Nikmati Hidangan Mewah Hingga Tinggal di Rumah Megah, Kim Jong Un Malah Bikin Aturan Baru Rakyat yang Kini Kelaparan: Dilarang Buang Makanan!

Jumat, 13 November 2020 | 09:47
KNCA

Kim Jong Un menyetir sendiri Lexus 570 saat melakukan kunjungan ke korban banjir

Fotokita.net - Nikmati hidangan mewah hingga tinggal di rumah megah, Kim Jong Un malah bikin aturan baru rakyat yang kini kelaparan: dilarang buang makanan!

Masyarakat Korea Utarakembali dilaporkan mengalami kekurangan bahan makanan.

Alhasil, rakyat negara yang dipimpin oleh Kim Jong Unitu diimbau untuk memakan terrapin, sejenis kura-kura di air tawar.

Dikabarkan pula, para ilmuwan negeri komunis itu juga memperkenalkan pil pelangsing serta ramuan untuk mengurangi obesitas dari setiap warganya.

Baca Juga: Tentara Korea Utara Main Habisi Nyawa Pejabat Korsel dengan Brutal, Kim Jong Un Akhirnya Mau Lakukan Hal Ini Ke Tetangganya yang Terlanjur Sakit Hati

Jutaan rakyat Korea Utaraharus berhadapan kelaparan karena sanksi yang dijatuhkan PBB, buntut kebijakan Kim Jong Ununtuk menggelar uji coba nuklir.

Ditutupnya perbatasan karena mewabahnya virus corona juga membuat masyarakat Korut semakin kesulitan mendapatkan makanan.

Berdasarkan keterangan dari situs resmi Korut, Naenara, publik mendapat instruksi apa yang harus mereka konsumsi di tengah berkurangnya nasi, jagung, dan ikan.

Baca Juga: Siap-siap Pamer Senjata Terkini Korea Utara, Kim Jong Un Dapat Kiriman Karangan Bunga dari Jokowi, Inilah Isi Pesannya

"Sejak zaman dahulu, terrapin sudah digunakan sebagai hidangan mewah karena rasanya yang enak dan nutrisinya melimpah," ulas situs Naenara.

Berdasarkan klaim peneliti, spesies kura-kura itu mempunyai kandungan protein, asam amino, dan vitamin untuk mengobati hipertensi maupun penyakit lainnya.

"Darahnya, tempurung, hingga tulangnya sudah lama digunakan dalam pengobatan Koryo," terang ilmuwan seperti diberitakanThe SunSenin (21/7/2020).

Baca Juga: Disebut Yang Mulia, Donald Trump Bangga Kim Jong Un Bocorkan Cara Eksekusi Pamannya Sendiri

Menurut peneliti Korea Utara, darahnya bisa digunakan untuk anak yang mempunyai tubuh lemah, dan bisa disajikan mentah hingga dijadikan bubur.

Situs tersebut menyarankan kepada warga untuk berburu reptil itu, sekaligus mulai menangkap hewan yang disebut burung pengantong.

Baca Juga: Jumlah Penerima BLT Karyawan Gelombang 2 Berkurang, Ternyata Ini Penyebab Subsidi Gaji Belum Ditransfer Ke Rekening BCA BRI Mandiri dan BNI

Selain itu, Pyongyang juga merekomendasikan teh pelangsing yang dikembangkan sains setempat, di mana konsumen akan 'selalu merasa kenyang'.

Tetapi, berat mereka bisa berkurang hingga 10 kilogram dalam 40 hari.

AFP/BRENDAN SMIALOWSKI via Kompas.com

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjalan bersama Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Zona Demiliterisasi pada Minggu (30/6/2019).

"Warga obesitas bisa menurunkan berat badan setelah bekerja keras," papar si penemu, Ri Nam.

Seorang Supreme Leader Korea Utara Kim Jong Un, punya rumah mewah di Korea Utara.

Diketahui, rumah mewah milik Kim Jong Un, disebut-sebut rumah mewah simbol kediktatoran Kim Jong Un.

Baca Juga: Bukan Hanya Bangga Diberitahu Kim Jong Un Eksekusi Pamannya Sendiri, Donald Trump Blak-blakan Akui Remehkan Bahaya yang Sedang Terjadi di Amerika Ini

Sebab, saat ini banyak rakyat Korea Utara kelaparan, berbanding terbalik jika mengintip keunikan rumah mewah langka Kim Jong Un.

Di mata rakyat Korea Utara menilai Kim Jong Unparanoid.

Kim Jong Un akan dikawal 24 jam non-stop lantaran takut dibunuh.

Bahkan untuk masalah buang hajat,Kim Jong Unrela bawa toilet pribadi kemanapun ia pergi.

Mengutip Daily Mail,rakyatKorea Utara seringkali dilanda kelaparan.

Baca Juga: Disebut Yang Mulia, Donald Trump Bangga Kim Jong Un Bocorkan Cara Eksekusi Pamannya Sendiri

tribunnews

Rumah Kim Jong Un

Akan tetapi beda dengan para petinggi negara dimana mereka bisa hidup nyaman.

Apalagi sang pemimpin Kim Jong Un, ia bergelimang harta benda.

seorang jurnalis dari Rusia, Valery Sharifulin pernah mengambil foto rumah si Juche.

Valery mengambil foto rumah itu saat Kim bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov pada Kamis (31/5/2018) silam.

Baca Juga: Bocorkan Cara Eksekusi Pamannya Sendiri ke Donald Trump, Kini Kim Jong Un Tembak Mati 5 Pejabat Korea Utara Karena Hal Sepele Ini

Lavrov datang atas undangan Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong Ho, dan menjadi Menlu Rusia pertama yang berkunjung ke sana sejak 2009.

Adapun KCNA via Yonhap melaporkan, kedatangan Lavrov untuk merayakan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Rusia dan Korut.

Baca Juga: Bukan Hanya Bangga Diberitahu Kim Jong Un Eksekusi Pamannya Sendiri, Donald Trump Blak-blakan Akui Remehkan Bahaya yang Sedang Terjadi di Amerika Ini

tribunnews

Rumah Kim Jong Un

Lavrov dan Ri bakal mendiskusikan sikap maupun kerja sama dua negara dalam bidang pembangunan di masa depan," tulis Kemenlu Rusia.

Diketahui foto rumah mewah milik Kim Jong Unsangat langka.

Pasalnya pemerintah Korea Utara telah melakukan tindakan pengamanan ketat untuk memastikan sedikit foto yang ada.

Baca Juga: Disebut Yang Mulia, Donald Trump Bangga Kim Jong Un Bocorkan Cara Eksekusi Pamannya Sendiri

Salah satu rumah milikKim Jong Unyang terletak tak jauh dari Pyongyang.

Dalam foto yang terlihat, rumahKim Jong Unsangat luas dan penuh dengan taman.

Tempat tinggalnya sangat modern dengan interior yang minimalis.

Tak hanya itu, ada juga patung yang tersebar di penjuru rumahnya yang luas itu.

Baca Juga: Kim Jong Un Kembali Pecat Pejabat Partai, Pembelot Cantik Ini Bongkar Fakta Mengejutkan Soal Diktator Korea Utara: Dianggap Dewa yang Bisa Baca Pikiran

tribunnews

Rumah Kim Jong Un

Sementara rakyatnya banyak yang mengalami kelaparan dan kemiskinan, rezim Kim Jong Undisebut menikmati hidangan mewah.

Mantan koki sushi keluarga Kim, Kenji Fujimoto, pernah mengklaim bahwa sang pemimpin tertinggi pernah memesan 10 botol Bourdeaux saat jamuan makan.

Selain itu, Kim Jong Undisebut juga tergila-gila dengan keju Emmental selama dia menempuh pendidikan di Swiss ketika masih kecil.

Baca Juga: Fakta-fakta Aneh di Korea Utara Sebelum Rumor Kim Jong Un Koma Mencuat, Semuanya Bermula dari Foto Ini

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Unmenambah daftar larangan dan hukumanwarganya.

Diketahui, aturan baru Kim Jong Unitu yakni hukuman menyisakan dan membuang makananbagi warga Korea Utara.

Keputusan hukuman menyisakan makanandan hukuman membuang makanansisa oleh Kim Jong Un, dibuat oleh Partai Buruh Korea.

Baca Juga: Kim Jong Un Dikabarkan Koma, Begini Alasan Intelijen Amerika Serikat dan Korea Selatan Sering Salah Informasi Soal Korea Utara

KNCA Watch

Kim Jong Un meninjau lokasi banjir di salah satu wilayah di Korea Utara.

Keputusan dibuat lantaran bencana alam membuat Pemerintah Korea Utara kesulitan memberikan makanan ke rakyatnya.

Maka, dalam arahan yang dikeluarkan partai, pemerintah mengancam bakal memberi "hukuman yang kuat" bagi siapa pun yang dianggap gagal melindungi ekonomi negara.

"Bentuk kegagalan melindungi kameradnya adalah menyisakan makanandan membuangnya," demikian arahan yang dibuat Partai Buruh.

Baca Juga: Tak Cuma Hukuman 3 Bulan Kerja Paksa Buat Warga yang Ogah Pakai Masker, Kim Jong Un Juga Jatuhkan Sanksi Berat Ini Bagi Penduduk Korea Utara yang Doyan Menonton Drama Korea

Ancaman itu muncul setelah setelah pada Agustus hingga September, tiga badai menghantam Korea Utara. Menyebabkan kerusakan pada sawah.

Bencana alam itu menyebabkan ekonomi Korea Utara makin menderita, setelah mereka dilanda sanksi internasional dan pandemi virus corona.

Sekutu sekaligus negara tetangga China bergerak cepat dengan mendonasikan padi dan 550.000 ton pupuk untuk mengerek hasil sawah Pyongyang.

Sumber internal Korea Utara kepada Radio Free Asia mengungkapkan, komite pusat partai sudah memerintahkan warga agar ikut mencari solusi.

Baca Juga: Dapat Kabar Artileri Pasukan Kim Jong Un Mengarah ke Wilayahnya, Korea Selatan Malah Dibekali Senjata Intai Super Canggih dari Amerika untuk Awasi Gerak-gerik Saudara Tuanya Itu

Selain itu, mereka diharuskan mulai menggalakkan sistem penyimpanan makanan, di mana perintah itu juga bertujuan melindungi sistem sosialis mereka.

"Perintah itu juga berisi peringatan bahwa pemerintah tak segan melakukan penindakan jika ada yang ketahuan membuang makanannya," kata si sumber.

Sumber yang tinggal di Provinsi Hamgyong Utara itu menyoroti penurunan panen biji-bijian, bakal menyulitkan pemerintahan Kim Jong Unmemberi makan rakyatnya.

Sejak Januari, pemerintah menghentikan segala kegiatan perdagangan karena virus corona, termasuk juga dengan "Negeri Panda".

Baca Juga: Mata-mata Korea Selatan Laporkan Kim Jong Un Alami Koma Berbulan-bulan, Foto Sang Pemimpin Korut Pimpin Rapat Jadi Perdebatan

Pengetatan lain yang dilakukan Korea Utara adalah masyarakat diminta tak menggelar perayaan Tahun Baru dengan banyak makanan.

Pemerintahan Kim meminta agar warga hanya menyediakan buah dan sayur.

Sementara untuk tamu hanya boleh makan mi.

Baca Juga: Seusai Hukum Warganya yang Tak Pakai Masker 3 Bulan Kerja Paksa, Kim Jong Un Akhirnya Mau Bongkar Kasus Pertama Covid-19 di Korea Utara, Satu Kota Ini Jalani Lockdown

Tangkap layar KRT via AP via Kompas.com

Kim Jong Un menangis dalam pidatonya pada 10 Oktober.

Kue beras maupun roti dilarang disajikan.

Sumber kedua yang berasal dari Provinsi Ryangganag menuturkan, polisi berpatroli di jalan-jalan dan pastikan tak ada orang yang membawa gandum atau beras.

"Harga-harga pangan naik di supermarket karena baik beras maupun gandum dilarang"

"Sehingga publik juga ikut terdampak," ujar si sumber dikutip Daily Mail Rabu (11/11/2020).

Baca Juga: Warga Korea Utara Santap Daging Anak Sendiri, Kim Jong Un Kembali Timbul Tenggelam di Depan Publik, Jepang Rupanya Sudah Deteksi Keanehan Pada Tetangganya Itu

Pada Mei, pakar menyatakan bahwa Pyongyang hanya bisa memanen setidaknya 860.000 ton bahan pangan, dari 5,5 juta ton yang dibutuhkan.

Kelaparan merupakan ancaman di negara terisolasi, yang pernah menderita sangat hebat pada 1990-an, dikenal sebagai "The Arduous March".

Baca Juga: Banyak Negara Alami Krisis Ekonomi, Indonesia Malah Diprediksi Jadi Negara dengan Perekonomian Terbesar ke-15 di Dunia: Kuncinya Ada di Penanganan Covid-19

Krisis ekonomi yang terjadi pada 1994 sampai 1998 tersebut bermula setelah Uni Soviet menarik diri, diperparah dengan banjir dan kekeringan.

Diperkirakan sekitar 3,5 juta orang dari total populasi Korut yang mencapai 22 juta tewas, dengan puncaknya terjadi pada 1997.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya