Fotokita.net - Terima segepok uang dari warga, ibunda korban tewas bentokan Laskar FPI dan Polisi menagis tersedu: saya butuh keadilannya saja.
Di depan Komisi II DPR keluarga korban mengungkapkan apa yang mereka lihat dari 6 jenazah laskar FPI yang menjadi korban dalam bentrok dengan polisi.
Keluarga enam Laskar FPI yang tewas dalam insiden di Tol Jakarta-Cikampek mengungkap soal banyaknya luka tembak di jenazah korban.
Keluarga Andi Oktiawan, Umar mengaku, saat memandikan jenazah terdapat luka tembak yang seakan ditembak dari jarak dekat.
"Tembakan begitu banyak di badan, ada empat di badannya, satu bolong tembus di belakangnya. Mata memar," ujar Umar saat rapat dengar pendapat umum dengan Komisi III di komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Hal yang sama juga dialami Muhammad Suci Khadavi Poetra.
Anandra yang merupakan kaka dari Khadafi menyebut, ayahnya ikut memandikan jenazah adiknya, di mana terlihat ada tiga luka tembak di bagian dada.
"Ayah saya cerita sambil berderai air mata. Di pinggul luka robek seperti diseret, di jidat ada biru seperti dihantam, sampai dikafankan darah masih mengucur," ucap Anandra.
Sementara itu, keluarga Lutfhil Hakim, Zainuri menuturkan terdapat luka tembak sebanyak empat lubang di bagian dada Lutfhil.
"Saya lihat pas dimandikan, menyaksikan kayak disiksa, di punggung kayak geseng, kemaluan bekas diinjak dan pipi bengkak biru, tangan terkelupas, tembakan dari jarak dekat, empat lubang (di dada) , tembus ke belakang," ucapnya.
Diketahui, identitas enam orang yang tewas dalam insiden bentrokan antara polisi dengan anggota FPI di ruas Tol Jakarta-Cikampek sekitar Karawang adalah Faiz Ahmad Syukur (22), Andi Oktiawan (33).
Kemudian, M Reza (20), Muhammad Suci Khadavi Poetra (21), Lutfhil Hakim (24), serta Akhmad Sofiyan (26).
Iringan-iringan pembawa enam jenazah laskar FPI di prosesi pemakaman di sekitar area Ponpes Agrokultural (Markaz Syari'ah FPI) Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Rabu pagi (9/12/2020).
Front Pembela Islam (FPI) sebelumnya menjelaskan soal kondisi enam pengawal Habib Rizieq Shihab yang meninggal dunia setelah diterjang timah panas oleh kepolisian di tol Jakarta-Cikampek Km 50.
Sekretaris Umum FPI Munarman menyebut di masing-masing tubuh enam pengawal sang imam besar, terdapat lebih dari satu lubang peluru.
"Bahwa tembakan terhadap para syuhada tersebut memiliki kesamaan sasaran, yaitu semua tembakan mengarah ke jantung para syuhada," kata Munarman dalam keterangan pers FPI yang diterima, Rabu (9/12/2020).
Munarman menambahkan, para pengawal semuanya ditembak dari jarak dekat. Hal itu merujuk pada keterangan pendapat ahli milik FPI.
"Bahwa menurut ahli yang hadir dalam pemandian jenazah, tembakan ke arah jantung para syuhada tersebut ada yang dilakukan dari depan, bagian dada dan ada yang dilakukan dari belakang," kata Munarman.
"Bahwa pada tubuh sebagian besar para syuhada, terdapat tanda tanda bekas penyiksaan," pungkasnya.
Seperti diketahui, keenam laskar pengawal HRS tersebut sudah dimakamkan pada Rabu pagi.
Lima laskar dimakamkan di Pondok Pesantren Agrokultural (Markaz Syariah FPI) Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Lima orang yang dimakamkan di Bogor itu di antaranya adalah Faiz Ahmad Syukur (22), Andi Oktiawan (33), M. Reza (20), Muhammad Suci Khadavi Poetra (21), dan Akhmad Sofiyan (26).
Sementara itu, seorang laskar FPI bernama Luthfi Hakim (24) yang juga tewas ditembak dimakamkan di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Salah satu keluarga laskar FPI yang meninggal tertembak polisi, Andi Oktiawan, mendapat santunan dari masyarakat. Segepok uang diberikan kepada Ibunda Andi.
Video pemberian santunan itu viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat Ibunda Andi menerima segepok uang.
Tertulis sebuah tulisan di kertas 50 Km seperti tempat kejadian perkara (TKP) Andi meregang nyawa.
Dalam video, ibunda Andi tidak dapat menahan tangis saat hendak menerima uang tersebut. Ia terus menutup wajahnya sambil menangis.
"Terima kasih banyak. Tapi saya butuh keadilannya saja," ujar Ibunda Andi sambil menangis.
Pemberian uang santunan kepada salah satu keluarga laskar yang tewas Kamis (10/12/2020).
Kuasa Hukum FPI Aziz Yanuar membenarkan informasi tersebut. Aziz mengatakan pemberian itu bukan berasal dari FPI, melainkan dari donasi masyarakat luas yang berempati atas peristiwa tersebut.
Donasi itu diberikan kepada pihak keluarga Andi yang berdomisili di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (10/12/2020).
"Iya betul ada donasi dari masyarakat. Tapi itu di luar FPI jadi saya enggak begitu paham total sumbangan yang diberikan berapa," jelasnya dikonfirmasi.
Selain mendapat sumbangan, pihak perwakilan keluarga Andi juga menyambangi DPR RI. Paman Andi menjadi perwakilan untuk menyampaikan terkait dugaan pelanggaran HAM itu kepada DPR RI.
"Kebetulan kalau keluarga syuhada Andi ini saya yang mendampingi ke DPR RI," ujarnya.
Diketahui enam laskar FPI meregang nyawa saat mengawal Imam Besar mereka Rizieq Shihab. Mereka tewas di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020) dini hari.
Pihak Polda Metro Jaya mengaku bertanggung jawab atas tewasnya enam laskar. Mereka terpaksa keluarkan timah panas lantaran enam laskar dianggap halang-halangi polisi dalam bertugas.
(*)