Murka Ayahandanya Dituding Antek Soeharto, Hati Najwa Shihab Meleleh Seketika Saat Bahas Sosok Ini: Mmm... So Sad

Jumat, 09 Oktober 2020 | 13:17
KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari

Quraish Shihab dan Najwa Shihab

Fotokita.net -Murka ayahnya dituding antek Soeharto, hati Najwa Shihab meleleh seketika saat bahas sosok ini: Mmm... So Sad

PresenterNajwa Shihabmemberikan klarifikasi atas disinformasi foto pertemuan dirinya dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra atauTommy Soeharto.

DilansirTribunWow.com, hal itu diunggahNajwa Shihabmelalui akunInstagrampribadinya,@najwashihab, pada Sabtu (28/9/2019).

Melalui postingan yang diunggahnya, Najwa Shihabmengatakan fotonya dengan Tommy Soeharto, Lieus Sungkharisma dan Ichsanuddin Noorsy merupakan foto lama pada 22 November 2017.

Baca Juga: Gagal Laporkan Najwa Shihab ke Polisi dan Dewan Pers, Begini Sosok Ketua Relawan Jokowi yang Pernah Nyaleg Lewat Partai NasDem

Namun, kataNajwa Shihab, foto itu disebarkan kembali dengan narasi yang tidak benar.

Najwa Shihab mengatakan disinformasi itu menjadi serangan personal yang jahat terhadap dirinya.

Baca Juga: Najwa Shihab Dipolisikan Tim Relawan Bersatu Karena Kursi Kosong, Seknas Jokowi Malah Tak Setuju Tindakan Itu, Begini Alasannya

Berikut ini klarifikasi lengkap dariNajwa Shihab:

"KLARIFIKASI ATAS DISINFORMASI FOTO PERTEMUAN NAJWA DAN TOMMY SOEHARTO

Sikap editorial Narasi TV dan Mata Najwa terkait situasi terakhir politik Indonesia, terutama isu KPK dan demonstrasi mahasiswa, membuat saya,Najwa Shihab, didiskreditkan lewat berbagai disinformasi.

Foto lama saya denganTommy Soeharto, Lieus Sungkharisma dan Ichsanuddin Noorsy diedarkan kembali bersama capture-an sebuah berita berjudul “Kabar Mengagetkan,Najwa Shihab,Tommy Soeharto, Noorsy Dan Lieus Akhirnya Bersepakat Untuk….”

Baca Juga: Disindir Habis-habisan Bintang Emon, Inilah 5 Blunder Menkes Terawan Saat Awal Pandemi Covid-19, Jadi Alasan Absen di Acara Najwa Shihab?

Saya diframing sebagai antek Orde Baru karena bertemuTommy Soehartodan karena ayah saya, Prof. Quraish Shihab, pernah diangkat sebagai Menteri Agama di era Soeharto.

Tidak hanya itu, sikap editorial Narasi TV dan Mata Najwa terkait KPK juga di-framing sebagai bentuk konflik kepentingan saya dengan KPK karena suami saya, Ibrahim Assegaf, partner di lawfirm Assegaf Hamzah & Partners yang didirikan — salah satunya oleh — Chandra Hamzah, mantan komisioner KPK.

Baca Juga: Kabar Duka dari DPR Usai Heboh UU Cipta Kerja, Anggota Fraksi Gerindra Meninggal Dunia Karena Covid-19, Ternyata Pernah Diadukan Penulis Cantik Ini

dok. Narasi TV

Tommy Soeharto, anak Presiden ke-2 RI Soeharto saat menjadi narasumber dalam Narasi TV bersama Najwa Shihab.

Foto yang beredar itu diambil pada 22 November 2017. Saya datang bersama kru Narasi TV, termasuk CEO dan Pemimpin Redaksi Narasi TV saat itu yaitu Catharina Davy dan Olivia Rosalia. Tujuan pertemuan: menjajaki sekaligus mengundang kehadiran Tommy di Catatan Najwa (saat itu saya sedang jeda dari televisi). Tommy saat itu diundang dalam status sebagai pendiri Partai Berkarya yang baru saja lolos verifikasi KPU dan dinyatakan sebagai peserta Pemilu 2019.

Tommy menyatakan kesediaannya saat itu, namun perlu mencari jadwal yang tepat. Tommy berkali-kali menunda jadwal yang sempat disepakati. Tommy baru bisa diwawancarai di kediamannya pada 5 Juli 2018. Hasil wawancara itu tayang di Mata Najwa pada 11 Juli 2018 dengan tajuk “Siapa Rindu Soeharto”.

Baca Juga: Terbongkar, Pakai Baju Hitam Hingga Susupi Demo UU Cipta Kerja, Ini Motif Kelompok Massa yang Sengaja Bikin Rusuh Aksi Buruh

Tommy muncul dalam tiga segmen pertama. Dalam tiga segmen itu, saya menyoal sejumlah topik penting terkait rekam jejak Tommy dan kasus-kasus korupsi serta pelanggaran HAM yang dilakukan ayahandanya. Segmen 1 dibuka dengan memperkenalkan Tommy sebagai “dalang pembunuhan Hakim Syaifuddin”. Saya juga mencecar klaim Tommy soal masyarakat merindukan era Orde Baru di segmen ketiga.

Selain Tommy, hadir narasumber lain seperti Priyo Budi Santoso sebagai Sekjen Partai Berkarya. Saya juga mengundang Haris Azhar, seorang pegiat HAM, untuk menguji klaim-klaim yang disodorkan Tommy maupun Priyo.

dok. Narasi TV

Tommy Soeharto, anak Presiden ke-2 RI Soeharto saat menjadi narasumber dalam Narasi TV bersama Najwa Shihab.

Disinformasi yang disebarkan adalah serangan personal yang jahat. Tuduhan “antek Orde Baru” sama sekali tidak berdasar karena sikap saya jelas dalam menyangkut warisan-warisan Orde Baru. Tidak terbilang produk-produk jurnalistik Mata Najwa yang berisi sikap kritis terhadap Orde Baru dan itu juga tercermin dalam episode “Siapa Rindu Soeharto?”

Saya sangat keberatan sikap personal saya sebagai jurnalis dikait-kaitkan dengan keluarga saya.

Baca Juga: Keinginan Jokowi Revisi Aturan Terkabul Lewat UU Cipta Kerja, Seller Jual Gedung DPR dan Isinya Rp 666 di Tokopedia, Begini Respons Manajemen

Selain personal, disinformasi ini juga merupakan serangan terhadap kerja-kerja jurnalistik. Tidak terbilang cacian terhadap media yang memberitakan topik mengenai revisi UU KPK dan demonstrasi mahasiswa minggu lalu. Saya, Mata Najwa dan Narasi TV tidak sendirian dalam hal ini.

Kritik kepada pers jelas diperbolehkan, bahkan penting, bagi demokrasi, juga bagi pers. Tidak ada pers yang sempurna. Tetapi jika yang dilakukan adalah serangan personal, ad hominem, apalagi hingga membawa-bawa keluarga, persoalannya menjadi sangat berbeda.

Baca Juga: Ada 8 Poin Jadi Sorotan Buruh, Ternyata Begini Alasan Jokowi Tantang DPR Ketok Palu UU Cipta Kerja dalam 100 Hari

Seseorang menulis serangan kepada saya sebagai kill the messenger. Saya menghargai pendapat tersebut, kendati sejujurnya saya tidak berpikir sejauh itu karena toh saya masih bisa bekerja dan beraktifitas seperti biasa.

Saya menganggap hal ini sebagai sesuatu yang kontraproduktif bagi usaha merawat ruang publik yang sehat, yang menghargai perbedaan pendapat, yang tidak dicemari oleh doxing, disinformasi, dan pembunuhan karakter.

Hari-hari ini Indonesia memang sedang dilanda kompleksitas persoalan. Hal itu hendaknya disikapi dengan memperbanyak dialog: antara para elit dengan warga, antara warga dengan warga, antara sesama kita.

Dalam episode Mata Najwa terakhir, bahkan saya membuka topik tentang perlunya pemerintah berdialog dengan para mahasiswa yang saat itu saya undang. Bahwa pertemuan itu batal adalah persoalan lain.

Baca Juga: Pemicu Demo Berujung Rusuh Disebut Bukan Berasal dari Buruh dan Mahasiswa, Download PDF Isi Lengkap Omnibus Law UU Cipta Kerja Di Sini

Saat itu saya hanya membuka kemungkinan hadirnya percakapan yang setara karena saya percaya pers punya tanggungjawab merawat ruang publik sebagai arena yang terbuka bagi perdebatan, aneka pikiran, ragam kegelisahan, hingga kekecewaan.

28 September 2019

Najwa Shihab," bunyi klarifikasi yang diunggah Najwa Shihab.

dok. Najwa Shihab

Foto bersama Najwa Shihab dan Tommy Soeharto serta Ichsanuddin Noorsy.

Beberapa waktu lalu, perempuan yang akrab disapa Nana ini ingin meneteskan air mata di tengah wawancara bersama Anggun C Sasmi.

Awalnya, Najwa Shihab tengah mewawancarai Anggun C Sasmi tentang kehidupan hingga karir untuk konten channel Youtube-nya, Catatan Najwa.

Di tengah perbincangan seru mereka, Anggun menyinggung soal sosok ayah Najwa Shihab.

Baca Juga: Bukan Hanya UU Cipta Kerja, Inilah Deretan Aturan yang Bikin Rakyat Turun ke Jalan Selama Jokowi Berkuasa

Anggun pun memberikan kejutan berupa video Quraish Shihab menceritakan Najwa Shihab sejak kecil.

Quraish Shihab bercerita, kalau Najwa Shihab sudah memiliki ketertarikan sebagai penyiar televisi sejak masih kanak-kanak.

Ia senang menirukan gaya penyiar televisi dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Arab.

"Dia masuk di sekolah taman kanak-kanak, dia salah satu hobby-nya itu nonton tv. Kakaknya Najwa itu suka meniru penyiar TV, jadi sang adik Najwa juga ikut menirunya. Itu dia tiru dalam bahasa Arab, cara-caranya dan lain sebagainya," kata Quraish Shihab.

Kolase Youtube Narasi
Kolase Youtube Narasi

Najwa Shihab berkaca-kaca usai mendengar pesan dari sosok ini.

Quraish Shihab pun sangat mendukung pekerjaan Najwa di bidang jurnalistik sejak awal terjun hingga sukses seperti sekarang.

"Oh, saya mendukung sekali (pekerjaannya), mendukung sekali dan sampai sekarang, jadi dukungan itu intinya perhatian kepada anak, sampai sekarang perhatian itu masih ada," tuturnya.

Dukungan yang bisa ia berikan untuk Najwa yang paling berharga berupa perhatiannya sebagai ayah kepada anak.

Baca Juga: Video Tukang Bangunan Jadi Ganteng Usai Cukur Rambut Bikin Heboh, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya

Bukan hanya perhatian untuk selalu melihat tayangan Najwa Shihab setiap minggu di televisi.Ia juga selalu memberikan kritik dan saran mengenai cara berpakaian dan riasan wajah Najwa Shihab di televisi.

"Saya masih suka tanya, 'minggu depan tayangannya itu apa?' kami masih memberi perhatian pada penampilannya, pada pakaiannya, pada lipstiknya, pada bedaknya," tambahnya.

Najwa Shihab pun tertawa mendengar cerita sang ayah dan membenarkan jika ayahnya sering berkomentar tentang penampilannya setiap minggu.

Youtube Najwa Shihab
Youtube Najwa Shihab

Anggun C. Sasmi dan Najwa Shihab.

"Iya, suka komentarnya macem-macem, 'kayaknya terlalu merah pipinya,' gitu, detail banget," ujar Najwa Shihab sambil tersenyum.

"Jadi, 'penampilanmu ini bagus, pakaianmu ini kemarin begini kalau d itayangan,' gitu," lanjut Quraish Shihab.

Quraish Shihab pun memberikan sedikit pesan untuk Najwa Shihab yang merupakan pesan dari sang kakek.

Ia hanya meminta pada Najwa Shihab untuk selalu menjaga nama baik keluarga dan menampilkan tayangan sesuai tuntunan agama serta budaya bangsa.

Baca Juga: Terbongkar, TNI Blak-blakan Modus Gatot Nurmantyo dan Prajurit Baret Merah ke TMP Kalibata Hingga Bikin Geram Mantan Danjen Kopassus

"Kalau ada pesan yang ingin Abi sampaikan kepada Nana (Najwa) itu pesan kakekmu, jaga nama baik keluarga, perhatikan umat islam, perhatikan bangsa, menampilkan tuntunan agama dan budaya bangsa, saya kira itu ya Na," tutup Quraish Shihab.

Najwa Shihab pun langsung terlihat berkaca-kaca seolah ingin meneteskan air mata di depan Anggun ketika mendengar pesan ayahnya.

"Aduh, pengen nangis, mmm...so sad," sahut Najwa.

instagram

Najwa Shihab hampir menangis dengar pesan sang ayah, Quraish Shihab.

Ia menceritakan cara ibu dan ayahnya mendidik tak pernah membedakan antara anak laki-laki dan perempuan.

Sejak kecil, Najwa dan saudara sekandungnya sudah ditanamkan untuk memiliki ambisi dan mimpi yang besar.

Baca Juga: Pergi Keluar Kota? Hati-hati 62 Daerah Ini Masuk Status Zona Merah Covid-19 di Indonesia, Berikut Daftarnya

Bagi keluarganya, sebagai perempuan bukan halangan untuk memiliki mimpi dan cita-cita yang tinggi.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma