Pilu, Sempat Unggah Foto Usai Selamat dari Gempa Majene, Istri Anggota TNI Ini Meninggal Karena Ambil HP di Rusun

Sabtu, 16 Januari 2021 | 18:03
Tribun Timur

Pemandangan pasca gempa bumi yang melanda dua kabupaten di Sulawesi Barat, yaitu Mamuju dan Majene, Jumat (15/1/2021).

Fotokita.net - Pilu, sempat unggah foto usai selamat dari Gempa Majene, istri anggota TNI ini meninggal karena ambil HP di rusun.

Korban meninggal dunia akibat gempa 6,2 magnitudo yang menggunacang Mamuju, Sulawesi Barat kembali bertambah.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 15 Januari 2021 pada pukul 20.00 WIB, korban meninggal dunia tercatat sebanyak 42 orang.

Baca Juga: Puluhan Kali Terjadi Gempa Susulan, Ini Tindakan Mensos Risma Buat Rakyat Majene

"Dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Jumat, (15/1/2021).

Selain itu berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB kerusakan yang terjadi akibat gempa tersebut yakni Rumah Sakit Mitra Manakarra dengan kategori rusak berat

Juga RSUD Kabupaten Mamuju rusak berat serta Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning di Takandeang, Tapalang Mamuju mengalami kerusakan.

Baca Juga: Kantor Gubernur Ambruk Hingga 16.000 Warga Mengungsi, Ini Penyebab Gempa Majene Timbulkan Efek yang Begitu Parah

"Sedangkan pada Kabupaten Majene 300 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan hingga rilis ini disiarkan," katanya.

Raditya mengatakan terdapat tiga rumah sakit yang saat ini aktif memberikan pelayanan kedaruratan di Mamuju, antara lain RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat dan RSUD Kabupaten Mamuju.

"Sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan. Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam," tuturnya.

Baca Juga: Terawangan Denny Darko Lagi-lagi Terbukti? Gempa 6,2 Magnitudo Guncang Daerah Ini Hingga Kantor Gubernur Ambruk

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar menurut Raditya masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi.

Baca Juga: Dianggap Terlupakan Karena Kurang Perhatian, 3 Faktor Ini Jadi Penyebab Banjir Kalsel: Lebih Parah dari Tahun 2020

"Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan dan selalu mengikuti informasi resmi yang tersedia melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal," katanya.

Hingga Jumat (15/1/2021) malam korban gempa bumi di Sulawesi Barat tercatat menjadi sebanyak 42 orang.

Proses evakuasi dua orang korban meninggal dunia diantaranya dibutuhkan hingga waktu dua jam.

Baca Juga: Ramalan Insiden Pesawat Disebut Terbukti, Mbak You Tiba-tiba Klarifikasi Hasil Terawangan di Tahun Ini, Tak Siap Dipolisikan?

Basarnas dan Tim SAR gabungan terus berupaya mencari korban yang terperangkap reruntuhan bangunan akibat gempa 6,2 magnitudo di Mamuju, Sulawesi Barat.

Pada pukul 19.18 waktu setempat, Tim SAR gabungan berhasil melakukan evakuasi dua korban.

"Basarnas Palu bersama tim SAR gabungan melakukan evakuasi terhadap dua korban yang terjebak di reruntuhan bangunan Jalan Abdul Wahab Kabupaten Mamuju," kata Kabag Humas Basarnas Yusuf Latief, Jumat, (15/1/2021).

Baca Juga: Berani Simpan Senpi Ilegal, Ternyata Suami Nindy Ayunda Punya Pekerjaan Mentereng Ini Hingga Mampu Nafkahi Rp 1 Miliar Per Bulan

Banyaknya reruntuhan menyebabkan proses evakuasi memakwan waktu.

Setelah kurang lebih dua jam tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi dua korban dalam keadaan meninggal yakni atas nama Suranto dan Nurfaidah pada pukuk 19.18 WITA.

Proses evakuasi dilakukan di bawah guyuran hujan dan terbatasnya pencahayaan.

"Keduanya dibawa ambulance menuju RS Bhayangkara Mamuju untuk proses selanjutnya," katanya.

Baca Juga: Dibully Seantero Indonesia Hingga Dipanggil Polisi, Kini Raffi Ahmad Diseret ke Pengadilan, Ini Tuntutannya

Gita Sutriani sempat selamat dari gempa Mamuju yang terjadi Kamis (14//1/2021) siang.

Namun, kondisinya berubah menjadi pilu ketika mengambil HP di dalam rusun lalu ada gempa susulan pada Jumat (15/1/2021) dini hari.

Kepala Gita tetertimpa reruntuhan material rusun yang ditempatinya dan meninggal dunia.

Baca Juga: Blak-blakan Akui Sebagai Anak PKI, Anggota DPR Ini Tolak Divaksin Covid-19, Berikut Sepak Terjangnya

Kisah pilu Gita diceritakan oleh sang ayah, Sutrisno saat ditemui di rumah duka, kemarin.

Gita merupakan warga Kabupaten Pinrang, yang kini menetap di Mamuju setelah menikah dengan Sertu Suardi sekitar satu tahun lalu.

Baca Juga: Ikuti Jejak Jokowi, Ini Alasan Presiden Turki Mau Disuntik Vaksin Sinovac Hingga Borong Jutaan Dosis Buat Rakyatnya

Gita Sutriani sempat menghubungi bapaknya saat terjadi gempa pertama yang berpusat di Majene, Kamis, (14/01/2021) siang.

Ia mengabarkan kepada kedua orang tuanya kalau terjadi gempa bumi di daerahnya.

Diketahui saat itu, Gita berada di Rusun Makorem 142/Ttg, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju.

Baca Juga: Ingat Pemulung Viral Karena Ngaji di Emperan Toko Hingga Jadi Anak Angkat Syekh Ali Jaber? Begini Nasibnya Sekarang Usai Ditinggal Pergi Sang Ulama

ANTARA FOTO/AKBAR TADO via Kompas.com

Warga mengamati Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Petugas BPBD SUlawesi Barat masih mendata jumlah kerusakan dan korban akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut.

"Kemarin sewaktu gempa pertama, dia telepon saya.

Dia bilang, bapak gempa di Mamuju. Jadi saya bilang hati-hati nak, jangan tinggal di dalam rumah.

Lebih baik di luar dulu," ujar Sutrisno.

Gita meyakinkan bapaknya, kalau ia baik-baik saja.

"Dia bilang, tidak apa-apa ji bapak. Tapi, saya punya rusun retak-retak mi," kata Sutrisno menirukan ucapan Gita.

Baca Juga: Dikenal Sosok yang Rendah Hati, Syekh Ali Jaber Beri Raffi Ahmad Barang Langka Ini, Nagita Slavina: Ya Allah Merinding

Sutrisno pun menyarankan anaknya untuk keluar dari Rusun.

Diketahui, ia juga sempat membagikan kondisinya setelah gempa terjadi melalui story WhatsApp dan Facebooknya.

Dalam story WA dan FB-nya, Gita berfoto dengan menampilkan senyumnya, ia memakai baju berwarna merah.

Baca Juga: Foto 3D Detik-detik Jatuhnya SJ 182 Diunggah, KNKT Ungkap Temuan Mengejutkan Ini Usai Lihat Data dan Sebaran Puing di Dasar Laut

Rambutnya terikat dan memakai aksesori bandana.

Foto itu di upload, Kamis, (14/01/2021) pukul 20.37 WIB.

Adapun tulisan dalam storynya tersebut tertulis "Malam ini cerita.y kita di lorong dlu.. Takut.y gempa Susulan."

Dari story tersebut, Gita berada di lorong Rusun sedang menunggu karena khawatir gempa susulan.

Baca Juga: Suara Ledakan Bikin Syok Warga Pulau, KNKT Duga Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Hancur Berkeping-keping Karena Kejadian Ini

Gita kemudian menelpon mamanya untuk menginformasikan kondisi terkininya, Kamis, (14/01/2021) sekitar pukul 24.00 WIB.

"Tengah malam, sekitaran jam 12 malam. Dia bilang, Mama, mau ma masuk di dalam Rusun. Masuk semuami orang, mau ma saya juga masuk tidur," ucap Sutrisno.

Baca Juga: Pantas Jadi Calon Tunggal Kapolri, Ternyata Komjen Listyo Sigit Sudah Dekat dengan Presiden Jokowi Sejak dari Sini

Basarnas

Petugas Basarnas sedang mengevakuasi korban yang terjebak reruntuhan sebagai dampak gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021).

Pada saat gempa susulan terjadi, Gita dan suaminya menyelamatkan diri dengan lari keluar dari Rusun, Jumat, (15/01/2021) dini hari.

"Sewaktu sudah di luar rusun. Dia lupa HP-nya. Jadi lari dia kembali masuk. Pasnya di dalam, tiba-tiba dari atas jatuh itu material bangunannya Rusun. Jatuh tepat di kepalanya," kata Sutrisno, Jumat, (15/01/2021) siang.

Dari informasi yang dikumpulkan Tribunpinrang.com, Gita dulunya perawat di Rumah Sakit TK IV dr Sumantri, Parepare, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Usia Boeing 737-500 SJ 182 Disorot, Media Asing Sebut 2 Faktor Ini Jadi Penyebab Pesawat Sering Jatuh di Indonesia

Setelah menikah dengan Sertu Suardi, ia berhenti dan mengikuti suaminya yang bertugas di Mamuju.

Diketahui, pernikahan Gita dan Sertu Suardi yang seorang TNI sudah berjalan satu tahun.

Baca Juga: Disebut Blunder Karena Ikut Hadir dalam Pesta, Ternyata Orang yang Undang Ahok dan Raffi Ahmad Bukan Sosok Sembarangan

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya