Fotokita.net - Terus tebar bahagia karena jagoannya menang Pilkada Surabaya, ternyata Risma incar jabatan ini usai turun dari kursi wali kota.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Ia mengaku senang Eri Cahyadi dan Armuji menang di Pilkada Surabaya versi hitung cepat sejumlah lembaga survei, Rabu (9/12/2020).
Tri Rismaharini yang juga Wali Kota Surabaya ini pun hadir langsung di Kantor DPP PDI Perjuangan, Rabu sore.
Di tempat ini, juga telah hadir: Eri Cahyadi, Armuji, dan Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Adi Sutarwijono.
Berbagai ekspresi pun diperlihatkan Risma kala tiba di Kantor DPC. Raut muka gembira tak bisa disembunyikan dari wajahnya yang tertutup masker.
Saat menyapa relawan Eri, Risma pun menjadi buruan untuk diajak foto bersama.
Di saat inilah, mayoritas relawan mengacungkan telunjuk merujuk pada angka 1, nomor urut pencalonan ErJi.
Risma tak buru meniru. "Iki sakjane ngene lo, V: Victoy," kata Risma sambil mengacungkan dua jarinya: telunjuk dan ibu jari, seakan membuat simbol V yang lantas disambut sorakan para relawan.
Para relawan mengusulkan Risma berpose lain: menggosok jari telunjuk dan ibu jari.
"Saranghae. Saranghae warga Surabaya," kata Wali Kota Surabaya dua periode ini sambil berseloroh.
Memberikan sambutan di atas podium, Risma berkali-kali menyampaikan terima kasih kepada warga Surabaya.
Kepercayaan warga Surabaya yang diberikan kepada Eri menjamin keberlanjutan programnya.
"Kami berterimakasih kepada seluruh warga Surabaya yang telah memberikan kepercayaan ini. Kita harus bersama-sama membangun Kota Surabaya," kata Risma.
Selesai pilkada, Risma mengajak seluruh warga Surabaya kembali bersatu.
"Tanpa perbedaan, perpecahan, atau permusuhan," katanya.
Pasangan calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji hadir di DPC PDIP Surabaya.
Ia juga mengajak seluruh partai, untuk bersinergi. Membangun Surabaya harus dilakukan dengan kerjasama antara pemerintah dan legislatif.
Kepada Eri Cahyadi, Risma berpesan agar segera memetakan janji politik selama kampanye untuk segera direalisasikan setelah nantinya resmi dilantik.
"Janji itu adalah hutang, Mas Eri," kata Risma yang hadir dengan didampingi Eri tersebut.
Tri Rismaharini, Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan hadir di DPC PDIP Surabaya untuk memberi selamat kepada Eri Cahyadi-Armuji yang unggul dalam hitung cepat pada Pilwali Surabaya 2020, Rabu (9/12/2020).
"Jadi, harus bisa direalisasikan. Kami masih punya mimpi: Surabaya harus jauh lebih maju dengan dipimpin tokoh muda dengan kerja yang lebih cepat dan inovatif," lanjutnya.
Selesai berorasi, Risma ikut menyumbangkan lagu. Tak tanggung-tanggung, dua lagu dinyanyikan: Terima kasih dan lagu bertema Surabaya.
Baca Juga: Jadi Primadona di Indonesia, Ternyata Ini Alasan Orang Amerika Jarang Pakai WhatsApp
Akhirnya terkuak keinginan Tri Rismaharini pasca turun dari jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya.
Diam-diam, ternyata orang nomor satu di Kota Surabaya, Jawa Timur ini masih menginginkan jabatan untuk melayani kepentingan publik.
Ada pun jabatan yang diincar Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini usai tak lagi menjabat sebagai walikota, adalah yang satu ini.
Untuk diketahui, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, sebentar lagi tak lagi menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Surabaya.
Risma mengaku sempat menginginkan untuk menduduki suatu posisi.
Hal itu diungkapkan setelah mencoblos di TPS 001, Perumahan Taman Pondok Indah, Kelurahan Jajar Tunggal, Kecamayan Wiyung, Surabaya.
Kepada wartawan, Tri Rismaharini menyampaikan belum memiliki pandangan apakah akan kembali terjun ke politik atau sebaliknya.
Saat ditanya apakah bersedia jika nanti mendapat tawaran menjadi menteri, Risma tak menjawab dengan gamblang.
"Nantilah ya teman-teman. Aku dulu ditawari ya waktu sama Pak Bambang DH (mantan wali kota Surabaya), aku minta jadi kepala dinas pendidikan, ya mana mungkin insinyur kepala dinas pendidikan kan, tapi aku bilang kenapa? Karena di situlah kita bisa mengubah, memang lama hasilnya, tapi itu akan dimulai dari pendidikan," kata Risma.
Risma mengaku tak pernah merencanakan apa pun dalam politik.
Politikus PDI Perjuangan ini menyebut akan menduduki jabatan politik jika mendapat amanah publik.
Namun, ia menegaskan tak pernah meminta jabatan tertentu di bidang politik.
"Saya belum tahu, yang jelas aku enggak merencanakan untuk apa pun, karena bagi saya jabatan itu amanah dan enggak boleh diminta. Jadi, saya enggak merencanakan apa pun," ujar Risma.
Meski demikian, Risma tetap memiliki rencana yang akan dilakukan ke depan, namun hal ini tak berkaitan dengan politik. Risma menyebut, rencana terdekat yang akan dilakukan setelah purna tugas adalah berbisnis.
"Pertama, saya akan coba berbisnis, kedua ada beberapa perguruan tinggi yang meminta saya menjadi pengajar," tutur Risma.
Dua hal itulah yang kemungkinan besar akan digeluti Risma setelah tidak menjabat Wali Kota Surabaya.
Soal bisnis, Risma mengaku akan mencoba menekuni semua peluang di bidang usaha yang bisa ia lakukan.
"Bikin usaha, ya macam-macam namanya juga usaha. Apa saja pokoknya bisa saya ambil," kata Risma.
Saat ditanya perihal keinginan berangkat ke Jakarta, Risma hanya menjawab singkat.
"Gimana maksudnya? Apa aku coba jualan di Jakarta gitu ta?" kata Risma, sambil tertawa. Risma sendiri, tak lama lagi akan segera purna tugas dari jabatan sebagai wali kota Surabaya, tepatnya pada Februari 2021.
Risma menjabat sebagai Wali Kota Surabaya selama 10 tahun atau dua periode.
(Bobby Constantine/Nuraini Faiq/Putra Dewangga/pilkada2020.kpu.go.id/ Surya.co.id/Kompas.com/Ghinan Salman)