpin banyak perusahaan, salah satunya adalah PT Asmina Koalindo Tuhup dan ada pula Borneo Lumbung Energy & Metal. Di perusahaan terakhir itu, Max Armand tercatat sebagai direktur perseroan sejak 2015.
Max Armand meninggal dunia pada 20 Januari 2017 lalu.
Dari pernikahannya dengan Maxwell Armand, Jennifer Jill Supit dikarunai tiga orang putra.
Mereka adalah Philo Paz Armand, Jethro Jevo Armand, dan Abisya.
Philo Paz Patrick, adalah pembalap GP2 sekaligus kekasih artis Steffi Zamora.
Sementara putra keduanya, Jethro Jevo Armand, berprofesi sebagai pembalap gokart.
Sepertinya, Maxwell Armand begitu ingin menunjukkan dunia otomotif Indonesia kepada sang anak.
Sejak kecil Philo Paz selalu dibawa sang ayah tampil di arena balap.
Saat ini, anak sambung Ajun Perwira itu masih tetap menjalani karirnya di dunia balap.
Beberapa foto yang diunggah oleh Philo pun saat bersama sang ayah sering dipamerkannya.
Melalui Instagram pribadinya, Philo Paz Armand dengan bangga menyebut sang ayah adalah pahlawan hidupnya.
Bisnis Batu Bara, Tambang, dan Pesawat
Mantan suami Jennifer Jill tak hanya sukses di satu bisnis saja.
Selain moncer di dunia otomotif, ia juga memiliki ketertarikan untuk mengelola bisnis batu bara hingga pesawat terbang pribadi.
Tak sampai di situ, sumber uang Jennifer Jill semakin mengalir deras setelah ditinggali bisnis tambang oleh mendiang suaminya.
Diketahui, bisnis tambang tersebut kini dikelola Jennifer Jill dan anak-anaknya.
"Terus banyak kerja sama sama temannya yang banyak sekali berhubungan dengan tambang. Ada lah beberapa yang sudah dia tanam, anak-anak mulai (mengelola),” kata Jennifer Jill dikutip dari tayangan Hotman Paris Show beberapa waktu lalu.
Dalam tayangan itu pula, Jennifer membenarkan bahwa kekayaannya tak habis 7 turunan bahkan 10 turunan.
Dengan kekayaan itu, tak heran Jennifer Jill dan Max Armand mampu membangun rumah senilai Rp 100 miliar. Bangunan rumah Jennifer diimpor secara langsung dari luar negeri seperti marmer hingga kaca anti peluru.
Sayangnya, pada awal tahun 2020, salah satu perusahaan batu bara Max Armand, PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk dinyatakan bangkrut hingga harus ditendang dari Bursa Efek Indonesia.
Ketika itu,dalam keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen perusahaan, kinerja keuangan 2018 justru “terjun bebas” dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Dalam keterbukaan informasi pada Selasa (11/2/2020), Borneo Lumbung Energi mencatatkan kerugian sebesar US$ 46,59 juta pada 2018, turun drastis dari perolehan laba bersih sebesar US$ 34,32 juta pada 2017.
Penurunan laba tersebut disebabkan berkurangnya secara drastis pendapatan bersih perusahaan dari US$ 241,7 juta menjadi US$52,7 juta.
Di sisi lain, jumlah kewajiban naik tipis dari US$1,7 miliar menjadi US$ 1,72 miliar. Sedangkan aset justru turun dari US$ 989 juta menjadi US$ 957 juta.
Kinerja nan tak moncer ini juga yang jadi pertimbangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (20/1) resmi menghapus pencatatan sham PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN).
Perusahaan tambang terintegrasi itu dinyatakan delisting per Jumat (17/1) atau emiten pertama yang dihapus pencatatannya dari bursa pada tahun ini.
Pengumuman potensi delisting ini diikuti oleh pengumuman penghapusan pencatatan pada 10 hari kemudian. Menurut Bloomberg, transaksi terakhir saham BORN adalah pada 29 Juni 2015 dengan harga Rp 50 per saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis BEI, penghapusan saham BORN menyusul penghentian perdagangan saham (suspend) Borneo sejak 4 Mei 2015.
Penghentian perdagangan saham kembali diberlakukan di pasar negosisi pada 9 Mei 2019.
Alasan BEI menghapus pencatatan saham BORN adalah perusahaan mengalami kondisi atau peristiwa yang secara signifikan berpengaruh terhadap kelangsungan usaha baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status perusahaan tercatat sebagai perusahaan terbuka.
Di luar itu, perusahaan tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.
(*)