Tak Pernah Takut Dijemput Malaikat Maut, Alasan Kapten Afwan Enggan Terbang di Hari Jumat Bikin Terharu

Minggu, 31 Januari 2021 | 12:20
Tribunnewsmaker.com

Pemakaman Kapten Afwan diwarnai pilu

Fotokita.net - Tak pernah takut dijemput malaikat maut, alasan Kapten Afwan enggan terbang di Hari Jumat bikin terharu, warganet pun bisa lega.

Kapten Afwan kini beristirahat dengan tenang di Taman Makam Bahagia Pondok Rajeg, Cibinong,

Sebelum dimakamkan, jenazah Kapten Afwan disalatkan di Masjid Addaulah, Perum Bumi Cibinong Endah.

Iring-iringan mobil pengantar jenazah tiba di TMB Pondok Rajeg sekitar pukul 13.00 WIB.

Baca Juga: Sosok Captain Afwan Belum Juga Ditemukan, Penyebab Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air Mulai Terkuak, Ada Masalah di Bagian Ini

Isak tangis keluarga pun pecah saat iring-iringan pilot dan pramugara membawa peti mati almarhum.

Rintik hujan turut mengiringi prosesi pemakaman Kapten Afwan, seolah langit pun ikut bersedih atas kepergian pilot Sriwijaya Air SJ 182 itu.

Peti jenazah Kapten Afwan ditandu oleh rekan-rekan pilotnya dan diantar oleh keluarga, para pramugari Sriwijaya Air dan tetangganya.

Baca Juga: Sama-sama Keluar dari TNI AU, Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Ternyata Adik Angkatan Kapten Pesawat Air Asia QZ 8501 yang Jatuh Tahun 2014

Hujan yang mengguyur terlihat membasahi kain hitam yang menutupi peti jenazah dan sejumlah pilot dan pramugara yang menggotong peti jenazah Kapten Afwan.

Istri Kapten Afwan, Pipit Rahmawati dan kedua anaknya tampak tak kuasa menahan tangis di sela-sela prosesi pemakaman, mata mereka terlihat sembab.

Tangis Pipit pecah tatkala jenazah Kapten Afwan dibawa mendekati liang lahat dan melihat detik-detik suaminya dimakamkan.

Pipit terlihat mengusap air mata yang mengalir di pipinya.

Baca Juga: SJ 182 Disebut Sehat Sebelum Terbang, Sosok Ini Sudah Ingatkan Soal Potensi Bahaya Pesawat Sriwijaya Air Hingga Mundur dari Jabatannya

Sementara pihak keluarga lainnya tampak menguatkan dan memberikan motivasi agar Pipit selalu tabah dan ikhlas.

Proses pemakaman Kapten Afwan berlangsung dengan penghormatan dari para Pilot, Pramugari dan Pramugara.

Sebelum dimakamkan, jenazah Kapten Afwan sempat disemayamkan di rumah duka, kurang lebih selama satu jam.

Menurut perwakilan keluarga, itu demi dua putri Kapten Afwan.

Pasalnya, dua putrinya masih merasa Kapten Afwan tengah menjalankan tugasnya sebagai pilot dan berharap segera pulang.

Baca Juga: Selain Sriwijaya Air SJ 182, 3 Pesawat Nahas Ini Juga Tak Pancarkan Sinyal ELT, Apa Penyebabnya?

"Jenazah ini disemayamkan kurang lebih satu jam karena untuk memberikan kesempatan pada dua putrinya.

Mereka masih berharap Abinya pulang dan masih merasa jika Abinya itu masih terbang."

"Jadi untuk memberikan kesempatan berpisah pada orangtuanya,

maka akan disemayamkan terlebih dahulu di dalam," terang perwakilan keluarga dikutip dari Tribun Jakarta.

Baca Juga: Diidentifikasi dengan Cara Ini, Jenazah Pemilik Jaket Minnie Mouse yang Bikin Trenyuh Dikenali, Kisah Pilu Sang Ibunda Ikut Terungkap

Sikap mulia sosok Kapten Afwan begitu membekas dan berkesan bagi rekan kerjanya di Sriwijaya Air.

Pramugari Sriwijaya Air bahkan sampai tahu kebiasaan yang selalu dilakukan Kapten Afwan setelah menerbangkan pesawat.

Ada satu kebiasaan Kapten Afwan yang tak pernah tertinggal bila sudah berhasil mendaratkan pesawat.

Pramugari Sriwijaya Air bercerita, Kapten Afwan merupakan sosok yang rajin beribadah.

Baca Juga: Media Asing Ramai-ramai Soroti Jatuhnya SJ 182, Basarnas Mendadak Bagikan Kabar Duka dari Daerah Ini: Danramil Ikut Jadi Korban Meninggal

Jetphotos.com/Abdiel Irvan
Jetphotos.com/Abdiel Irvan

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 PK CLC yang diduga jatuh di Kepulauan Seribu

Selain itu, Kapten Afwan juga rajin mengingatkan rekan-rekannya untuk menunaikan sholat lima waktu.

Tak sampai situ saja, pramugari Sriwijaya Air menceritakan soal kesabaran Kapten Afwan hingga dirinya tak pernah marah.

"Gak pernah tinggal ibadah, baik banget sangat baik dan tidak pernah marah walaupun keadaan terbang delay atau ada masalah kapten gak pernah komplain marah gitu, penerbangan kita lancar-lancar aja," kata pramugari Sriwijaya Air dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Intens Investigasi.

Baca Juga: Kerap Ingatkan Shalat 5 Waktu Lewat Status WA, Captain Afwan Tunjukkan Perilaku Ganjil Sebelum Lepas Landas: Kok Tumben Abi Beda..

Ia bercerita terakhir terbang bersama Kapten Afwan pada bulan Desember 2020.

Sementara rekannya, Mareta pada Januari 2021.

Keduanya mengatakan Kapten Afwan selalu bisa menjadi tempat curhat.

Baca Juga: Suara Ledakan Bikin Syok Warga Pulau, KNKT Duga Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Hancur Berkeping-keping Karena Kejadian Ini

Solusi yang diberikan pun, katanya, selalu dapat diterima dengan baik.

"Kalau kita kaya ada masalah mau curhat kapten gak pernah kasih nasihat yang langsung tujuannya tapi dengan tausyiah,

jadi gak langsung menjudge, tapi dengan tausyiah, buat kita mikiri oh iyah," katanya.

Mareta lalu mengungkap satu kebiasaan Kapten Afwan setiap landing.

Menurutnya, Kapten Afwan selalu menghubungi keluarganya bila telah landing.

"Kapten selalu inget keluarganya, setiap abis landing pasti dia selalu video call sama anaknya, istrinya, jadi inget keluarganya terus," kata Mareta.

"Gak pernah lupa," tambah rekannya.

Menurutnya setiap selesai menerbangkan pesawat Kapten Afwan selalu langsung pulang.

"Kapten landing langsung pulang, gak pernah nongkrong, selesai pulang," katanya.

Baca Juga: Muncul Tanda Bahaya Buat Boeing 737-500, Pakar Ungkap Penyebab Sriwijaya Air SJ 182 Hilang Kontak Hingga Terjun Bebas ke Laut

Sosok yang Sederhana

Meski Kapten Afwan telah berpulang, namun kepribadiannya yang baik selalu dikenang bagi semua pihak, tak terkecuali oleh Sekjen Forum Komunikasi Pilot IDPPSDB (Forkip), Kapten S Fuadin AS.

Fuadin menceritakan bahwa Kapten Afwan merupakan teman yang menyimpan banyak kenangan lantaran kepribadiannya yang rendah hati.

"Dia itu rekan kerja yang benar-benar berprilaku baik ya. Walaupun dia berpropesi sebagai pilot tapi dia hidup sangat sederhana," ujarnya.

Baca Juga: Disebut Positif Covid-19 Usai Kunjungi Sulbar dan Kalsel, Ternyata Sumber Kekayaan Kepala BNPB Doni Monardo Berasal dari Sini

Lebih lanjut, Fuadin membeberkan bahwa Kapten Afwan semasa hidupnya kerap mengingatkan orang lain untuk tidak lupa menjalankan ibadah.

"Beliau juga banyak mengajak teman-teman Pilot dan lingkungan tempatnya tinggal menyiar Agama Islam.

Dia selalu mengingatkan untuk beribadah," tegasnya.

Baca Juga: Mampu Temukan Black Box Sriwijaya Air, Kecerdasan Pasukan Elit TNI AL Ini Bikin Pembajak Minta Ampun Hingga Tuai Pujian Dunia

Kebiasaan mulia Kapten Afwan, pilot Sriwijaya Air SJ 182 akan selalu dikenang.

Jenazah kapten Afwan, berhasil teridentifikasi pada Jumat, 29 Januari 2021.

Kapten Afwan teridentifikasi setelah hampir semua penumpang dan kru ditemukan.

Mengingat kejadian pilu beberapa minggu lalu, pesawat yang dikemudikan Kapten Afwan jatuh di kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Baca Juga: Operasi SAR Dihentikan Hingga 47 Korban Sriwijaya Air Sudah Diidentifikasi, Seorang Kru SJ 182 Ternyata Masih Belum Ditemukan, Siapa?

Sebagian puing-puing pesawat telah ditemukan dalam kondisi hancur.

Begitu pun dengan penumpang dan krunya yang sudah dimakamkan oleh anggota keluarga.

Peristiwa duka ini menggemparkan Indonesia di awal tahun 2021.

Selama proses pencarian korban, banyak orang memperbincangkan sosok kapten Afwan.

Banyak orang bersaksi, kapten Afwan merupakan sosok yang baik hati dan taat beribadah.

Oleh karena ini, banyak orang menyebut perjalanan kapten Afwan kali ini sebagai rute Jakarta menuju surga.

Baca Juga: Beredar Video Detik-detik Suasana Kabin Sriwijaya Air SJ 182 Sebelum Jatuh, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya yang Terjadi

Jenazah Kapten Afwan yang teridentifikasi terakhir dinilai mencerminkan kepribadian sang pilot yang selalu taat prosedural.

Sebab, Kapten Afwan berhasil diidentifikasi setelah hampir seluruh korban dan awak kabin teridentifikasi.

Kisah ini sangat sesuai dengan prosedur penerbangan yang selalu dipatuhi Kapten Afwan.

Baca Juga: Selain Temukan Kotak Hitam SJ 182, Pasukan Elit TNI Ini Ternyata Juga Sukses Angkat Black Box Lion Air JT 610 Hingga Dapat Hadiah dari Luhut Binsar

Ia selalu memastikan semua penumpang dan awak pesawat lebih dulu turun dari pesawat, barulah ia yang keluar belakangan.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Alda Refa, istri Okky Bisma yang menjadi salah satu pramugara korban tragedi Sriwijaya Air tujuan Jakarta-Pontianak tersebut.

Kebaikan Kapten Afwan tak hanya dibicarakan banyak orang, ada bukti yang pernah merekam kebiasaan baik pilot tersebut.

Sebuah CCTV sempat beredar memperlihatkan Kapten Afwan berada di minimarket.

Sambil berbelanja, Kapten Afwan sempat memberikan camilan kepada karyawan di minimarket tersebut.

Selain itu dilansir dari kolom komentar YouTube Intens Investigasi, seorang warganet menyebut Kapten Afwan tak mau terbang pada hari Jumat.

Alasannya adalah sang pilot takut tak bisa melaksanakan salat Jumat.

Baca Juga: Foto 3D Detik-detik Jatuhnya SJ 182 Diunggah, KNKT Ungkap Temuan Mengejutkan Ini Usai Lihat Data dan Sebaran Puing di Dasar Laut

"Lega karena sosok yang paling ditunggu kabarnya telah ditemukan," tulis pemilik akun clausya bhitrissyana dikutip TribunJakarta.com, Minggu (31/1/2021).

"Seseorang yg tidak mau terbang pada hari Jumat, di karenakan takut tidak bisa sholat Jumat, dan di hari Jumat pula beliau di temukan," sambungnya.

Hingga kemudian, jenazah pria baik hati ini berhasil teridentifikasi pada hari Jumat tanggal 29 Januari kemarin.

Baca Juga: Usia Boeing 737-500 SJ 182 Disorot, Media Asing Sebut 2 Faktor Ini Jadi Penyebab Pesawat Sering Jatuh di Indonesia

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya