Fotokita.net - Terekam jelas di kamera CCTV, ini alasan polisi diam saja saat karyawan hotel dipukuli 7 tamu mabuk.
Dua orang karyawan Hotel Batiqa Jababeka, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dikeroyok tujuh orang tamunya, pada Minggu (3/1/2021) dini hari.
Kedua korban berinisal AH (38) dan AF (30) mengalami luka lebab dan sobek pada pelipis matanya.
Salah satu korban AH sebagai Executive Chef Hotel mengungkapkan kronologi kejadian berawal ketika delapan orang tamu datang ke Batiqa Hotel Jababeka pada 3 Januari 2021 sekira pukul 02.00 WIB.
Ada tujuh pria dan satu wanita datang dalam keadaan mabuk.
Pada saat itu, mereka memesan salah satu kamar untuk mengistirahatkan tamu wanita.
Setelah itu, ketujuh tamu pria tersebut datang ke front office dan ingin mengorder minuman dari Fresqa Bistro.
Namun, permintaannya ditolak lantaran restoran tersebut telah tutup pukul 21.00 WIB.
"Kemudian dijelaskan oleh staf resepsionis kami, AF bahwa restoran kami sudah tutup, karena jam operasional restoran dalam masa pandemi pukul 21.00 WIB," tutur dia.
Namun, ketujuh tamu tersebut bersikeras untuk memesan minuman dari restoran.
Terkait permintaan tersebut, pihak keamanan hotel yang sedang bertugas segera menghampiri.
"Saat itu juga saya bergegas turun untuk menghandle permintaan ketujuh tamu tersebut. Saya jelaskan lagi kalau jam operasional sudah tutup," terangnya.
Lalu, sejumlah pria itu meminta agar disediakan tempat untuk minum alkohol yang akan beli dari luar.
"Saat itu, saya meminta waktu sebentar ke ruangan yang berada di belakang Front Office untuk menghubungi atasan saya. Selang tiga menit, mereka meminta saya keluar dan memaksa masuk, tapi tidak berhasil karena dihalangi oleh AF," imbuhnya.
Namun, saat hendak menghalangi mereka masuk, AF dipukuli oleh sejumlah pria tersebut.
Tak lama kemudian dirinya keluar dari dalam kantor, salah satu dari ketujuh pelaku langsung menarik kerah baju sampai robek menuju ke area Game Corner.
"Kemudian saya didorong, dipukuli, ditendang dengan sadis sampai saya terjatuh. Tanpa ampun, para pelaku secara bergantian mengeroyok saya yang pada saat itu tidak memberikan perlawanan," imbuhnya.
Setelah ia dipukuli, para pelaku memintanya untuk pulang.
Namun saat berjalan menuju area luar hotel, pelaku terus memukuli dan mengklaim mereka merupakan anggota TNI.
Bahkan saat telah sampai di area luar hotel mereka melanjutkan aksi pengeroyokan kepadanya dan AF.
Saat itu, terdapat dua anggota polisi berseragam datang karena dihubungi oleh para pelaku untuk membawanya ke polisi dengan tuduhan atas perilaku tidak sopan.
Kemudian datang juga petugas keamanan kawasan Jababeka, namun tidak ada satupun dari mereka yang menghentikan pengeroyokan tersebut.
"Saya aneh juga kenapa malah kami korban mau dilaporkan, akhirnya setelah panjang laporan kami terima," ungkapnya.
Ia menjelaskan, kejadian pemukulan yang dialami berlangsung dari pukul 02.25 WIB hingga 03.30 WIB.
"Tadi saya dan korban AF yang mengalami luka-luka dan lebam akibat pengeroyokan sudah melakukan Visum di RS Hosanna Medica Hospital yang nantinya kasus ini sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian," tandasnya.
Tim Kuasa Hukum Batiqa Hotel Jababeka, Dinah Puja Astuti menguatkan pernyataan korban bahwa ada beberapa pelaku yang mengaku anggota TNI.
"Hasil keterangan korban seperti itu, tidak bisa dibiarkan tindakan itu. Maka ini kita lanjutkan proses hukumnya," imbuhnya dari LBH Forum Pemuda Kalimantan Barat.
Bahkan saat terjadinya pengeroyokan, ada anggota Kepolisian yang hanya melihat saja, tidak melerainya.
"Saat lagi dikeroyok juga kan ada polisi itu, malah korban sempat mau dilaporkan sama pelaku itu. Kita mau laporannya aja susah, walaupun akhirnya diterima," paparnya.
Sementara saat dimintai keterangan, Kapolsek Cikarang Selatan Kompol Sukadi membenarkan atas laporan pengeroyokan tersebut. Pihaknya tengah mememintai keterangan dari korban.
"Iya baru dimintai keterangan dulu, belum bisa menyimpulkan nanti kalo sudah selesai," tuturnya.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Cikarang Selatan, Iptu Hotma Sitompul menambahkan pihaknya telah memeriksa korban, sekaligus bukti CCTV yang merekam kejadian pengeroyokan tersebut.
"Lagi kerja ya mudah-mudahan, kalau ada perkembangan saya kabari kita masih melakukan ini nih," tandasnya.
(*)