Tertangkap Kamera Saat Pelesiran Keluar Bui, Penampilan Baru Tukang Cuci Mobil Ini Bikin Syok Usai Garong Uang Negara Rp 2,3 Triliun

Jumat, 29 Januari 2021 | 12:36
Tribunnews

Tampilan baru Setya Novanto

Fotokita.net - Tertangkap kamera saat pelesiran keluar bui, penampilan baru tukang cuci mobil ini bikin syok usai garong uang negara Rp 2,3 triliun.

Beberapa waktu lalu, foto Setya Novanto yang tengah pelesiran di luar sel penjara beredar di media sosial.

Hal ini bukan yang pertama kali, sebelumnya Mantan Ketua DPR RI tersebut juga kerap tertangkap kamera di luar sel penjara.

Terpidana kasus korupsi e-KTP tersebut diketahui berada di luar lapas setelah foto pria yang diduga dirinya tengah pelesiran di Kabupaten Bandung Barat beredar.

Foto yang beredar menunjukan sosok Setnov mengenakan topi dan masker tengah bersama seorang wanita yang diduga istrinya.

Baca Juga: Tak Cuma Hukuman 3 Bulan Kerja Paksa Buat Warga yang Ogah Pakai Masker, Kim Jong Un Juga Jatuhkan Sanksi Berat Ini Bagi Penduduk Korea Utara yang Doyan Menonton Drama Korea

Dalam foto tersebut, Setya Novanto memakai kemeja lengan pendek putih dan celana panjang.

Alhasil, Setya Novanto pun langsung dibawa keluar Lapas Sukamiskin pada pukul 22.30 WIB, Jumat (14/6/2019), untuk dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur di Kabupaten Bogor.

Kakanwil Kemenkum HAM Jabar Liberty Sitinjak membenarkan, Setya Novanto dipindahkan dari Lapas Sukamiskin sebagai buntut beredarnya foto mantan Ketua DPR RI tersebut.

Baca Juga: Belum Lagi Beres Puaskan Hasrat 3 Laki-laki Tapi Keburu Digerebek Polisi, Model Majalah Dewasa Ini Malah Bongkar Kelainan Mantan Ayu Ting Ting di Atas Ranjang

"Pemindahan murni karena kejadian hari ini. Itu yang mendasari keputusan saya malam ini," ujarnya di Lapas Sukamiskin Bandung, Jalan AH Nasution, Jumat (14/6/2019) malam.

Menengok ke belakang, perjalanan hidup Novanto pun tak kalah menarik. Ia memulai kariernya benar-benar dari bawah hingga akhirnya menjadi kaya raya.

Novanto lahir pada 12 November 1955 di Bandung, Jawa Barat, dari pasangan Sewondo Mangunratsongko dan Julia Maria Sulastri.

Saat kuliah di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, Novanto memiliki banyak pekerjaan selama bermukim di kota tersebut.

Baca Juga: Bikin Penasaran Karena Videonya Viral, Ini Sosok Wanita Selingkuhan James Arthur Kojongian, Disebut Mirip Karakter Drama Korea

Sebab, Novanto tidak terlahir di tengah keluarga yang kaya.

Awalnya dia sempat berjualan beras dan madu.

Saat itu ia hanya memiliki modal Rp82.500.

Novanto memulai usahanya dengan mengambil tiga kuintal beras yang langsung diambil dari pusatnya di Lamongan.

Namun usaha tersebut tak bertahan.

Dia meninggalkan bisnis beras karena berbagai alasan.

Baca Juga: Masih Doyan Ngemil? Netizen Jijik Lihat Foto Proses Pengemasan Snack Curah, Cuma Beralaskan Terpal dan Diinjak-injak Kaki Kotor Pekerjanya

dok. Twitter @Dennysiregar7

Setya Novanto muda

Kemudian dia menekuni profesi sebagai salesman Suzuki untuk wilayah Indonesia bagian timur.

Bakat marketing Novanto ternyata lumayan juga.

Penjualannya meroket sehingga pada umur 22 tahun sudah diangkat menjadi Kepala Penjualan Mobil untuk wilayah Indonesia bagian timur.

Novanto juga pernah menjadi sopir.

Dia menyopiri keluarga politikus, Hayono Isman, teman sekelas Novanto di SMA Negeri 9 Jakarta.

Namun kini Novanto telah menjelma menjadi politikus kaya raya, ditaksir nilai kekayaannya mencapai Rp114 miliar (laporan KPK).

Setya Novanto merupakan ketua umum DPP Partai Golkar periode 2016-2017 serta mantan ketua DPR. Setya Novanto kini mendekam di Lapas Sukamiskin Bandung sebagai terpidana korupsi proyek e-KTP 2011-2013.

Rupanya, sekitar 21 tahun lalu, Setya Novanto ikut memiliki andil dalam kasusBantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan hak tagih (cassie) Bank Bali yang menyeret namaDjoko Tjandra, yang sepat jadi buronan.

Sonora
Sonora

Setya Novanto

Seperti dikutip dari Sindonews.com, sukses Djoko Tjandra mencairkan dana lewat perjanjian fiktif itu tak lepas dari peran banyak orang.

Baca Juga: Gelar Pemberkatan Nikah dengan Nella Kharisma, Foto-foto Mantan Istri Dory Harsa Jadi Sorotan, Tak Kalah Cantik Mempesona

Berdasarkan surat dakwaan yang juga dimuat lagi dalam salinan putusan PK Nomor: 100 PK/Pid.Sus/2009, tersebut nama-nama Setya Novanto selaku Direktur Utama PT Era Giat Prima dan Rudy Ramli, selaku Direktur Utama PT. Bank Bali Tbk.

Selain itu ada Pande Nasorahona Lubis selaku Wakil Kepala BPPN, dan orang lain yaitu Arnold Achmad (AA) Baramuli, Tanri Abeng, Syahril Sabirin selaku Gubernur Bank Indonesia, Marimutu Manimaren, Firman Soetjahya selaku Direktur Bank Bali, Rusli Suryadi selaku Direktur Bank Bali, dan Bambang Subianto selaku Menteri Keuangan.

Baca Juga: Habis Manis Sepah Dibuang, Begini Foto-foto Tampan El Ibnu Saat Berlimpah Pundi-pundi Uang, Postingannya Dibanjiri Simpati

Di antara peran Setya Novanto yaitu melakukan pertemuan dengan Djoko Tjandra dan Rudy Ramli guna memuluskan pengajuan klaim.

Sebab usaha Bank Bali maupun BDNI beberapa kali sebelumnya ditolak Bank Indonesia (BI) lantaran tidak memenuhi syarat.

Baca Juga: Malang Benar Nasibnya, Calon Pendeta Ini Mengaku Lagi Datang Bulan, Pelaku Rudapaksa Malah Tambah Beringas, Ujungnya Berakhir Tragis!

Dalam pertemuan itu pula, Setya Novanto menandatangani surat kuasa kepada Rudy Ramli.

Surat kuasa itu memberikan jalan Bank Bali untuk menagih kepada BDNI (debitur) sesuai Surat Perjanjian Pengalihan/Cessie Tagihan Nomor: 02/PEGP/I-99 tertanggal 11 Januari 1999 sebesar Rp1,277 triliun.

Dokumen Kontan
Dokumen Kontan

Djoko Tjandra

Selain itu, Djoko Tjandra bersama Setya Novanto, Rudy, Firman Soetjahja, Pande Nasorahona Lubis bersepakat mempercepat proses pencairan dana piutang Bank Bali di luar prosedur. Caranya, mempengaruhi pejabat-pejabat yang mempunyai otoritas.

Kini,Setya Novanto tampil beda. Novanto yang dulu selalu terlihat perlente dengan setelan jas itu kini terlihat lebih santai.

Terlebih lagi, setelah Novanto memiliki kesibukan baru sebagai petani. Sebagai penghuni Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Novanto termasuk aktif mengikuti program pembinaan bagi para terpidana.

Salah satunya adalah pos kerja pertanian bagi warga binaan.

Baca Juga: Bak Panggang Jauh Dari Api, Terus-terusan Diklaim Jokowi, Media Asing Soroti Kondisi Indonesia Usai Lewati 1 Juta Kasus Covid-19

Panen raya pertama

Panen padi kali ini adalah panen raya perdana bagi warga binaan di Lapas Sukamiskin.

Hal yang menarik, para petani yang turun tangan adalah mantan pejabat tinggi alias para terpidana kasus korupsi yang menghuni Lapas Sukamiskin.

Selain Novanto, ada juga mantan Kakorlantas Joko Susilo. Kemudian, mantan Menteri ESDM Jero Wacik dan mantan Wali Kota Bandung Dada Rosada.

Baca Juga: Main Sebut Islam Agama Pendatang yang Arogan, Abu Janda Langsung Kena Semprot Ulama Kondang Ini Hingga Diadukan ke Wapres

Istimewa/TribunJabar.id
Istimewa/TribunJabar.id

Penampakan Setya Novanto dan Dada Rosada Saat Panen Padi di Lapas Sukamiskin (istimewa)

Selain padi, pos kerja pertanian di Lapas Sukamiskin juga memiliki berbagai macam hasil pertanian lain, seperti jagung, umbi, cabai, dan tanaman obat. Bahkan, ada juga peternakan merpati hingga budi daya ikan.

Sarana rekreasi hingga pembinaan

Kesan rimbun dan alami menjadikan pos kerja pertanian ini sebagai salah satu sarana rekreasi warga binaan.

Baca Juga: Disebut Pahlawan Hingga Karyanya Diakui Dunia, Ini Alasan Sosok Peracik Bumbu Indomie Nunuk Nuraini Jarang Tersorot Kamera

Pos kerja ini dinilai bisa mengurangi tingkat stres yang rata-rata dialami para warga binaan. Kepala Lapas Sukamiskin Asep Sutandar mengatakan, pos kerja ini merupakan salah satu pos kerja unggulan di Lapas Sukamiskin.

Tribunnews/Istimewa

Setya Novanto menjadi petani di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

Pos ini berupaya mempersiapkan para warga binaan agar dapat lebih mandiri setelah menjalani masa pidana.

"Meskipun dengan lahan yang terbatas, tidak akan menjadi hambatan dalam peningkatan kualitas pos kerja ini," kata Asep dalam keterangannya, Jumat.

Baca Juga: Disindir Minum Baygon Usai Lihat Foto Mesra Sang Mantan, Nikita Mirzani Malah Ungkit Masa Lalu Dipo Latief: Daripada Lu Begitu, Dosa Tahu!

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya