China Main Tunjuk Hidung Negara Ini Jadi Sumber Covid-19, Hasil Penyelidikan WHO di Wuhan Picu Amarah, Ada Apa?

Jumat, 12 Februari 2021 | 10:38
Tribunstyle

Pasar Wuhan, setelah satu tahun dituding menjadi penyebar pertama virus corona.

Fotokita.net - China main tunjuk hidung negara ini jadi sumber Covid-19, hasil penyelidikan WHO di Wuhan picu amarah, ada apa?

Tim dari Badan Kesehatan Dunia ( WHO) yang mendatangi Wuhan untuk mencari asal-usul virus corona, tidak mendapatkan jawaban di sana.

Sebelumnya dipercaya bahwa virus penyebab Covid-19 berasal dari kelelawar dan menular ke manusia melalui hewan perantara lainnya.

Pakar luar negeri WHO Peter Ben Embarek mengatakan, identifikasi hewan masih dalam proses dan tidak adanya kelelawar di Wuhan mengurangi kemungkinan penularan langsung ke manusia.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Makin Parah, Hotel Bintang 5 Putuskan Jualan Nasi Bungkus Rp 7.000, Ternyata Malah Dapat Respon Begini

Kemungkinan besar berasal dari spesies perantara, katanya, dan mendukung klaim China bahwa bahwa tak ada bukti terjadi wabah besar di Wuhan sebelum Desember 2019, bulan pertama tercatatnya kasus virus corona jenis baru.

Liang Wannian kepala tim gabungan dari pihak China menerangkan, penularan dari hewan tetap sangat memungkinkan, tetapi sumbernya harus ditemukan dulu.

Ben Embarek turut membantah teori bahwa kebocoran di laboratorium virologi Wuhan yang menyebabkan pandemi.

Baca Juga: Hampir 1 Tahun Pandemi, Kasus Covid-19 Tembus 1,1 Juta, BMKG Mendadak Beri Peringatan Buat 5 Provinsi Ini

"Hipotesis insiden laboratorium sangat tidak mungkin. Tidak ada dalam hipotesis yang akan kami sarankan untuk penelitian di masa mendatang," terangnya dikutip dari AFP.

Otoritas China menyatakan, Covid-19 yang berada di Wuhan kemungkinan berasal dari kepala babi yang diimpor.

"Negeri Panda" langsung menangguhkan impor produk makanan beku, setelah ada bukti virus corona datang ke Pasar Seafood Huanan lewat cara ini.

Baca Juga: Disindir Pakai Foto Ngopi Moeldoko, Mantan Jubir SBY Malah Singgung Perbedaan Kudeta Myanmar dengan Indonesia: Jenderal Mau Kudeta Mayor

Badan kesehatan setempat berkali-kali menyodorkan klaim bahwa corona berasal dari makanan beku, termasuk kepala babi dan boga bahari.

Dalam konferensi pers pada Selasa (9/2/2021), China mengeklaim teori "transmisi cold-chain" dibahas secara intensif.

Temuan itu bahkan dipresentasikan oleh tim berisi pakar internasional yang dikerahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) ke Wuhan.

Baca Juga: Sudah Dua Kali Bina Rumah Tangga, Yuni Shara Malu-malu Akui Cuma Rasakan Ini Saat Jalin Asmara dengan Raffi Ahmad

"SARS-Cov-2 bisa tahan di kondisi yang ditemukan di pengemasan produk makanan beku," kata pejabat Komisi Kesehatan Nasional China, Liang Wannian.

Jika teori itu benar, temuan itu mendukung klaim Beijing bahwa Covid-19 berasal dari luar Wuhan dan ada sebelum Desember 2019.

Pada Juni, "Negeri Panda" kembali mengalami peningkatan kasus virus corona setelah 55 hari minim kasus di pasar grosir makanan.

Penyebaran itu sempat membuat pemerintah setempat menerapkan lockdown parsial, dengan investigasi menemukan kesamaan genetik infeksi dan sisa virus di salmon beku.

Pemerintah setempat kemudian memberikan klaim lain, termasuk temuan melibatkan kepala babi yang diimpor dari Amerika Utara.

Baca Juga: Nama Munarman Keluar dari Mulut Terduga Teroris, Sosok Ini Malah Sebut FPI Punya Ritual Berbeda dengan ISIS: 'Mereka Seperti Orang NU'

Mereka menyebut dua pekerja di kota pelabuhan Tianjin sudah terpapar melalui kepala binatang, dilansir Daily Star Rabu (10/2/2021).

Meski begitu, pejabat setempat tidak menyebut apakah kepala binatang itu juga positif terinfeksi virus corona.

Daniel Lucey, pakar penyakit menular di Pusat Medis Universitas Georgetown AS berujar, teori makanan beku harus membutuhkan studi lanjutan.

"Dari semua pasar seafood di China, Asia, dan seluruh dunia, kenapa produk itu menyebabkan wabah di Wuhan?" tanya Lucey.

Baca Juga: Hore! Gaji PNS Naik Tahun Ini, Berikut Rincian Pendapatan ASN yang Direvisi Pemerintah, Totalnya Bikin Iri Karyawan Swasta

Tetapi pendapat itu direspons Dale Fisher, pakar penyakit menular di National University of Singapore di Singapura.

Fisher menjelaskan sangat masuk akal jika tim penyelidik dari WHO memikirkan teori tersebut.

Namun, dia mengakui susah mengetahui adanya penyebaran di luar Wuhan.

Baca Juga: Jadi Tersangka Karena Pasar Muamalah, 2 Ulama Ini Pengaruhi Zaim Zaidi Pakai Uang Dinar dan Dirham dalam Setiap Transaksinya

Kemarahan muncul terhadap hasil penyelidikan WHO yang dituduh "menutupi" asal-usul Covid-19 di China karena disebutkan virus corona tidak berasal dari pasar makanan laut atau dari kebocoran laboratorium di Wuhan.

Sebelumnya, sebuah dugaan digaungkan sejak awal bahwa asal-usul Covid-19 yang muncul pertama di Wuhan itu berasal dari hewan yang dijual di Pasar Makanan Laut Huanan menular ke manusia.

Dugaan lainnya adalah asal-usul Covid-19 berada di Institut Virologi Wuhan yang kemudian bocor dan menyebar semakin luas.

Baca Juga: Adukan Ulah Abu Janda ke Wapres, Sahabat Habib Rizieq Ini Murka Usai Dituding Jadi Penyebab Kasus Sang Pegiat Media Sosial

Kedua dugaan itu menimbulkan protes dan bantahan dari pemerintahan China.

Melansir The Sun pada Selasa (9/2/2021), temuan WHO tampaknya sebagian besar mendukung protes Partai Komunis bahwa virus itu mungkin berasal dari luar perbatasannya dan penyangkalan berulang atas kecelakaan laboratorium.

Hal itu bisa hanya akan memicu tuduhan bias "China-sentris" oleh WHO yang telah dilobi dengan keras oleh AS.

Baca Juga: Blak-blakan Sebut Uang Bulanan Rp 450 Juta, Rumah Sederhana Ibu Mertua Ussy Sulistiawaty Langsung Curi Perhatian, Ini Foto-fotonya

Meski menawarkan penjelasan lebih lanjut, tim WHO mengakui bahwa mereka gagal mengidentifikasi sumber asli wabah Covid-19.

Anggota parlemen Inggris, Tobias Ellwood, Ketua Komite Pertahanan, mengatakan kepada The Sun Online, "Ini sepenuhnya menutupi kesalahan."

"Mengingat kehancuran ekonomi global dan jumlah kematian yang disebabkan oleh pandemi ini, tidak pernah lagi negara yang bertanggung jawab atas wabah dibiarkan menghalangi penyelidikan internasional selama 12 bulan penuh," ujarnya.

Rezim Partai Komunis telah lama dituduh menutupi asal-usul pandemi virus corona, dan terus berusaha untuk menepis kesalahan.

Baca Juga: Pantas Bikin Hati Sepupu Sandiaga Uno Adem, Sosok Ayahanda Syekh Ali Jaber Terungkap Hingga Banjir Pujian dari Netizen

Ilmuwan WHO muncul bersama dengan para ilmuwan China saat meragukan pasar makanan laut Wuhan sebagai sumber asli dan menolak kemungkinan sumber berasal dari kebocoran laboratorium dengan mengatakan "sangat tidak mungkin".

Dr Peter Ben Embarek, Kepala Misi WHO, mengatakan, "Hipotesis insiden laboratorium sangat tidak mungkin menjelaskan masuknya virus ke dalam populasi manusia."

"Oleh karena itu, tidak ada dalam hipotesis yang akan kami sarankan untuk penelitian di masa depan," ucapnya.

Baca Juga: Dipancing Deddy Corbuzier, Raffi Ahmad Blak-blakan Sebut Pakai Obat Perangsang, Tapi Sang Mantan Malu-malu Akui Cuma Rasakan Ini Saat Bersama Suami Nagita Slavina

Sebaliknya, tim tersebut menawarkan penjelasan spekulatif termasuk kemungkinan melompatnya virus dari hewan ke manusia di tempat lain, atau bahkan mungkin telah melewati batas makanan beku.

WHO menyimpulkan bahwa virus kemungkinan berpindah ke manusia dari hewan, tetapi sekarang pertanyaannya adalah di mana hal ini terjadi karena ada keraguan terhadap pasar makanan laut sebagai sumber penularan aslinya.

Baca Juga: Bikin Lemas Sosok Ini Usai Terima Pesan WA, Tabiat Asli Ayu Ting Ting Terbongkar Hingga Adit Jayusman Langsung Mundur dari Rencana Besar

Tim juga mengakui virus itu mungkin telah beredar di wilayah lain di China "beberapa pekan" sebelum diidentifikasi, ketika virus telah menyebar di pasar makanan laut di Wuhan.

Konferensi pers para peneliti WHO dimulai setelah penundaan 20 menit dan dianggap justu membuat dunia dengan lebih banyak pertanyaan dari pada jawaban karena misteri semakin dalam ke asal-usul pandemi yang telah menewaskan lebih dari 2,3 juta orang.

Seorang juru bicara No.10 mengatakan kepada The Sun Online, "Kami mendukung penyelidikan WHO, yang penting terbuka dan transparan. Kami akan menunggu informasi lebih lanjut tentang temuan mereka."

Jamie Metzl, seorang rekan senior di Dewan Atlantik dan penasihat WHO, mengatakan kepada The Sun Online, "Menolak hipotesis kebocoran laboratorium tampaknya langkah yang salah oleh tim investigasi WHO."

"Untuk membuat pernyataan ini kredibel, mereka akan membutuhkan akses penuh dan tidak terbatas ke semua catatan, sampel, dan personel kunci dari WIV (Institut Virologi Wuhan) dan lab lain, yang jelas tidak mereka miliki," terang Metzl.

Baca Juga: Belum Ada yang Dijadikan Tersangka, Sahabat Habib Rizieq Ini Malah Dicecar 23 Pertanyaan Saat Jadi Saksi Kasus Abu Janda

"Kami masih membutuhkan penyelidikan forensik internasional yang tidak terbatas untuk melihat semua kemungkinan hipotesis," ungkapnya.

Dr Ben Embarek mengatakan, penyelidikan WHO telah mengungkap informasi baru, tetapi tidak secara dramatis mengubah gambaran wabah tersebut.

Dia menambahkan pekerjaan untuk mengidentifikasi asal-usul virus corona ke reservoir alami kelelawar, tetapi kecil kemungkinan mereka berada di Wuhan.

Pakar WHO juga mengatakan akan bermanfaat untuk mengeksplorasi, apakah hewan liar yang dibekukan di pasar dengan kondisi yang tepat dapat kondusif untuk penyebaran virus corona yang cepat.

Baca Juga: Bak Dapat Amunisi Baru, Kabar Fadli Zon Ditendang Gerindra Beredar, Denny Siregar Langsung Serang Begini: Pantas Ga Sibuk Ngetwit Lagi

Menurut laporan, tim WHO hanya menghabiskan waktu satu jam di pasar makanan laut di Wuhan, di mana banyak kelompok infeksi pertama yang dilaporkan muncul lebih dari setahun yang lalu.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya